05

9.5K 812 29
                                    

Yunho tidak bergeming dari tempatnya sejak tadi. Ia hanya diam di sana. Di hadapan kedua nisan yang bertuliskan Jung Siwon dan Jung Kibum. Pria tampan itu menoleh, memandang Cha Mu Won yang sedang duduk di bawah pohon rindang tidak jauh dari tempatnya.

Kasihan sekali pria tua itu.

Ia sudah lama menunggu Jaejoong yang selalu menyempatkan diri untuk berbincang dengannya ketika namja cantik itu menjenguk kedua orang tuanya. Tapi namja cantik itu tidak pernah datang.

Yunho menghela nafas. Ia berlutut dan meletakkan karangan bunga di sana. Kemudian ia beranjak meninggalkan pemakaman itu.

  [ "Kenalkan, ini Hyungku, Kim Jaejoong" ]

  "Hyung, eh?" Dengung Yunho setelah memasuki mobilnya.

Ia memerintahkan sang supir untuk segera melajukan mobil mewah tersebut. Sementara dirinya menopang dagu di pinggir jendela. Memejamkan mata musangnya menahan perasaan yang membuncah ketika bibir ranum itu tersenyum manis kepadanya.

Sudah lama sekali, dan Yunho candu akan hal itu.

  "Berhenti!"

Supir pribadi itu terkejut, ia refleks menginjak rem ketika sang Tuan Muda berteriak. Pria tampan itu segera membuka pintu mobil dan berlari menyebrangi jalanan meninggalkan supirnya di pinggir jalan.

Ia tidak salah lihat!

Laki-laki cantik yang barusan masuk ke café itu adalah Jaejoong!

KLING KLING.

Suara bel berbunyi saat Yunho membuka pintu kaca itu. Mata musangnya segera mengedar, mencari sesosok pria yang selalu membuat dirinya uring-uringan setiap saat. Dan bibir tebal itu menyunggingkan seringai tipis ketika ia menemukan yang ia cari.

Jaejoong berdiri di sana. Di antara rak perpustakaan mini yang ada di bagian dalam café. Dan laki-laki yang waktu itu dikenalkan sebagai tunangan namja cantik itu juga ada di sana. Melangkah menuju rak paling ujung bersama seorang laki-laki berkulit pucat.

  "Oh!"

Jaejoong memekik pelan saat seseorang menyenggol lengannya dari samping kanan. Membuat buku yang sedang dipegangnya terjatuh. Namja cantik itu segera menunduk dan mengambil buku tersebut, tapi kemudian ia tersentak saat jemarinya bersentuhan dengan tangan milik seseorang yang menabraknya.

Yunho menatap kedua mata bulatnya terang-terangan setelah mengambil buku tersebut.

  "Maaf, aku tidak sengaja" Ujar Yunho.

Jaejoong menggeleng, ia tersenyum.

  "Tidak apa-apa, hanya senggolan biasa" Balasnya ramah.

Dan Yunho merasa perutnya melilit sekarang. Kenapa senyum itu tidak pernah berubah? Kenapa suara itu terdengar begitu ringan? Tanpa beban berat seperti biasanya?

Oh—Yunho sudah sangat lama menantikan Jaejoong yang seperti ini.

  "Eh? Uhm...Sepertinya kita pernah bertemu" Ucap Jaejoong menautkan alisnya.

Dan Yunho tersenyum, mengangguk membenarkan perkataan Jaejoong. Dalam hati merasa kagum mengapa ia bisa tersenyum semudah ini, setelah bertahun-tahun merapatkan bibirnya.

  "Ya, di supermarket, beberapa waktu yang lalu"

  "Oh! Aku ingat! Waktu itu kau pergi bersama seorang wanita kan?"

  "Dan wanita itu adalah ibuku"

  "Maafkan aku"

  "Tidak apa, seharusnya aku yang minta maaf, ibuku sedikit keterlaluan waktu itu"

ROTTEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang