Book 1, Chapter 4: Bad Day!

10.9K 1.1K 42
                                    

Edited by Author

"Vincent Wijaya Evo level E, [Test 1] [1000kg], [Test 2] [ 15 detik], [Test 3] [134], [Test 4] [400]"

Semua mata memandang ke arahku dari kejauhan, sepertinya mereka juga melihat hasil tes ku, sebagian dari mereka memandangku dengan wajah kasihan, sebagian memandangku dengan tatapan merendahkan dan sebagian bahkan tidak peduli. Sebagian besar dari mereka adalah teman-teman sekolah dan beberapa teman kuliahku, ya memang aku tidak mengenal mereka, namun namaku cukup terkenal disekolah, aku dikenal sebagai anak pendiam dan anti sosial. Sebenarnya bukan keinginanku untuk menjadi anti sosial, tetapi aku tidak percaya diri untuk berbicara pada orang lain.

Kusandarkan tubuh ku pada pohon besar di belakangku, Husk masih duduk di sampingku, berbeda dengannya yang telah mencapai tahap kedua dari evolusi, aku merasa diriku tidak berguna waktu itu.

"Evo Level-E? Mungkin membunuh tikus mutasi pun akan sangat sulit bagiku!" Aku merasa sangat putus asa hari itu, beberapa saat kemudian aku mendengar suara tawa dari kejauhan, saat kuarahkan mataku untuk melihat dari mana suara itu datang, ternyata suara tawa itu berasal dari tiga orang yang memukuliku sebelumnya.

"Haruskah aku kembali ke kamar?" Aku bertanya dalam hati, namun sebelum pertanyaanku terjawab suara Kapten Abimanyu terdengar dari kejauhan.

"Seluruh peserta berkumpul!!" Suaranya terdengar hingga seluruh sudut markas.

"Tap.. Tap.. Tap.. "

Seluruh peserta latihan berlarian ke barisan mereka masing-masing, langkah kaki mereka menimbulkan suara yang khas. Aku berjalan dengan santai ke tempatku berbaris sebelumnya, aku berdiri di bawah pohon yang tidak jauh dari lapangan pelatihan, jadi aku bisa mencapai barisanku tanpa berlari.

...

Mata kapten Abimanyu memandang keseluruh barisan peserta pelatihan, ke kanan, kemudian ke kiri, yang mengejutkan adalah matanya terhenti ke arahku, dan memandangku tajam.

"Oh Tuhan, matilah aku!" Pikirku, keringat mulai menetes dipunggung dan dahikku, sedang mata Kapten tertuju padaku seluruh peserta lain tentunya menyadari tatapan mata Kapten juga. Firasatku makin bertambah buruk.

"Kalian yang telah menjalani tes akan dibagi ke dalam masing-masing tim, setiap tim terdiri dari 4 orang." Di luar dugaan, Kapten Abimanyu kemudian menarik tatapannya dari padaku dan melihat ke arah peserta yang lain, dan mulai menjelaskan informasi selanjutnya.

"Few.." Aku bernafas lega memikirkannya, entah mengapa tubuhku terasa lemas saat Kapten melihat ke arahku.

"Lihatlah jam pada tangan kalian, jam itu juga berfungsi sebagai alat identifikasi mutan, beberapa di antaranya telah berhasil diidentifikasi oleh tim pemburu kita, salah satunya adalah Mr. Frank yang menjadi pemandu kalian di rumah sakit. "

"Alat itu akan otomatis menunjukkan informasi tentang mutan yang kalian temui dimana saja, namun, kalian harus berhati-hati kepada spesies-spesies yang belum teridentifikasi, karena kita belum mengetahui kekuatan mereka. Jam tersebut juga secara otomatis akan merekam kecepatan, kekuatan dan berbagai informasi yang kalian sampaikan saat bertarung melawan mutan. Tentunya kalian akan mendapatkan hadiah dari aliansi bangsa-bangsa untuk setiap spesies yang berhasil teridentifikasi."

"Selanjutnya adalah rec-drone, rec-drone adalah robot otomatis yang akan merekam jumlah mutan yang kalian bunuh beserta tingkat masing-masing mutan, semakin banyak dan tinggi tingkatan mahluk yang kalian bunuh rangking kalian akan naik. Aliansi bangsa-bangsa telah menyiapkan berbagai perlengkapan khusus yang tidak dibuat dalam jumlah besar bagi mereka yang berhasil meraih rangking teratas." Kapten Abimanyu menjelaskan secara detil mengenai informasi dasar yang dibutuhkan para peserta pelatihan.

The Terror of Evolution (Book 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang