---- ELEVATOR ----
Minyoung baru saja mendorong pintu ruang investigasi membawa hasil pemeriksaannya, ketika orang-orang diruangan itu sibuk berseru memanggil nama Minho sementara beberapa yang lain mencoba membuka pintu yang menghubungkan ruang investigasi dengan sebuah bilik kedam suara di balik kaca one-sided yang memperlihatkan wajah Minho yang mengeras marah menatap namja yang hanya tersenyum miring dengan luka kecil pada sudut bibirnya.
," Yaa Lee Minho!!! Buka pintunya!!!! Yaa apa yang kau lakukan."
Itu teriakan frustasi ketua tim Minho bekerja. Namun namja itu tak bergeming, bahkan sebuah pukulan lain mendarat di wajah yang namja yang Minyoung ketahui masuk kedalam daftar tersangka pembunuhan yang sedang diselidiki Minho. Sepertinya alat penyadap di ruangan itu di matikan oleh Minho.
Minho, namja itu terlihat sangat marah. Bahkan sudut matanya terlihat seolah ia sanggup membunuh namja didepannya hanya dengan tangan kosong saat itu juga.
Dan itu membuat hati Minyoung terasa perih. Ia sangat mengenal Minho dengan baik. Laki-laki itu memang memiliki tempramen yang mudah meledak dan tidak mudah ditebak, tapi Minyoung sangat tahu, sorot mata itu, sorot mata yang penuh itu kali ini juga memperlihatkan sisi terlemah Minho, ada sorot ketakutan dan penyesalan yang sangat disana. Sorot yang sama dengan saat 2 wanita yang sangat dicintai oleh namja, eomma dan kakak perempuannya meninggal beberapa tahun lalu.
Eomma dan kakak perempuannya ditemukan terbunuh di rumahnya. Beberapa hari setelah hukuman penjara seumur hidup ditetapkan untuk pelaku pembunuhan yang sedang diungkapkan Minho dan timnya. Sebenarnya Minho sudah meminta penangguhan hukuman waktu itu sebab ia merasa hasil penyelidikannya salah.
Tapi ia terlambat. Kebenarannya baru terungkap setelah orang yang telah ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan ditemukan tewas gantung diri di ruang tahanan sehari setelah penjatuhan vonis. Lalu beberapa hari kemudian ia menemukan eomma dan kakak perempuannya tewas terbunuh dirumahnya.
Bukankah aku sudah mengatakan padamu kalau bukan ayahku pelakunya! Sekarang kau merasakan kehilangan yang sama seperti yang aku rasakan, tuan detektif.
Pelakunya tertangkap beberapa jam kemudian. Minho menanggung semua hukuman. Tidak ada promosi untuknya, pemotongan gaji dan hukuman bertugas di kantor layanan kepolisian. Tapi tak ada hukuman yang jauh lebih buruk selain ia kehilangan keluarganya. Selain kehilangan eomma dan kakak perempuannya, ia juga kehilangan sosok hangat ayahnya yang sampai saat ini menciptakan jurang yang dalam diantara mereka berdua. Minyoung saat itu membuat sebuah keputusan yang makin membuat hidup Minho hancur. Gadis itu mengakhiri hubungan mereka yang sudah terjalin 2tahun tanpa kata.
Dan kini, Minyoung hanya mampu menyesali keputusannya.
---- ELEVATOR ----
," Myungsoo-ssi.."
Namja berkulit putih pucat itu tersenyum miring. Meletakkan nampan yang dibawanya kemudian mendekati Suzy yang hanya mampu beringsut pelan. Mencoba membuat jarak sejauh mungkin dengan namaj yang tengah memandangnya seduktif itu.
," Kau sudah sadar."
Tubuh Suzy terasa beku. Ia menahan nafasnya saat jari-jari namja itu mulai menyusuri wajahnya memberi sensasi menakutkan untuknya. Hingga kemudia bibir merah muda tipis mili Myngsoo menyentuh leher Suzy dan mengecupnya singkat.
," My Sweet Angel."
Suzy menelan salivanya berat. Manik hitam namja itu kini tepat menatap lurus iris hazel milik Suzy.
," M-Myungsoo-ssi..."
," Ah, kau menyebut namaku.." Namja itu terkekeh pelan ," Aku menyukainya, sayang." Ujar Myungsoo dengan ekspresi seolah Suzy memanggilnya dengan nada menggoda padahal sudah sangat jelas jika yeoja itu memanggilya dengan suara bergetar ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serial Stalker: ELEVATOR
Mystery / Thriller"I must stop it, but those beautiful eyes of yours asked me to have it" "I'm your secret admirer, i'm your lover, and you are mine"