Petra hanya menatap sosok laki-laki yang mencarinya itu, Rehan Andika. Petra lalu berdiri. Dia hanya berdiri ditempat duduknya saja.
"Saya. Ada apa?" tanyanya. Rehan lalu berhenti mengamati sekelas dan langsung menatap Petra. "Dipanggil sama guru" ujarnya sambil memberi isyarat agar segera menuju ke kelas Rehan. Petra hanya mengikuti isyaratnya dan meninggalkan kelas yang udah kayak pasar tradi. Dikelas emang gak ada guru.
Rehan dan Petra lalu menuju ke kelas XII-6.
"Mam Melin. Ini Petranya" ujar Rehan lalu duduk ke tempat duduknya. Awalnya Petra enggan masuk karena seisi kelas menatapnya dengan rasa heran. Emang sih, Petra orangnya gak eksis, jadi banyak yang gak kenal. Ia lalu melangkahkan kakinya ke dalam kelas yang hening. Berbeda 180 derajat dari kelasnya.
"Ada apa, Mam?" tanya Petra. "Hmm.. karena saya masuk ke dalam urusan cover buku tahunan, saya serahkan kepada kamu, ya. Kamu kan pinter ngedesain sesuatu." Ujar Mam Melin.
Petra ingin sekali bilang 'nggak bisa' karena dia sangat malas dan masih sibuk dengan urusan lainnya (gak). Tapi akhirnya dia mengiyakannya. Mam Melin lalu menyuruhnya untuk kembali menuju kelasnya. Saat hendak keluar, ia hanya mendapat tatapan dingin dari seisi kelas. Apalagi dari yang namanya Rehan. Sangat seram.
Petra lalu menghembuskan napasnya karena tidak diapa-apain oleh seisi kelas. Untunglah cuma dapat tatapan dingin. Soalnya, kelasnya Rehan itu isinya anak eksis yang menguasai sekolahan ini. Tau, ah. Petra kembali menuju kelasnya yang suara ributnya kedengaran sampe ujung koridor. Saat Petra masuk, Celty langsung berlari kearahnya dan menyerang Petra dengan berbagai pertanyaan.
"Tra, kenapa kamu dipanggil guru?"
"Nilai T.O. ya?"
"Rehan ga ngapa-ngapain lo kan?"
"Lo kena bully ama geng anak eksis gila itu?"Semua itu diucapkan Celty tanpa titik koma. Petra lalu menatap Celty. "Aku cuma disuruh buat cover buku tahunan. lol kan" ujar Petra malas. Celty lalu berhenti ngoceh dan hendak teriak sekeras-kerasnya.
"Petra Teresia disuruh buat cover buku tahunan, lohh" teriak Celty. Semua siswa pun langsung menghentikan aktivitas mereka dan menatap kedua cewe yang ada di depan kelas. Semuanya lalu menjawab serentak "Oh~" lalu kembali melanjutkan aktivitas mereka.
Kecuali satu orang.
Deny berlari ke depan dan tertawa puas. "Mampus, ntar buku tahunannya bakalan norak. Gak ada yang mau buka tu. HAHAHAHHA" tawanya. Celty lalu ikut-ikutan mengejek dan memihak ke Deny.
"Iya tuh. Siapa juga yang mau buka buku tahunan kalau Petra yang buat covernya. Eneg duluan yang liat. Bwahaha" tawaan puas mereka berdua membuat Petra jengkel berat. "Tau, ah. Jangan salah,ya. Gue mah bisa diandalkan kalau ginian" ujar Petra.
Omongan Petra itu ditanggapin oleh Celty dan Deny dengan ekspresi mengatakan "hah?". Petra lalu menatap jengkel mereka berdua. Dia udah cukup kena bully ama duo aneh itu.
"Sudah, ah. Aku mau tidur benta--"
BRUK
-----------
Update lama,ya?
UTS mengganggu :')Vomment pls?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning Of Love
RomancePetra Teresia. Kata 'Cinta' bukanlah suatu hal yang istimewa bagi Petra. Sampai saat ini, dia tidak pernah jatuh hati terhadap salah satu dari semua lelaki yang ditemuinya. Dia bukannya membenci mereka, tapi memang tidak ada satu pun lelaki yang me...