Book 1, Chapter 5: No Pain No Life!

11.8K 966 35
                                    


"Kapten!?" Vincent dikejutkan oleh sosok Abimanyu yang beridiri di sisi gelap ruangan, yang mengejutkan adalah aura pembunuh yang dipancarkan oleh sang kapten yang membuat Vincent ketakutan.

Vincent memandang sang Kapten yang berjalan perlahan ke arahnya, mulutnya kelu, tekanan yang diberikan oleh aura itu membuat dia tidak mampu berkata-kata.

...

"Apakah dia akan membunuhku?" Aku bertanya dalam hati.

"Tapi mengapa?" Lamunku. Kapten Abimanyu kini berada satu meter dari kasur di mana aku berbaring, aku berusaha untuk duduk dengan bersandar pada besi penyangga tempat tidur.

"Kk..Kapten, mengapa kau ingin membunuhku?" Aku bertanya ketakuan, wajah Kapten saat itu seperti biasanya— dingin dan penuh misteri.

Tangan kanannya terangkat dan aura pembunuhnya menyeruak semakin menjadi-jadi, aku semakin ketakutan.

Mataku mengikuti gerakan tangannya terlihat bergerak kearah ku, ketakutan pundak-ku meninggi dan aku memejamkan mataku. Kapten mungkin benar-benar ingin membunuh ku, namun hal yang terjadi mengejutkan ku.

"Puk!" Tangannya menepuk kepalaku pelan, dan kemudian tertawa keras.

"Hahaha! Membunuhmu? Dasar bodoh! Mengapa kau bisa berpikir seperti itu?!" Kapten Abimanyu tertawa terbahak-bahak mendengar perkataanku, aku tidak pernah berpikir Kapten yang terlihat sangat dingin, bisa tertawa seperti itu.

"Mana mungkin aku membunuh prajuritku sendiri! Mengenai aura pembunuhku sebelumnya? Itu untuk menunjukkanmu kelemahan terbesarmu!"

"Kelemahanmu yang sebenarnya bukan pada fisikmu, tapi disini!" Kapten Abimanyu berkata sambil menunjuk kepalaku.

"Kelemahanmu adalah engkau akan merasa lemah bila melihat seorang yang kuat, dan akan menyerah bahkan sebelum bertanding! Untuk menjadikan fisikmu kuat, kau hanya perlu berlatih! Namun bagaimana dengan mental?" Wajahnya terlihat menjadi serius kembali, seperti tawa dan senyum beberapa detik lalu, hanyalah asap yang hilang dihembus angin.

"Atasan telah memutuskan bahwa kau akan berada di bawahku! Aku sendiri yang akan melatihmu! Tidak ada kata mengeluh dan malas! Keringat darah itu diperlukan untuk menjadi kuat! Baiklah kembali ke barak! Besok jam 05:00 pagi, jangan terlambat!!" Kapten Abimanyu berucap sambil berjalan keluar, kedua tangannya berada di belakang, membuat dia terlihat sedikit seperti ayahku hanya saja lebih tinggi dan besar.

"Kau harus berjuang, berjuang untuk merubah keadaan bagi orang-orang biasa.." Ucapnya pelan seraya membuka pintu dan keluar. Kapten Abimanyu memelankan suaranya hingga Vincent tidak mampu mendengarnya.

**

Vincent kembali ke barak, saat dia keluar ruangan dan kembali ke kota bawah tanah sebelumnya, dilihatnya sebagian besar mereka yang tinggal di dalamnya adalah orang asing. Dan pintu masuknya dijaga ketat oleh Evo yang berbadan besar dan memancarkan aura pembunuh seperti yang dimiliki Kapten Abimanyu. Timbul pertanyaan dalam hatinya:

"Hmm.. Mengapa sebagian besar dari mereka adalah orang asing, mengapa orang-orang pribumi tidak di ijinkan masuk?"

Vincent tentu merasakan keanehan, namun untuk saat ini dia hanya menyimpan hal tersebut dalam hatinya. Baginya terlalu banyak hal yang masih abu-abu dan membingungkannya:

"Perlahan-lahan! Aku tidak bisa terburu-buru, cepat atau lambat aku pasti mengetahui segalanya!"

**

- Dibarak -

"Hoah" Aku merasa begitu lelah hari ini, terlalu banyak hal yang mengejutkan, terutama kekuatan baruku.

The Terror of Evolution (Book 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang