01

16.3K 962 21
                                    


If I knew it was a love that would end like this,

I wouldn't even have started it.

Why you show up in front of me?

.

.

.

London, a long years ago.

  "Hahahaha~ Tangkap Junchaaaan~~"

  "Joongie Hyung bisaa~ Chakkamaaan~~"

Suara derap langkah kaki-kaki mungil itu terdengar di sepanjang halaman belakang kediaman Kim. Tampak dua bocah berumur empat tahunan sedang berkejaran memutari meja bundar berwarna putih di mana kedua orang tua mereka sedang duduk di sana.

Kim Heechul tertawa gemas memperhatikan kedua putranya.

Sementara suaminya, Hangeng Kim, hanya tersenyum tipis sembari membalik lembaran koran yang sedang di bacanya. Mereka baru saja pindah ke negeri dongeng ini.

Oh-tentu saja.

Mengingat London adalah pusat perindustrian saat ini. Perintis industri tekstil itu tidak mungkin melepaskan kesempatannya begitu saja kan?

  "Joongie, Junchan, sudah cukup sayang, makan kue dulu" Ujar Heechul lembut.

Putra sulung keluarga Kim itu menoleh, mengerjapkan mata bulatnya yang begitu lucu dan berpaling menarik jemari mungil adiknya.

  "Ayo Junchan" Ajaknya.

Kim Junsu mengangguk riang. Ia menggoyangkan jemari mereka yang bertautan dan mengikuti langkah kakaknya. Aih, mereka berdua terlihat seperti sepasang boneka yang sangat menggemaskan.

  "Umma, Joongie mau itu" Tunjuk Jaejoong kecil pada sebuah cupcake dengan hiasan berbentuk gajah.

Junsu terus memandangi cupcake ber-topping bebek kuning sejak tadi. Tapi kemudian perhatiannya teralih pada Hyungnya yang sudah menjilat-jilat hiasan gajah berlumur krim itu.

  "Umma, Junchan juga mau punya Hyung" Ucap Junsu dengan suara khasnya.

  "Eeh? Junchan kan sukanya bebek kuning, Umma sendiri lho yang menghiasnya" Balas Heechul menaikkan alisnya.

Tapi Junsu sudah terlanjur mengerucutkan bibir plump-nya. Dahinya mengerut lucu dengan pipi yang menggembung manis. Hangeng tidak bisa lagi menahan senyum gemasnya. Ia mengacak rambut bocah imut itu.

  "Hahaha, Junchan sangat bergantung pada Jaejoongie Hyung ne?" Tawa lelaki berperawakan Cina itu.

Jaejoong menoleh, menyodorkan cupcake miliknya yang sudah tampak berantakan karena beberapa krim kini menempel di sekitar pipi dan mulutnya yang mungil.

  "Jja, punya Hyung untuk Junchan~" Ucapnya tersenyum.

Junsu balas tersenyum. Ia mengambil cupcake milik Jaejoong tidak peduli kue mangkuk itu tidak lagi memiliki bentuk yang sempurna. Kemudian mereka tertawa bersama.

  "Oh, terima kasih sudah memberikanku kedua putra yang sungguh baik hati ini, sayang" Lirih Heechul mengusap lengan suaminya.

Pria berjas itu terkekeh kecil. Ia balas mengecup pipi kekasihnya.

  "Mereka sama baik hatinya sepertimu, sayang"

Heechul mengangguk. Kembali memperhatikan kedua bocah manisnya yang kini saling berceloteh riang entah membicarakan apa. Ia sangat-sangat beruntung bisa memiliki Hangeng sebagai suaminya dan Jaejoong Junsu sebagai putranya.

ROTTEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang