13

121 21 7
                                    

To : Mr. Payne
Apakah hari ini kau ada acara? Jika tidak, temui aku di taman dekat restoran nando's jam 1 siang. Ada yang ingin ku bicarakan padamu.

From: Mr. Payne
Okay, Mrs. Styles!

>><<

"Hello Mrs. Styles! Kau sudah lama menunggu disini?" Sapa Liam yang baru saja datang dan langsung duduk di kursi yang berada di depanku.

"Tidak juga." Jawabku singkat.

Seakan ia tau aku tak ingin berbasa-basi, "Okay, jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Liam memasang wajah seriusnya.

"Kuharap kau bisa menjelaskan ini dan pasti kau tau banyak tentang dirinya karena kau sudah lama mengenalnya, bukan?" Aku menunjukkan foto yang kemarin dikirim oleh seseorang yang sukses membuatku shock.

Liam mengernyitkan dahinya, "Jadi kau ingin tau semuanya? Kau siap mendengarnya?" Tatapannya sangat tajam kali ini.

"Tentu. Jika tidak, aku tak akan menghubungimu, Li."

"Ok, jadi gini, apa yang dibilang Louis kemarin itu benar. Harry memang suka ganti-ganti pasangan dan sering melakukan hal ITU pada wanitanya, setelah itu ia meninggalkannya," Jelas Liam dengan penekanan dikata 'ITU'.

"Bahkan waktu kami sedang berkumpul di basecamp pernah ada wanita yang datang dengan berlinang air mata dan kau tau apa yang membuat kami terkejut?"

"Apa?"

"Wanita itu sedang hamil, Ash, perlu ku ulangi? Wanita itu hamil!" Volume suara Liam mengecil bahkan terdengar seperti bisikan, "kurasa saat mereka sedang naena, stok kondom milik Harry habis atau mungkin ia lupa memakainya HAHAHAHAHA!" Tawa Liam seketika meledak.

"Itu sungguh tak lucu, Li!"

"Hahaha.. ok, ok," Liam masih mengontrol tawanya, "sorry, Ash."

Jadi, apa yang dikatakan Tuan Guts itu benar.

Harry.

Pria yang selalu kubangga-banggakan.

Pria yang sangat kupercayai.

Pria yang sangat kusayangi.

Dan sekarang,

Ia menjadi pria yang membuatku..

HANCUR.

Aku mencoba menahan air mataku ini agar tidak jatuh.

"Hey? Are you okay?" Suara Liam membuyarkan lamunanku.

"I'm very okay." Sebut aku ini munafik, tapi aku sungguh tak ingin terlihat lemah sekarang.

"Kau ingin menangis, Ash? Oh ayolah jangan menangis sekarangg." Liam memasang puppy eyes-nya yang membuatku bergindik geli.

"Tidak, tidak, tolong perbaiki wajahmu itu, kau tau? Kau seperti kucing yang sedang meminta makan HAHAHA." Aku ini apa coba? Cuma wanita yang berusaha untuk kuat menerima kenyataan, HAHA!

>><<

Setelah berganti pakaian, aku menghempaskan tubuhku diranjang.

Aku masih tak menyangka dengan Harry. Bagaimana ia bisa seperti itu?

Bagaimana ia bisa menghancurkan kepercayaan ku segampang itu?

Tidakkah ia memikirkan perasaan wanita-wanitanya?

Aku pikir ia berbeda dengan lelaki lain.

Aku salah menilainya.

Aku memutuskan untuk menghubungi Harry. Dengan ragu-ragu aku menempelkan handphone-ku ke telingaku.

Tuutt...tuutt...

Apa-apaan ini?
Dia mematikan telponku? Huh!

Aku mencobanya sekali lagi.

"Hello! Mrs. Styles here! Hahaha.."

Fuck! suara wanita.

"Siapa kau? Dimana Harry?"

"Seharusnya aku yang bertanya siapa kau! H.. Harry, hiks.. hiks.."

Wanita ini sepertinya sedang mabuk.

"Cepat berikan telponnya kepada Harry!"

"Hello, Harry here. Louis? Oh Lou! Tolong jangan mengganggu aku dulu, aku ingin bercint--"

"Good job Mr. Styles!"

"Ashley? Oh tidak! Kupikir kau Louis, maafkan aku, Ash, aku bisa menjelaskannya,"

"Kau ingin menjelaskan apa lagi, Styles? Kau ingin membohingiku lagi? Hah?! Semuanya sudah jelas, bukan?"

"Ti..tidak, tidak seperti itu,"

"Kemarin kau juga bercinta bersama wanita lain, kan? Aku mengetahuinya, Harrehh! Oh ya, aku baru ingat, bukankah bercinta adalah rutinitasmu? HAHAHA!"

"A.. aku-"

"STOP! Mulai hari ini, minggu ini, tanggal ini, bulan ini, tahun ini, jam ini, menit ini, detik ini, KITA PUTUS! AKU MEMBENCIMU, STYLES!"

Aku memutuskan sambungan telponnya dan Harry tak henti-hentinya mengirimiku pesan, akhirnya ku putuskan untuk mematikan handphone-ku.

Jangan kalian pikir aku sudah melupakan Harry secepat ini.

Tidak! Aku masih sangat menyayanginya.

Tetapi, untuk apa aku tetap mempertahankannya? Kalau ia selalu berusaha untuk menghancurkannya.

---

MessageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang