Scout

3 0 0
                                    

Caitlin's POV

"Caitlin?" Seseorang memanggilku, seperti yang kukenal.

"Tadi kau kesini ingin memberitahuku sesuatu, bukan?" tanya Alifia, melepaskan pelukannya dari Justin dan menghampiriku.

"Yap.." balasku pelan, agak males sebenarnya untuk membicarakan itu.

"Katakanlah"

"Ahh~ aku, aku ada tugas kuliah ke Dermon Forest besok bersama grupku, ada tugas penelitian disana, dan selama 2 hari aku tak pulang" ucapku sedikit sedih, karena untuk 2 hari itu pasti akan terasa lama jika tak melihat Justin.

"2 hari? Apa kau bisa bertahan sendiri?" tanya Alifia khawatir.

"Aku bersama grupku, lif"

"Tapi tanpa aku, Alifia, Percy, dan lain-lain yang selalu menjagamu" ucap Justin.

"Gakpapa, Just. Aku udah terbiasa buat mandiri kok" balasku, oh aku senang kau peduli.

"Kau terus hubungi aku yaa" pinta Alifia

"Tenang saja, Alifia Chirlie. Kau seperti tak tahu diriku saja"

"Dia memang sedikit berlebihan, Cait" ujar Justin.

"Hey, apa maksudmu? aku hanya khawatir saja padanya" balas Alifia.

"Udah ah, soal itu gampang, oh iya hari ini aku harus langsunh balik ke kampus lagi, persiapin semuanya, karena kebetulan aku ketua grupnya, tolong sampaikan izinku pada Mom and Dad ya, Lif" pesanku pada Alifia.

Alifia pun memelukku erat, aku hanya tersenyum membalaskan, ia memang saudariku yang baik walaupun saudara tiri, hanya saja ia lebih beruntung hidupnya.

Akupun melepaskan pelukannya,pergi meninggalkan senyuman, dan mulai keluar dari kamarnya, berharap Justin memberi pelukan hangat padaku, setidaknya itu untuk 2 malam nanti, agar aku tak terlalu kedinginan.

Alifia's POV

Oh tuhan, aku lupa. Caitlin mencintai Justin, aku tahu pasti ia ingin Justin mengantarnya atau memeluknya, pasti ia akan senang.

"Just..!" panggilku.

"Hmm?" Ia hanya berdehem bingung.

Aku mencoba memberi kode padanya dengan melirik ke arah Caitlin pergi beberapa kali.

Kurasa ia paham, ia menghela nafas, dan tersenyum.

"Baiklah.." Justinpun pergi mengikuti Caitlin.

Didepan rumah.

"Cait!" panggil Justin pada Caitlin, Caitlin yang tadinya berjalan menuju gerbang kini berhenti langkahnya dan menengok Justin.

Dan Justinpun mendekatinya.

Justin's POV

"Kau mau kuantar?" tanyaku dengan mata yang sedikit menyipit karena terkena sinar matahari. Ugh, silau sekali, matahari menjelang sore memang seperti ini.

"Tak perlu, kurasa. Aku bisa meminta Dercest mengantarku ke kampus" tolak Caitlin, sebenarnya sedikit tak enak hati kurasa, mungkin. Oh ayolah, kita berteman lama, tapi kau masih seperti ini, hhh~~.

"Dercest sedang belanja makanan untuk jaga lemburnya nanti" ucap Alifia dari kejauhan, lebih tepatnya dari depan pintu, seperti ibu yang sedang melihat anaknya berangkat sekolah.

"Kau dengar? Maka kini, ikut saja denganku. Aku juga ingin menemui Percy disana" ucapku.

"Ouh, baiklah.." Akupun membukakan pintu mobil untuknya sedikit tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Feelings (j.b)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang