a dream

2.1K 102 4
                                    

Hy gays! Apa kabar?
Gue mau ngucapin Get Well Soon buat yg ada di cerita gue Adipati Wirawan Ningrat (nama samaran). Semoga lekas sembuh yah kak. ({})

Gusli POV

"Loh?? Kok kakak ada di sini? Sejak kapan kakak di sini?"

"Sejak kamu ada di sini dek. Kamu ajah yg gak perhatiin kakak"

"Oh"

Perlahan lelaki yg duduk tepat di sebelah gue ini mendekatkan tangannya dan mengenggam tangan gue

"Kak?"

"kakak suka sama kamu dek. Kakak sayang banget sama kamu. Pengen milikin kamu dek." Ucapnya memandang langit yg cerah

"Kak? Kakak knapa sih?"

"kakak suka sama kamu dek. Kakak sayang banget sama kamu. Pengen milikin kamu dek."
Ulangnya lagi

Tiba-tiba tangannya telah berada di pipi gue. spontan gue pun tunduk. Pipi gue terasa panas.

---—---———--------------
"Gusli!!!!!Gusli!!!! Bangun!! Kamu gak sekolah?"

"Astaga! Gue mimpi! Cuma mimpi?!"

Mama gue terlihat di balik pintu kamar gue sambil menekukkan kedua tangannya di pinggangnya

"Liat jam kamu itu. Udah jam berapa?!"

Gue lirik jam weker di sebelah kanan tempat tidur gue
"06.45" tertera di jam gue

"OMG!! Mampus gue! Bakalan telat gue!

Dengan langkah seribu gue pergi ke kamar mandi.

"Aku pamit yah ma. Assalamualikum ma" gue lari dengan roti isi selai kacang di tangan kanan gue.

"Akhirnya nyampe juga gue. beruntung gue gak telat" 
Gue seka keringat yg bercucuran di jidad gue sambil mengatur nafas setelah berlarian ke sekolah.

"Lama banget lu datang oi. Udah hampir bel tau"
Sapa Siska dan Maysi dari ruang kelas

"iyah nih.gue tadi mim.." gue langsung terdiam.
"Sebaiknya siska dan maysi gak usah tau dulu ajah deh. Dari pada nanti gue di ledekin" batin gue

"Gue tadi telat bangun sis, may. Jadi gini deh asil nya"

"Yaudah deh. Lu udah siap pr blum??" Tanya Siska

"Pr apa sih sis?"
"Itu loh, tugas matematika yg minggu lalu gus, gue juga belum siap sih" ucap maysi sambil cengengesan

"Lu berdua kan gapernah ngerjain tugas" kesal Siska. Yah Siska memang salah satu siswi yg pintar di kelas gue. Beruntung gue punya sahabat kayak mereka berdua. Sekedar info ajah sih, kita Betiga tuh akrab semenjak kelas sebelas sih tp udah kayak seabad.

"Yaudah deh liat punya gue ajah lo bedua. Seperti biasanya" ucap siska dengan wajahnya yg pasrah

"Gitu dong sis!" Ucap ku dan Maysi bersamaan sambil memeluk Siska
"Gak usah lebay deh lo bedua. Kayak yg baru pertama kali ajah nyontek tugas gue" ucap siska. Kami pun tertawa dan langsung memasuki kelas kami.
----———————-------—————

Jujur aja gue masih kepikiran sama mimpi gue tadi malam.
"Apa yah arti mimpi gue itu?" Batin gue sambil menggigit ujung pulpen gue.
"Mungkin..."
"Mungkin..."
"Mungkin..."

Mungkin, mungkin dan mungkin. Hanya itu isi kepala gue saat ini.

"Semoga itu benar-benar terjadi" ucap gue tanpa gue sadari.

"Lo knapa gus?" Tanya maysi yg sedari tadi merhatiin gue tanpa gue sadari.
"Cuma lg kepikiran aja may" jawab gue masih stengah sadar.
"Kepikiran apa gus?" Tanya maysi semakin kepo

"Kakak itu lo" ucap gue benar benar tdk sadar
"Kak Adipati maksud lo?" Ujar Maysi kaget

"Ah. Bukan. Kakak sepupu gue baru pulang dari jerman may. Gue kepikiran nanti malam dia nginap dimana. Itu ajah kok May" Jawab gue agak sedikit mengelak.
Dan Maysi hanya ber-oh ria dengan membulatkan mulutnya.

"Aman" ucap gue setengah berbisik sambil mengelus dada gue.


Kurus tinggi dan berkulit putih. Ya. Lelaki itu sedang berdiri di teras depan kelasnya di lantai dua, tempat yg pas untuk aku memandangnya dari kelasku di lantai tiga. Dia hanya sendiri seperti biasanya. Sesekali terlihat dia sedang merapikan dasinya dan menyisir rambutnya dengan jari nya. Dia sangat tampan. Tidak salah jika aku menyukainya apalagi mengaguminya.

"Seandainya saja" ucapku berharap dan meninggalkan tempat ku berdiri dan masuk ke ruang kelas seiringan dengan bunyi bel tanda masuk les.

"Ada pertanyaan?" ucap Bu Maya sedikit berteriak membuyarkan lamunanku.

"Baiklah. Sepertinya kalian smua sudah faham. Kerjakan buku latihan hal 27 kegiatan 1." Perintah bu Maya.

Aku berbalik membuka tas ku untuk mengambil buku ku yg memang dari tadi belumku keluarkan.

tok... tok...

"Permisi Bu. Ada yg ingin saya umumkan"
Aku langsung menoleh ke arah asal suara itu.
"Astaga!" Batinku
Dug..
Dug..
Dug..

Jantungku melompat lompat di dalam.

"Selamat siang adik-adik kakak semua. Disini kami berdua ingin mendata siapa-siapa saja yg ingin mendaftar menjadi anggota pramuka."  Ucap kakak kelas yg berbadan lebih tinggi dari teman sebelahnya, kak adipati😶.

Beberapa orang dari kelas kami mengajukan tangannya. Sedang aku hanya menikmati pemandangan langkah saat ini.

Ku lirik dia dan astaga! Dia pun melirikku dan memamerkan senyum di wajahnya. Dengan tidak ragu aku langsung membalas senyumannya. Oh May God!! Pipiku memanas. Seperti ada yg melompat di dalam dadaku.
Dan aku terus memperhatikannya yg hanya diam dan sesekali melakukan kebiasaannya merapikan dasi nya yg tidak rusak dan menyisir rambut nya yg hitam dengan jarinya.

"Terima kasih atas perhatiannya.
Selamat siang" Dan mereka pun hilang perlahan.

Aku masih saja menyimpan semua kejadian ini di dalam memori otakku.

"Ini adalah pengalaman langkah" pikirku sambil menepukkan tanganku.

-----------------------------------------------------

Hay semua....
Gimana ceritanya?? Ancur bgt kan. Aku udah yakin itu mah.

Masih belajar soalnya. Agak susah nyeritain kisah nyata gue disini. mohon vomentnya yah gays.

Makasih :*

Kakak Kelas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang