Alifia's Justin

26 6 0
                                    

"Aku sedang sakit gigi, bibi." alasanku sambil pura2 meringis.

"Kamu ngga abis berantem kan?"

"Ya nggaa laah.." Mati, makin tau aja Si Bibi.

Aku pun langsung melanjutkan melangkah menaiki tangga satu persatu, yaa masih menutupi pipiku yang berdarah ini.

Sampai di depan pintu kamar Lifia, kuketuk pintunya. Tak ada yang menjawab, dan sedikit ku dengar ada isakan tangis perempuan, Lifiaa?!

Krekk! langsung ku buka pintu kamarnya, dan melihat ia sedang menangis diatas ranjangnya sambil tengkurap.

"Alifiaa?"

Ia mendongakan kepalanya, oh tidak wajahnya sangat merah apalagi matanya yang sembab itu. Ingin rasanya aku langsung mendekapmu, Lifia.

Alfia's Point of View

Justin??! Ia datang? Uhh, sial. Aku tidak boleh terlihat sedih seperti ini! Apalagi ketahuan sedang menangisinya.

"Alifiaa?" Tanya nya memastikan aku mengetahui bahwa ia ada disini, karena aku terlihat melamun tadi. "Are u okay?"

"Yeah, I'm fine, Justin. Why you wanna come to my house?. How about Caitlin? She's okay?" tanyaku mengalihkan pembicaraanya tentangku.

" I just wanna talk and ask about you, Lifia. Please, don't care for other." jawabnya sedikit kesal.

"Okay.." jawabku. "Heyy.. Pipimu kenapa? Pipimu berdarah Justin? Siapa yang memukulmu? Shawnkah?"

"Jangan pikirkan Pipiku, Lifia..."

"aku tak suka kau bilang itu! Pipimu terluka sangat parah Justin! Mana mungkin aku bisa membiarkanmu terluka begini?" Aku benar-benar khawatir pada Justin, walaupun ia badboy, ia jarang atau mungkin tidak pernah tawuran atau berantem seperti laki-laki lain! Jadi, saat ada yang terluka padanya. Aku orang pertama yang mengkhawatirkan nya. Kini, bahkan aku tak bisa menahan air mataku jatuh. Aku tak tega melihatnya terluka begini, apalagi kalau ini perbuatan Shawn. Aku tak bisa menerimanya.

" Lifia.. Kau menangis? Hey, ini cuma luka kecil buatku. Aku tak akan merasa sakit, karena luka ini aku dapatkan demi kamu" Justin malah yang khawatir padaku, ia mengelus pipiku. Benar apa firasatku, pasti Shawn yang lakukan ini padamu. Kurang ajar.

"Kau tunggu disini!" Ujarku, aku pun langsung kekamar mandi mengambil baskom kecil yang berisi air bersama kain kecil.

Aku datang menghampirinya.

Justin's Point of View

Ia peras kain itu dan mengelap pipiku, Agghh! rasanya sangat perih, sesekali aku meringis kesakitan. Walaupun Lifia melakukannya dengan pelan.

Aku suka melihatmu penuh kekhawatiran seperti itu, ia terlihat sangat manis.

Agghh! Tiba-tiba saja ia menekan pipiku, yang tadinya fokus menatapnya malah jadi kesakitan.

"Cukupp Lifiaa!" ucapku jutek padanya. Ia hanya terkekeh kecil, menyebalkan gadisku satu ini.

Oups! apa yang kubilang? gadisku? Hhh~ masih mimpi Justin. sadarlah kau.

"Siapa suruh kau menatapku seperti itu? Sangat mengganggu tau!" jawabnya, sambil mengakhirinya.

Dan ia menaruh baskom itu, lalu kembali duduk disampingku.

"Hey.. kita bagaikan pengantin baru kan? Duduk berdampingan diatas ranjang? 😁" ucapku meledek. Bola matanya tiba-tiba saja melebar, ia kaget😂.

"Apa maksudmu, Hahh? Sangat lucuu! Tapi aku tak tertawa" ucapnya santai.

"Yeee~ Siapa yang sedang melawak" Sejenak kita tak saling bertatapan dan diam.

Tapi aku tak bisa diam begini, aku langsung ingin membicarakan soal tujuanku datang kesini.

"I'm sorry, Lifia. I don't wanna to hurt you. Please, don't get me wrong. You don't know about..." tiba-tiba ia putuskan ucapanku.

"Jangan minta maaf padaku Justin! Kau ingin minta maaf soal apa? Kau tak salah. Harusnya aku yang minta maaf, tadi aku mengabaikanmu saat aku memeluk Shawn. Aku benar-benar tak bisa mengendalikan diriku, aku benar-benar sangat bahagia karena Malaikat..." Tiba-tiba saja aku ingin memutuskan omongannya.

"Berhenti kau panggil dia Malaikat, Lifia. Ia bukan Malaikatmu yang seperti dulu." Aku menatapnya tajam.

"Maaf Justin.. aku pikir ia tak sekasar itu, tapi kau tetap mengijinkanku untuk melanjutkan hubungan pertemananku pada nya kan?" Tanyanya. Aku sedikit ragu untuk menjawab, tapi kalau itu bisa membahagiakannya kenapa tidak?

The Feelings (j.b)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang