Caitlin's Jealousy

17 4 0
                                    

"Baiklah.. itu hak mu, terserah kau mau berteman dengan siapa saja. Tapi jika terjadi apa-apa, secepatnya kau hubungi aku, promise?" ucapku sambil kurentangkan tanganku, tanda bahwa aku ingin memeluknya.

Alifia's POV

"Promise." jawabku. sambil memeluknya pelan.

Justin memang benar-benar sahabat baikku, aku suka kelembutan hatinya. Tubuhnya selalu membuatku nyaman.

Aku harap, kita bisa lebih dari sekedar... Teman.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku, kita pun mengakhiri pelukan ini.

"Biar kubuka, Just. Kau disini saja" ucapku beranjak ke pintu kamar, dan kubuka.

Ternyata itu Caitlin.

"Haii, cait?"

Justin's POV

What? Caitlin? Bagaimana jika ia tau aku disini? Ah, aku harap ia akan biasa-biasa saja setelah mengetahui diriku ada dikamar Lifia, beserta pemilik kamar nya juga.

"Justin?" tanya Caitlin sambil menatap ke arahku. Tiba-tiba saja tubuhku mendadak kaku, entah apa yang telah merasuki tubuhku ini.

"Yap.. dia lagi main disini, kenapa?" Alifia tanya seperti itu, wajar, karena Caitlin menatapku seperti aneh.

Tak lama ia menghampiriku.

"Justin? U Ok?" tanya nya sambil duduk disampingku dan meraih wajahku.

"Oh yaa.." kutatap Alifia sebentar, ia hanya menaikkan kedua alisnya, Agh apa dia tak cemburu? harusnya cemburu tau, Kau ini!. "I'm fine, Cait. Don't you worry" aku tersenyum padanya.

"Cait.." panggil Lifia pada Cait, membuat kita, Aku dan Caitlin menengok ke Lifia.

"Kau melihat Shawn memukul Justin. Tapi kenapa kau diam saja?" tanya nya pada Cait sedikit kecewa. Kau ini selalu membuatku terpesona padamu 😍 Oh ayolah, sadar Justin!.

"Maafkan aku, Lif. Aku dengan Percy pun kaget melihat Shawn tiba-tiba memukul Justin, mungkin.. mungkin karena ia melihatmu pergi setelah kau melihat kita berdua. Tapi, tapi Lif.. jujur aku dengan Justin tak melakukan apapun, aku hanya melakukan apa yang biasa kau lakukan pada Justin, karena saat itu kutahu kau tidak ada disampingnya saat ia benar-benar membutuhkanmu" Jelas Caitlin.

Aku tak tahu harus berpihak kemana, Aku mengerti perasaan Lifia, tapi aku juga benar merasakan apa yang barusan Caitlin bilang.

"Aku tahu aku salah." ucap Lifia menunduk sambil mulai duduk di single sofanya yang menghadap ke kita, aku dan Caitlin. "Seharusnya aku tak berlebihan pada Shawn, tapi kalian harus mengerti, aku sangat ingin bertemu dengan lelaki itu kan?. Kalian tahu itu. Dia adalah mimpiku. Aku sangat bahagia sekali, sampai-sampai aku melupakanmu, Justin. Maafkan aku" Jelasnya sambil masih tertunduk sedih.

Oh my girl, stop cry, babe.

"Stop it, Lifia. Don't cry, please? Just for me? C'mon" ucapku mengajak Lifia untuk datang memelukku.

Lifia pun duduk disampingku, lebih tepatnya diantara Aku dan Caitlin, aku memeluknya lembut, mengelus rambut halusnya. Aku benar-benar nyaman memeluknya

Caitlin's POV

Bodoh, kenapa aku bisa diam kaku seperti ini? Aku begitu terbakar api cemburu, laki-laki yang benar-benar kudamba berpelukan dengan saudari tiriku sendiri? dihadapanku? jelas bermesraan? Siapa yang kuat jika ia berada diposisi ku saat ini.

Kini aku yang benar-benar butuh pelukan itu darimu, Justin. Aku!. Aku yang sekarang butuh pelukanmu! bukan dia! Dia sudah menemukan laki-laki yang selama ini, ia damba! Dan laki-laki itu pun mencintaimu, Lif! Kurang apa kau ini?!. Shawn sudah kau dapatkan, dan Justin juga kau dapatkan! Lalu bagaimana dengan cintaku ini?! Cintaku yang hanya kudaratkan pada hati Justin! Hanya Justin yang kucinta!. Aku hanya butuh seorang laki-laki yang aku cinta, Lifia!. Hanya satu! Tidak sepertimu! Dua-duanya kau ambil!.

Ini tak adil!!!

Akupun bangun dari posisi dudukku, dan beranjak keluar, tapi seseorang menahanku.

"Caitlin?"

Aku menengok ke belakang.

The Feelings (j.b)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang