Part 11 (ketemu)

118 10 2
                                    

Saat keluar cafe.

"Lo ?? Ngapain di sini." Gue kaget liat orang yang ada di depan gue.

"Bagus banget, udah bolos, nongkrong di sini ya!" Dia marahin gue.

"Sorry gue gak kenal." Males gue berdebat dan akhirnya gue pergi.

"Waitt." Dia nahan tangan gue lagi, oh my god.

"Apa lagi sih ? Cukup lo pegang tangan gue terus." Gue kesel.

Tiba-tiba..

"Lepasin tangan dia." Glen datang ngelepasin tangan gue yang di pegang cowok itu.

"Gak ada urusan sama lo." ujar cowok itu.

"Lo siapa nya ?" Ucap Glen.

"Gue dosen nya." Ujar cowok itu lagi.

"Cukup!! Gak usah kalo mau berantem, sana pergi jauh-jauh gak usah di sini." Gue pergi ke mobil meninggalkan mereka.

Someone POV

"Gue gak punya waktu sama lo." Ujar Glen, Lidya udah pergi dan tinggal gue dan Glen.

"Ngapain sih lo ke Indonesia lagi ? Pergi sana ke negri lo." Gue menekankan setiap kata-kata nya.

"Gue mau ngelamar Lidya." Glen pergi setelah mengucapkan kalimat itu. Seperti ada yang menyambar di hati gue seperti di tusuk-tusuk ketika mendengar kata-kata itu.

Gue pergi dan di dalam mobil gue membanting stir. Eh, maksudnya melaju secepat mungkin,

Hingga .....

Tiiinnnnnn~

Gue hampir nabrak mobil orang, dan pas gue liat plat mobilnya gue tau ni mobil punya siapa.

Lidya POV

Yang bener aja, 2 cowok yang sama-sama gak waras lagi berantem, lah biarin ajalah, mending gue cuss pulang.

Cause if you like the way you look that much oh baby, you should go and love yourself
(nada dering hp gue).

Gue memberhentikan mobil dan mengangkat telpon yang ternyata dari sally.

Napa ?

Lo kemana sih lid ?

Gue bolos , dan sekarang gue mau balik.

Gue kerumah lo ya ? Males gue balik kerumah sendiri.

Serah lo deh.

Oke bye Lidya jonezz.

Anjir lo kamvret.

Tiba - tiba setelah telponan sama sally.

Tiiiinnn~

Ada mobil di belakang yang mau nabrak mobil gue.

Gue udah mengepalkan tangan. Lo pikir gue bakal takut apa, jangan pernah meragukan Lidya.

Gue pun keluar mobil dan nyamperin mobil di belakang gue.

Kaca nya tertutup dan gue ketok sambil ngomong. Semoga nih kaca kagak kedap suara supaya omongan gue di dengerin.

"Woy! Buka pintu mobil lo! Teriak gue dari balik kaca.

"Apaan sih lo mau nabrak mobil gue ?"

"Lo tu siapa maj nabrak mobil gue!"

"Lo ganti mobil gue pasti gak bisa!"

"Bukain dulu pintunya! Gue mau ngomong sama lo." Gue bicara gak jelas, gak didengerin dan gue gak bisa liatnya dari luar karena kacanya gelap.

Who Are You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang