12

121 24 22
                                    

Aku melempar tas-ku ke ranjang dan membaringkan tubuhku. Sedari tadi aku sangat tidak fokus, aku selalu memikirkannya.

Bagaimana ia bisa membohongiku? Sedangkan ia tau kalau aku sangat benci dibohongi. Aku membencimu Harry fuckin Styles. Sudah berapa kali aku mengumpat seperti ini? Huh!

"Wait, aku jadi teringat kata-kata Tuan Guts saat aku baru menjalin hubungan dengan Harry, apa ia mengatakan yang sebenarnya?" Aku segera bangkit dari ranjang dan mengambil handphone-ku.

Tn. Guts

Yap! Ini dia.

To : Tn. Guts
HEY-O TUAN GUTS!! Kau masih mengingatku? Ada yang ingin ku tanyakan padamu. Uhm, apakah yang kau katakan padaku tentang Harry sebulan yang lalu itu benar? Jika benar, berikan aku satu bukti, please!! Aku sangat membutuhkan bantuanmu, guts!

Send.

1 jam.

2 jam.

3 jam.

"Damn!" Umpatku. "Ia belum juga membalas pesanku? Aarggh..!"

Drrtt.. drrtt..

1 new message

Aku segera membuka layar handphone-ku, dengan berjuta harapan kalau itu Tuan Guts.

From : +6212555**
(Send a picture)
(Send a picture)

"Holy fuckin shit! Apa-apaan ini, Styles! Inginku jelaskan? Foto pertama, Harry mengunjungi rumah seorang wanita yang tidak kukenal ia siapa dan sepertinya dirumah itu sangat sepi, lalu Harry memeluknya, menciumnya dan mengendong wanita itu masuk ke dalam rumah sepi itu, oh, shit! Tidak ada yang tau mereka melakukan apa di dalam sana. Foto kedua, Harry sedang berada di sebuah club malam? Dan.. siapa lagi wanita ini? Dengan wanita yang berbeda? Mereka berdua terlihat sangat hot, fuck! Wanitanya memakai mini dress berwarna merah menyala yang sangat, amat, benar-benar minim dan Harry menciumnya bahkan sampai memegangnya dengan penuh nafsu. Fuck you bitchy! Fuck you Styles!"

Ashley: Siapa kau? Dan bagaimana kau bisa tau keberadaan Harry?

Unknow: Kau tak perlu tau siapa aku dan aku sengaja mengikuti kekasihmu itu sejak ia pulang sehabis mengantarmu.

Aku tak membalas pesan orang itu lagi. Tanpa kusadari sudah ada air yang membahasahi pipiku, aku teringat dengan kata-kata Tuan Guts 'jika ada orang yang membuatmu mengeluarkan cairan bening nan suci itu lagi, aku akan memakan orang itu seperti aku memakan nandos-ku' dan kata-kata seseorang yang- tidak ku ketahui namanya-mengirimiku surat saat aku menangis ketika SMA 'jangan bersedih peri kecilku, kalau kau sedih aku ikut merasakannya. Aku ingin kau tersenyum bahagia seperti saat kau akan ditraktir nandos.' Dan aku selalu berharap mereka adalah orang yang sama dan orang yang sejak lama-ku dambakan.

Aku mengambil handphone-ku lagi dan membuka fitur message, jari-jariku mengetik nama itu lagi, nama yang awalnya sangat ku percayai, nama yang awalnya sangat kubangga-banggakan, namun sekarang nama itu juga yang membuatku drop.

To: Hazza💖
Kau dimana, hun? Bisakah aku berbicara denganmu sebentar?

From : Hazza💖
Kau ini cerewet sekali! Bisakah kau jangan menggangguku?!! AKU SEDANG SIBUK, BODOH!!.

Sesak.

Dadaku terasa sesak sekali. Aku tak menyangka Harry akan membalas seperti itu. Air mataku jatuh lagi. Kepercayaan yang sudah kubangun untuknya seakan-akan runtuh begitu saja. Seharusnya dari awal aku percaya dengan Tuan Guts itu, bukan dengan Harry.




MessageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang