Kau sangat mengagumkan.
Sikap bodohmu membuatmu terlihat handal melakoni 'pemain' dari kebohongan.
Kau membuatku terkesan, Kau berhasil.
Memodohiku dan membohongiku.
Juga, kau berhasil menghancurkan hati ini.
Membiarkan perasaan cintaku pergi perlah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✖Unspoken Love✖
You can close your eyes to the things you don't want to see, but
You can't close your heart to the things you don't want to feel. -Jhonny Depp
_Chapter One_
Suara decakan terdengar sangat jelas berasamaan dengan suara desahan disebuah kamar mandi kosong di ujung akademi itu.
"Kau bisa berhenti,"
"Apa?" tanya seorang lelaki berambut hitam legam menatap tidak percaya ke arah orang yang berada dibawahnya.
"kau membosankan." Komentar orang berambut blonde sambil mendorong lelaki diatasnya.
"Ya! Kim Jae Joong!"
Jaejoong memutar bola matanya dan lebih memilih mengancing bajunya yang sudah memamerkan tubuh putihnya."Kau membosankan Deo Hyun." Kata Jaejoong pelan sambil melirik sekilas ke salah satu kingka di akademi itu. Song Deo Hyun, dan bergegas untuk pergi.
"Kau tidak bisa seperti ini Kim!" kata Deo Hyung tidak terima dan meremas pergelangan tangan Jaejoong, membuat lelaki cantik itu menghentikan langkahnya.
"Aku bisa melakukan apapun yang kuinginkan, termasuk meniggalkanmu seperti ini." balas Jaejoong melirik ke celana Deo Hyung yang sudah menyembul.
"Aku tidak akan tinggal diam kali ini. Kau harus melakukannya denganku."
Jaejoong menggelengkan kepalanya santai mencoba melepaskan cengkraman lelaki itu, "ingatlah jika aku yang membayarmu Song Deo Hyun. Sekarang, lepaskan tanganmu" Bisik Jaejoong.
Lelaki di depannya tidak bisa berkata apa selain melepaskan cengkraman tangannya.
"satu lagi, aku tidak ingin kau menghubungiku lagi atau rahasiamu akan kukatakan kepada ibumu." Tambah Jaejoong memamerkan senyuman terbaiknya dan melangkahkan kakinya untuk meinggalkan kamar mandi yang jarang sekali ada penghuninya.
"Fuck You Kim!" teriak Deo Hyung yang mendapat respon kikikan dari Jaejoong, "you too." Balasnya berjalan menuju kelasnya.
Ia bersiul kecil sambil membenarkan pakainnya yang terlihat sangat berantakan. Sesaat ia bercemin diantara pintu-pintu ruangan klub dan mendapai rambutnya tidak kalah berantakan. "Damn, dia sangat kasar." Gumamnya menyisir rambut blonde-nya dengan jemarinya. Ia melirik melihat jam yang tergantung di salah satu ruangan klub. Dia terlambat tiga puluh menit untuk masuk kelas.
Sepertinya Ia akan mendapatkan hukuman lagi. Jaejoong menghela nafas dan kembali melanjutkan langkahnya. Hukuman lebih baik daripada ia harus terkurung di kamar asramanya. Ia tidak mengerti mengapa sekolah ini bisa membuat kamar untuk satu orang. Mereka mengatakan untuk privasi masing-masing. Dan mereka tidak boleh meninggalkan sekolah ini selain hari Sabtu dan Minggu. Benar-benar menyerupai penjara bukan?