BAB IV

239 10 0
                                    


Zahra hanya mengangguk. Dia tak tahu harua bagaimana lagi. Setelah Uminya menjelaskan kepada Zahra ia segera bersiap untuk shalat Ashar.
___________
_______________________

Hari demi hari berlalu. Semester 2 juga telah berlalu. Hari ini hari pertama tahun pelajaran baru.

Zahra sedang terduduk di taman belakang kelas bersama kedua sahabatnya. Dan tanpa Zahra sadari, sepasang mata sedang memperhatikannya.

''Zal nggak baik lho ngelihatin akhwat sampai begitu. Isthigfar Zal,''ucap Zainal mengagetkan.
''Asthagfirullah, ngagetin aja Nal,''kata Rizal kesal.
''Maaf deh. Lagian kamu liatin akhwat sampai begitu banget,''

Rizal hanya diam mendengar ucapan Zainal. Teman SD sebelum ia pindah dulu.

_________
___________________

''guys duha yuk!! ''ajak Zahra pada sahabat-sahabatnya.
''Yuk!! ''jawab Reni dan Sasya kompak.

Saat perjalanan menuju mushola, tak sengaja Zahra bertabrakan dengan Rizal.

''Maaf,''kata Zahra dan Rizal bebarengan.
''Ehm.. Ingat bukan mahrom,''kata Zainal tersenyum dan sahabat-sahabat Zahra hanya cekikikan geli melihatnya.
''Ngomong-ngomong mau pada kemana nih?? ''tanya Zainal.
''Kita mau ke mushola, mau duha dulu. Mumpung masih ada waktu buat duha,''jawab Sasya.
''Tumben baru pada duha. Biasanya kan baru berangkat kalian udah duha??''selidik Zainal.
''Tadi kita hampir telat. Jadi ya nggak bisa duha pagi tadi. Baru bisa sekarang, ''kata Reni.
''Zal katanya mau ke musola ayo,''ajak Zainal.
''Oh, iya ayuk,''ucap Rizal gugup.
''Duluan ya, asaalamualaikum,''pamit Zainal
''Wa'alaikum salam,''jawab Zahra dkk.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju mushola sekolah. Seperti biasa jam segini mushola begitu sepi. Kebanyakan dari mereka memutuskan untuk berada di kantin dari pada melaksanakan sholat sunnah.

''Zah kenapa sih, dari tadi diam terus. Kayaknya juga kamu agak aneh hari ini,''selidik Sasya
''Hah, nggak kok cuma aku agak lelah saja. Maklum liburan kemarin, aku kan suruh ngajarin anak-anak pondokku yang dulu aku sempet mondok. Dan baru pulang tadi malem, terus besoknya sekolah. Jadi ya gini deh badan capek banget,''jelas Zahra.
''Eh Zah. Tumben tadi nggak berantem sama Rizal. Biasanya juga kalau ketemu berantem mulu,''selidik Reni.
''Udah ah. Ayo Wudhu, keburu habis waktunya,''kata Zahra menyela.

Zahra segera menuju tempat wudhu untuk para akhwat. Samar-samar ia mendengar seseorang melantunkan ayat ayat Al Quran. Pikiranya yang sedang kacau seketika menjadi tenang. Selesai wudhu segera ia mendirikan Shalat duha.

_________
____________________

Zahra Pov

"Subhanallah,merdu sekali suaranya,"batinku.

Aku bergegas untuk mendirikan shalat duha. Tak ingin terlalu hanyut dalam lantunan ayat-ayat suci Al-Quran tersebut yang akhirnya akan membuatku lupa akan tujuanku semula.

Setelah selesai duha, aku dan sahabat-sahabatk pun membaca Al-quran yang selalu aku bawa kemanapun.

_________
____________________

Rasanya hari ini aku benar-brnar ingin pergi dari hadapan sahabat-sahabatku yang begitu kepo dengan hubunganku dan Rizal. Mereka benar-benar menyebalkan. Jujur, untuk saat ini aku todak ingin membahasnya. Tapi, mereka berdua terus mendesakku. Ya Allah aku bingung. Aku harus berapa kali lagi menceritakan hubunganku dengan Rizal.

"Tapi benerkan kaliang nggak ada hubungan lebih dari itu. Aku nggak percaya deh. Kayaknya kita harus tanya langsung deh sama Rizalnya Sya,"selidik Reni.
"Silahkan kalau kalian nggak percaya. Tapi itu memang kenyataannya. Lagian apa salahnya sih memperbaiki hubungan. Kalian tahu kan sekarang ini kita udah kelas 12 sebentar lagi lulus. Aku nggak mau kalau nantinya punya musuh di saat-saat terakhir kita SMA,"jelasku panjang lebar.
"Bener juga ya. Ya sudah deh tetserah kamu saja. Tapi jujur ya, kalau aku pikir-pikir kalian cocok deh. Kamu yang pendiam dan Rizal yang aktif. Kalian saling mengisi satu sama lain. Dan kalau aku lihat, kayaknya dari pandangan dia ke kamu tadi ada yang lain dari dia. Seperti ingin dia bicarakan tapi dia takut,"timpal Sasya.
"Aduh, kalian ini nggak takut apa jadi Gibah. Udah ah.. nggak usah dilanjutkan,"kataku menengahi.

TBC

Secert LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang