Ini part yang sedih maybe hahah dan tolong jangan lupa vote nya readers!
----------------------------------------------------
"Wah ada sepasang kekasih nih." Ucap Rafino yang buat gue membuat gue mengikuti arah mata Rafino.
"Emang siapa ?" Tanya gue.
"Itu...." Rafino menunjuk ke arah tempat dimana ada seorang cowok dan cewek lagi duduk bersama.
Dan ternyata adalah ......
Kembarannya Rafino dan Raina.
Kok gue nyesek ya ?
"Ayo kita kesana!" Rafino narik tangam gue dan gue cuma pasrah doang.
"Ha-haii." Sapa gue kepada mereka berdua dengan senyum paksa.
"Ohh haii! Ih kok lo gak bilang sih mau ke sini juga! Kan dari kampus kita bisa bareng, biar double date gituh! Ya gak beb ?" Seru Raina dengan antusiasnya. Sambil menyenggol lengan cowok itu.
"I-iya." Ucap cowok itu senyum paksa juga dan menatap tajam ke gue. Kok gue nyesek sih Raina bilang gituh ? Padahal kan cuma beb doang. Ihh Lidya jangan mikir sembarangan deh.
"Ciee yang udah beb-beban, gue aja belum, kapan nih kita ?" Seru Rafino gak antusiasnya dengan menyenggol lengan gue.
"Eh- iy-iya nanti aja deh kapan-kapan." Aku tersenyum tulus tapi terpaksa. Aduh kenapa aura nya disini gak enak sih, tau gitu makan es krim di mall aja.
"Lidya mah emang gitu malu-malu padahal sebenernya malu-maluin." Ucap Raina yang buat gue malu pengen jitak kepalanya. Raina dan Rafino ketawa terbahak-bahak sedangkan cowok itu hanya tersenyum tipis.
"Kita gabung sama mereka aja ya makan es krimnya ?" Tanya Rafino ke gue.
"Gak- gak usah deh, gak baik ganggu orang pacaran mending kita di sebelah sana." Gue menunjuk ara ke kanan dari mereka, dan untuk menghindaei nyesek di hati ini. Sejak kapan sih gue nyesek liat tuh cowok sama cewek lain ?
"Ya udah ayo sayang." Rafina merangkulkan tangannya di bahu gue dan manggil kata 'sayang' gue yakin pipi gue udah merah pake banget. Nih cowok bisa banget bikin gue bulshing tapi kenapa gue nyesek sama tu cowok sih ? Yang jelas-jelas selalu bersikap dingin ke gue.
Gue dan rafino pun duduk sambil menunggu es krim yang ku pesan.
Gue masih memikirkan kenapa hati gue nyesek banget pas liat cowok itu sama cewek lain ? Emang sih baru pertama kalinya gue liat tuh cowok sama cewek lain tapi kan ? Itu rencana gue sama Raina masa gue suka sama cowok temen sendiri ? Jelas - jelas ada Rafino yang selalu buat gue deg-deg an. Tapi kenapa nyeseknya sama tu cowok ? Ah pusing gue mikirinnya.
"Lidya ? Lo gakpapa kan ? Dari tadi mulut lo manyun mulu." Ucap Rafino membuyar kan pikiran gue dan sekarang dia menangkup wajah gue.
"Gue gakpapa kok." Gue bohong dan tersenyum paksa.
"Kalo lo sakit, lo ngomong biar kita pulang sekarang." Rafino mengelus elus rambut gue.
"Gak, gue gakpapa kok." Gue tersenyum paksa lagi.
"Ya udah makan yok es krim nya sebelum meleleh." Rafino melahap es krim dengam sangat senang dan gue makan seperti biasa walaupun sebenernya gak mood banget.
Dari sini gue bisa melihat siapa aja yang keluar-masuk kedai es krim ini dan penangkapan terakhir orang yang aku lihat adalah cowok itu dan Raina mereka pulang, tapi sepertinya mereka sudah menjadi pasangan kekasih karena Gue lihat Raina menggandeng tangan cowok itu seperti kekasih yang lain. Kok gue jadi nyesek lagi sih ?
"Lidya ?? Wajah lo pucat banget ? Ayo kita pulang." rafino membuyarkan pikiran gue lagi. Emang wajah gue begitu pucat ya ? Rafino langsung membayar ke kasir dan menarik tangan gue untuk pulang.
Di luar gue menangkap sosok dua makhluk itu lagi, haduh kalo gini terus hati gue makin nyesek.
"Raf, buruan deh kita masuk mobil." Gue refleks menggandeng tangan Rafino sambil menunduk dan masuk ke dalam mobil.
Di perjalanan sampai dirumah, gue di buat ketawa oleh Rafino sambil menghilangkan pikiran tentang hal itu.
"Lidya pulang mami!" Gue teriak, gue tau gue ini anak durhala karena gue kayak bang toyib yang jarang banget pulang kerumah.
"Lidya sayang, kamu dari mana aja ? Ini siapa sayang ?" Segitunya takut kehilangan gue. Oh iya, gue sengaja ngajak Rafino masuk ke rumah dulu biar mami gue tau kalo gue bentar lagi mau punya cowok walaupun gue gak tau perasaan gue sekarang gimana.
"Halo tante, nama saya Rafino Alaric, saya calon pacar anak tante." Ucap Rafino ke mami yang buat mami terkejut sedanglan gue juga kaget tapi tetap normal.
"Ya udah sini masuk dulu." Mami masuk ke dalam dan bercerita sama Rafino sedangkan gue naik ke atas menuju kamar tercinta.
Someone POV
Gue bener - bener gak nyangka kalo Lidya sama Rafino itu pacaran. Gue gak percaya sama apa yang di bilang sama Raina. Gue nyesek banget pas tadi liat Rafino ngerangkul Lidya, seumur-umur gue cuma pernah megang tangannya doang.
"Beb, kamu kenapa ?" Tanya Raina ke gue membuyarkan pikiran gue.
"Gakpapa." Gue senyum paksa.
Sebenernya gue sama Raina itu gal ada apa-apa, tapi pas Raina ngomong kalo Rafino sama Lidya itu pacara gue kaget plus syok!
Jadinya sekarang gue pacaran deh sama Raina walaupun sebenernya gue terpaksa.
Kenapa ya cinta gue belum terbalas ? Apalagi nyesek banget liat orang yang kita cintai, kita sayangi jalan dan jadian sama orang lain. Cinta gue bertepuk sebelah tangan.
Pokoknya sampai kapanpun gue bakal ngejar cinta gue. Lidya Larasati.
"Udah dong ngelamunnya, entar di gigit kodok loh." Raina membuyarkan lamunan gue lagi, walaupun gue pacaran sama Raina terpaksa, tapi gue masih ada sedikit sayang sama dia.
"Iya kodok nya kamu." Gue narik hidungnya, walaupun Raina gak selucu Lidya tapi gue tetep hargainya sebagai pacar gue.
"Hahaha iya aku kodok yang cantik, pulang yok!"
"Ayok deh!" Gue pun pulang bersama Raina yang masih menggandeng tangan gue.
Sebenernya ada rasa deg degannya juga, tapi gak kayak sama Lidya yang deg degannya lebih 5x lipat dari Raina.
Author POV
Hari ini Aril dan Rafino berangkat kampus bersama, karena Rafino menjemput Lidya.
"Aril! Buruan ada Rafino tuh di bawah!" Teriak mami.
"Iya mami, bawel ih, Lidya pergi mami!" Teriak Lidya.
"Tante Rafi pamit ya bawa Lidya." Rafino juga pamit ke mami.
"Iya hati-hati, kalo Lidya nakal cubit aja gakpapa kok."
"Ih mami mah gituh."
Mereka pun sampai di kampus berdua dan di sambut dengan teman-teman Rafino yang kira-kira gak ada yang jelek dan semuanya "COGAN".
"Ciee udah bawah pacar nih ke kampus!" Seru salah satu temennya yang gak kalah ganteng sama Rafino.
"Haha biasa aja kali." Rafono narik tangan gue ke kelas.
------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You ?
Teen FictionKisah tentang perempuan yang selalu mendapatkan surat dan bunga dari seseorang yang entah dia kenal atau gak ? Lama-kelamaan perempuan itu lupa dengan semua surat dan bunga itu. Tapi, entah kenapa setelah seorang yang pernah mengisi hatinya pergi m...