- 7 -

4.5K 444 36
                                    

Gritte dengan handuk di kepalanya—karena habis mandi itu melangkah ke kasur. Niatnya, menghampiri Prilly yang entah sedang tidur atau apa. Tapi yang jelas, gadis itu menutup seluruh badannya dengan selimut dan tumpukan bantal.

Gritte mengerutkan dahinya saat melihat mascara di atas nakas kasur tempat tidur Prilly. Ia memegangnya dengan tatapan bingung.

Dia berkacak pinggang. "Prilly? Sejak kapan lo pake mascara, hm?"

Prilly masih tetap nutupin mukanya pake bantal, lalu Gritte membuka paksa bantalnya yang tadinya ga mau dilepaskan.

"Ini mascara--"

"P-prilly? Lo... Nangis?" Tanya Gritte saat melihat Prilly dengan mascara yang amburadul.

"Yaampun, lo kenapa?" Gritte menarik Prilly ke pelukannya.

Prilly menggeleng kuat. "Gue benci dia."

Gritte menatap Prilly heran, "dia?"

Kemudian, ide terlintas di pikirannya. Ia langsung merebut hp Prilly di atas nakas dan mengetuk screennya. Karena selama ini, Prilly nggak pernah bercerita tentang apapun yang berhubungan dengan lelaki. Setau Gritte, Prilly anti cowo.

Prilly merebut hpnya, tapi tidak bisa. Gritte bersikukuh melihat chat LINE yang masuk.

Ali: lo dmn pril? gue udh disini daritadi, sm seseorang yg pgn gue kenalin ke lo.

Ali: pril? lo gajadi dtg ya? gpp deh, lain kali kita ketemuan ya

Wajah Gritte memerah padam menahan emosinya. Berani-beraninya cowo ini bikin Prilly nangis.

"Oh, jadi dia orangnya? Mana, sih?! Dia di Kebun Teh? Oke! Gue samperin," kata Gritte sambil menggulung lengan bajunya.

Prilly menggeleng samar. "Enggak. Apaan sih, Te. Gak usah-"

"Enggak! Gue kesana. Titik."

"Tapi, Te-"

"Gue benci orang yang bisa-bisanya bikin sahabat gue nangis. Dia ga tau, bikin lo ketawa lepas itu susah!"

Prilly tersenyum tipis. Bersyukur masih punya sahabat yang peduli dengannya. Sangat peduli.

"Yang lain... kemana?" Tanya Prilly mencari squadnya.

"Mereka pada breakfast di bawah. Gue ditinggal gara-gara kebo," Gritte mengerucutkan bibirnya membuat Prilly terkekeh.

"Nah! Gitu, dong. Ketawa," kata Gritte senang. Sekarang, Prilly memang tidak lama-lama larut dalam tangisan, nggak seperti dulu.

Prilly mengusap air matanya. "Duh, bego banget ya, gue? Ngapain nangisin cowo. Nggak guna!"

"Emang nggak guna. Kita kan anti cowo, ya nggak?" Gritte tersenyum jail, "kalo gitu, gue keluar bentar ya."

Gritte langsung ngacir keluar. Sampai Prilly lupa, kalau Gritte mau labrak Ali.

****

Mata Gritte mencari sosok cowo yang tadi ngechat Prilly. Tenang, nggak bakal salah orang karena Gritte sempat liat avatar LINEnya.

"Hm, mana tuh si cowo arab gila. Awas aja sampe ketemu, nggak gue maafin lahir batin!"

Gritte menelusuri semak-semak Kebun Teh yang sejuk. Tapi sayang, Gritte ngerasa panas karena emosi.

Cewe itu tersenyum miring saat mendapati sosok cowo persis di LINE. Pasti itu Ali.

"Heh," Gritte menggenggam kencang lengan Ali.

"Maaf, Mba. Nggak bisa sopan sedikit?" Katanya menatap sinis Gritte.

"Sopan, sopan. Makan tuh sopan!"

"Lo Ali, kan?" Lanjut Gritte.

"Iya. Kenapa?"

Di sebelah Ali tampak gadis manis dengan muka imutnya. Pasti pacarnya, pikir Gritte.

"Lo-udah-bikin-sahabat-gue-nangis," kata Gritte penuh penekanan.

"Lo siapa, sih?!"

Gritte menjulurkan tangannya. "Kenalin, gue Gritte. Sahabatnya-Prilly," lanjutnya.

"P-prilly?"

"Gue cuma mau ngasih tau. Jadi cowo nggak usah sok playboy, gue tau muka lo emang ganteng. Tapi, tolong jangan manfaatin muka ganteng lo itu buat mainin cewe."

"Ali, bener kamu mainin cewe?" Kata perempuan di sebelahnya.

"Nggak, Ca-"

"Jangan percaya! Pokoknya, lo bakal nangis bombay dan nyesel nanti. Siapa nama lo?" Tanya Gritte, sarkastik.

"Nama dia Caca, cewe gue. Kalo ada masalah, gak usah libatin Caca," bela Ali.

"Uuuw... totuit, deh. Gak usah sok pahlawan!"

"Dan satu lagi,"

"Lo harus jauhin Prilly. Gue nggak ngizinin lo buat ketemu Prilly, sekalipun cuma ngobrol. Tatap muka pun gak gue bolehin."

"Dan buat lo, Caca. Urusin deh cowo lo baik-baik, permisi."

****

a/n

iya tau kok. ini slow update bgt. sorryyy guys aku abis UAS + US. lelah ga si:') nasib anak kelas 9 emang. sumpah gangerti lg sm jalan cerita gue, makin berantakan ga sih? kayak makin aneh aja, gt. hua entahlah, yg penting aku update. aku tauu ini emg ga setara sama penantian kalian, krn super pendek....

BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang