ELEVATOR Part 3

325 49 3
                                    

---- ELEVATOR ----

*PREVIEW

," Hai cantik.."

Suara namja itu berhasil membuatnya merinding hebat. Suzy dapat melihat seringai dingin pada mata namja itu.

," Setelah ini giliranmu."

," Tolong.. Tolong jangan sakiti aku."

," Jangan pergi."

," Terimakasih telah menolongnya, Mark-ssi." Ujar Minho tulus ," Pihak kepolisian membutuhkan keteranganmu.'

," Tentu saja, Inspektur. Aku akan melakukannya dengan senang hati."

Selepas Minho pergi, Mark tersenyum tipis. Ia berjongkok, membenarkan tali sepatu sneaker putihnya yang sedikit longgar.

---- ELEVATOR ----

Untuk sekian kalinya deringan ponsel itu berakhir tanpa jawaban. Minho seakan tidak mempedulikan deringan ponselnya dan lebih memilih menatap wajah Suzy yang masih mengguratkan ketakutan. Tentu saja, mungkin kejadian beberapa jam yang lalu adalah kenangan paling menakutkan yang pernah terjadi dalam hidup gadis itu. Bahkan gadis itu tak pernah memikirkan jika dirinya akan menjadi saksi kesadisan pembunuh berdarah dingin itu.

," Sunbae..."

Minho mendongak. Ia tahu cepat atau lambat pasti aka nada yang menjemputnya paksa dari tempat ini.

," Ada apa, Hyung Shik-ssi?" Ia bertanya bodoh. Seakan tak tahu alasan rekan satu tim-nya itu mendatanginya di rumah sakit.

," Komandan mencarimu."

Minho tersenyum miring. Tentu saja atasannya yang tua dan cerewet pasti akan mengirim seseorang untuk memanggilnya.

," Penting, sunbae." Hyung Shik tampak menekan kalimatnya ," Ada informasi baru mengenai pelaku."

Namja itu masih belum bergeming dari tempat duduknya. Beruntung tak lama Jiyeon dan seorang namja – entah siapapun itu – datang. Menanyakan dengan nada khawatir mengenai kondisi Suzy. Minho hanya menjawab singkat, sesuai dengan keterangan dokter yang memeriksa dokter sejam yang lalu. Yeoja itu tampak bernafas lega.

," Maaf, Jiyeon-ssi. Tapi aku harus kembali ke kantor." Minho menjelaskan keadaannya. Menitipkan gadis itu pada sang sahabat ," Tolong jaga dia. Jangan biarkan dia seorang diri."

Pesan Minho yang lebih terdengar sebagai sebuah perintah membuat Jiyeon mengangguk cepat seraya melebarkan senyuman menggoda ," Tentu saja, Inspektur. Aku akan dengan senang hati menjaga y-e-o-j-j-a ini dengan baik." Katanya dengan penekanan.

---- ELEVATOR ----

," Kau menemukan sesuatu?" tanya Minho cepat

Kim Bum menggeleng pelan ," Tak banyak sunbae. Kami kehilangan jejak pelaku."

Minho mengacak rambutnya frustasi. Tidak mungkin pelaku dapat keluar dari tempat kejadian dalam waktu yang cukup singkat itu ," Kau sudah memeriksa cctv gedung?"

," Beberapa cctv sedang diperbaiki." Kim Bum memperlihatkan layar laptopnya ," Tapi hanya ada satu cctv yang masih berfungsi, yakni cctv di lobi apartemen. Tak ada yang aneh, sunbae. Tak banyak penghuni apartemen yang keluar ataupun masuk pada jam tersebut."

Minho memeperhatikan dengan teliti setiap pergerakan di video cctv. Ia tak boleh meninggalkan sepersekian detikpun kejadian disana.

," Tunggu dulu." Minho menekan tombol pause. Matanya menangkap seorang laki-laki keluar dari lift dengan tenang kemudian berjalan menuju tangga darurat ," Bisa kau perbesar pada bagian ini?"

Serial Stalker: ELEVATORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang