08 -end-

14.7K 934 59
                                    

  "...Ho...Yunho!"

DEG!

Pria tampan itu berjengit kaget, ia refleks terduduk dari baringnya dan menatap Yoochun dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Namja tampan itu mendesah panjang. Ia mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Sementara Yoochun duduk di pinggir ranjang dengan segelas air mineral yang ada dalam genggamannya.

  "Minumlah" Ujar Yoochun seraya menyerahkan botol minuman itu.

Yunho mengangguk. Ia mengambil botol tersebut dan menenggak isinya. Beberapa detik mengambil nafas, ia mengubah posisinya hingga menatap Yoochun.

Ya, ia butuh penjelasan. Semuanya.

  "Baiklah, akan kumulai dari hubunganku dan Junsu" Ujar Yoochun berdehem.

Yunho bergeming. Matanya berubah menjadi serius.

  "Aku sudah berhubungan dengannya hampir tiga tahun, dan selama ini yang aku tahu dari Junsu adalah kalau ia pernah kehilangan kakak laki-lakinya karena sebuah penculikan"

  "Ya"

  "Hmm, Junsu selamat, tapi tidak dengan kakaknya. Bertahun-tahun mereka mencari, dan ternyata...Yah, kau tahu...Kim Jaejoong"

  "Kau tahu kalau namanya Jaejoong?"

  "Ya, tapi itu saat Junsu meneleponku tiga hari yang lalu, ia panik karena kakaknya mengamuk, ingatannya sudah kembali dan—"

  "Apa? Ingatannya sudah kembali?"

Mata musang Yunho membuka lebar. Yoochun mengangguk, mendesah pendek berusaha menenangkan dirinya yang terlalu tegang.

  "Dengar Yunho, aku begitu kacau saat Junsu menelepon, yang ada di kepalaku waktu itu hanya membawamu menemui Jaejoong, kita berdua tahu kalau kau harus ada di hadapannya saat ingatannya kembali dan kalian bisa segera memperbaiki segalanya, tapi—"

Ada jeda sejenak. Dan keheningan itu mencekik Yunho. Ia sungguh tidak sanggup untuk mendengar kabar selanjutnya. Dari kedua mata Yoochun saja sudah terlihat jelas kalau ini adalah sesuatu yang tidak menyenangkan untuk di dengar.

  "Katakan, Park Yoochun" Perintah Yunho tidak tahan lagi.

  "Kau janji tidak akan marah? Maksudku, tidak akan melempar benda apapun ke wajahku?"

  "Geez, Yoochun"

Yoochun percaya, ya, ia percaya. Hanya saja bergerak dari ranjang dan mundur beberapa langkah mendekati pintu kamar hotel sebagai antisipasi tidak apa kan?

  "Perjalanan kita ke sini sungguh mendadak, tanpa persiapan apapun, dan kau ­mengalami jetlag yang parah mengingat tiga jam sebelumnya kau hang-over karena tequilla" Ujar Yoochun.

  "Ya, Yoochun, ya" Desis Yunho tidak sabar.

Yoochun menahan nafasnya.

  "Semalam Junsu kembali meneleponku, Jaejoong kembali mengamuk, dan mereka sudah membawanya kembali ke Seoul" Cicitnya.

DEG.

Yunho kembali melotot. Seolah-olah ia akan menelan namja chubby itu.

  "Yunho, kau sudah berjanji padaku" Desis Yoochun berusaha mengontrol emosi sahabatnya.

  "Kalau begitu tidak ada gunanya aku di sini!! Kenapa kau harus membawaku ke sini eoh?!" Pekik Yunho marah.

  "Aku tidak tahu kalau akan seperti ini jadinya! Sama sekali tidak terbesit di pikiranku kalau mereka akan membawa Jaejoong kembali secepat itu, Yunho!"

ROTTEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang