Part 17 (Rencana)

72 6 0
                                    

Pagi ini gue bangun dari kamar Raina, udah 2 hari gue tinggal di rumahnya.

"Ran... bangun.... hari ini kan kita ke kampus." Gue mengoyang - goyangkan tubuh Raina tapi gak bangun, malah makin ngebo nih anak.

Gue punya ide.

"RAINA HARI INI KITA MAU BIKIN RENCANA KAN ??" Gue jamin nih anak pasti bangun.

Raina Langsung sigap duduk setelah di teriakin kata - kata "Rencana".

"Ehh... iya, gue mandi dulu oke kita harus pagi-pagi ke kampus." Ucap Raina semangat dan langsung pergi ke kamar mandi.

"Lidya!!! Buruan entar kita telat." Teriak Raina dari teras rumah.

"Iya!! Bawel banget sih mulut lo!" Punya temen mulutnya kayak toa.

Selama di perjalan kami ketawa - ketawa memikirkan rencana apa yang di buat.
Selama di lorong universitas juga kami masih ketawa memikirkan hal itu. Pas masuk kelas mata kami membulat.

"Lidya lo liat gak ??? Dua orang cowok kembar yang sama-sama tampan duduk di kursi mahasiswa." Ucap Raina berbisik.

"Iya Ran, bukannya cowok incaran kamu itu seorang pembantu dosen ?" Bisik gue.

"Mungkin dia mahasidwa juga kali, tapi gakpapa lah malah bagus dua-dua nya masuk kelas kita." Bisik Raina lagi.

Akhirnya setelah berbincang bisik - bisik kami kembali seperti biasa. Kami duduk di bagian belakang sekali karena dosen yang sesungguhnya akan masuk.

Tiba - tiba dosen nya datang seperti yang gue bilang.

"Maaf buat kalian karena untuk sebulan ini saya tidak bisa mengajar mata kuliah kalian karena saya mempunyai urusan di Inggris dan terima kasih untuk anak saya yang mau jadi penganti dosen.

"Oh jadi tuh orang anaknya dosen ini." Batin gue.

Ngampus udah selesai akhirnya gue dan Raina pulang.

Pas pulang gue ngeliat Sally naik mobil sama Glen.Whatt ??? Oke nanti gue bakal nanya ke Sally.

"Itu si pembantu dosen lagi duduk, lo deketin entar gue nyamperin terus lo pergi ngedeketin Rafino." Jelas Raina

"Oke deh." Gue sebenernya malas karena waktu itu gue sempat di bawa kabur dari rumahnya. Hanya gue yang tau masalah ini.

Gue pun berjalan menghampiri kembaran dosen itu. Gue gak tau kalo sebenernya tuh dosen salah satu mahasiswa di kampus. Mungkin karena aku gak pernah bersosialisasi dan teman gue cuma itu-itu aja.

"Ha-haii." Gue menyapanya aduh kenapa gue gugup ya ? Kalo ginih mah rencana nya gak berhasil.

"Kenapa ?" Songong banget nih orang nge jawab datar banget dongin pula tanpa ekspresi.

"Gak-gakpapa gue cuma mau ngobrol doang sama lo." Lah gue masih gugup aja ngadepinnya.

"Ya udah oke." Serasa di tusuk gue jawaban yang begitu.

Gue penasaran sesuatu, kok dia gak deket sama kembarannya kan biasanya kalo kembar itu always nempel dimana pun mereka berada. Kalo ini kayak orang lagi musuhan terus mau perang.

"Kenapa lo gak sama Rafino ? Terus kok lo kayak musuhan sama Rafino ?  Apa jangan-jangan lo itu beneran musuhan sama Rafino ? Kok gue ngerasa lo kayak jauhin Rafino ?" Gue berpikir dan terus berpikir kenapa dia gak sama Rafino ?

"Hmm." Gue bertanya panjang lebar malah di jawab dengan hmm doang. WTF!

"Lo denger gak sih apa yang gue bilang !?"

"Gak." Singkat banget bro!

"Fix sekarang gue benci sama lo!" Gue berharap Raina cepet dateng.

"Lo masih nyimpen kalung liontin bentuk love punya lo gak ?" Dia malah nanyain kalung gue.
"Eitsss, Bentar dia nanya kalung bentuk love ? Itu kan kalung yang pernah di kasih oleh cowok
Secret admirer gue. Kok dia tau ? Jangan-jangan dia cowoknya ? Waduh gak mungkin kan dia cowok nya orang gue gak pernah satu sma sama dia." Gue masih sibuk memikir kan itu sampai gue gak sadar kalo sebenernya Raina udah nyampe.

"Woy! Ngelamun mulu! Mikirin apa lo ?" Raina menatap gue tajam dan gue langsung pamit kepada keduanya.

Gue masih memikir kan sesuatu hingga gue menabrak seseorang.

Brakk~

"Lo gakpapa kan ?" Suaranya berat kayak ni orang berjenis seorang cowok. Gue pun mencoba melihat wajahnya dan.

"Aldi Rifaldo ?" Gue syok liat wajah cowok most wanted waktu sma dulu. Ganteng nya gak luntu sampe sekarang.

"Hai ? Nama lo siapa ? Kok lo bisa kenal sama gue ?" Dia tersenyum manis kehadapan gue. Mimpi apa gue semalem.

"Gu- gue Lidya Larasati, temen lo di sma dulu." Ucap gue dengan senyum lebar.

"Oh, salam kenal ya, by the way lo mau kemana ?"

"Ke- ke." Gue bingung mau kemana dan mencari alasan.

"Hey bro!" Temannya datang dan ternyata..... Rafino.

"Lidya ?" Tanya Rafino. Gue hanya tersenyum.

"Lo kenal ?" Tanya Aldi ke Rafino.

"Iya lah, dia kan C.a.l.o.n pacar gue." Ucap Rafino saat calonnya penuh penekanan dan membuat gue tertunduk malu. Ah pasti saat ini pipi gue udah memerah.

"Wah selamat bro! Gue dukung lo! Gue cabut duluan!" Aldi pergi meninggalkan kami berdua.

"Lo kenapa nunduk ?" Rafino mengangkat wajah gue. Gue yakin saat ini pipi gue udah mereh kayak kepiting rebus.

"Hahahaha wajah lo merah Lidya!" Dia malah ketawa liat wajah gue. Males banget gue di ketawain, gue melepas tangannya dari wajah gue dan pergi dari hadapannya.

Dia megang tangan gue. "Cie marah ya ? Udah gak usah ngambek, entar gue beliin es krim lagi deh." Ucapan Rafino lolos lagi membuat pipi gue makin memanas. Gue hanya terdiam.

Dia menarik tangan gue dan memasukan gue kedalam mobil nya. Dan kemudia melajukan mobilnya entah kemana gue gak tau.

Keadaan di mobil hening. Sangat hening, hingga Rafino duluan yang memecahkan keheningan.

"Hey ? Jangan ngelamun dong gue jadi takut." Dia sesekali melirik gue sambil mengemudi.

"Badmood ah." Gue memalingkan wajah ke arah jendela.

"Lo cantik kok kalo lagi blushing gituh." Sambil mengemudi dia tersenyum dan mengusap halus rambut gue.

Gue yakin wajah gue memanas lagi akibat pujiannya. Gye hanya masih diam.

"Biasanya lo selalu bawel ke gue." Tiba-tiba dia mencubit pipi gue. Gue meringis kesakitan karena memang cubitannya kuat.

Dia meminggirkan mobilnya di sebuah toko es krim.

"Ayok karena lo udah blushing jadi gue pengen buat lo nambah blushing." Rafino keluar mobil dan membukakan pintu. Kami berjalan ke masuk ke dalam toko.

"Wah ada sepasang kekasih nih." Ucap Rafino yang buat gue membuat gue mengikuti arah mata Rafino.

"Emang siapa ?" Tanya gue.

"Itu...." Rafino menunjuk ke arah tempat dimana ada seorang cowok dan cewek lagi duduk bersama.

Dan ternyata mereka adalah ...

------------------------------------------------------

Haii maaf ya semua nya kalo author telat nge post nya karena otak author lagi gak cair:v
Jadi maafkan kesalahan author

Makasih buat semua nya yang udah mau baca cerita author jangan lupa mampir ke cerita satunya yah....

Who Are You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang