Elevator Part 4

344 40 9
                                    


Anneyonghasseyo, pertama author mau bilang ini sudah part-part terakhir Serial Stalker : ELEVATOR. Tenang aja, yang berakhir cuma bagian serial ELEVATOR kok. Insyaallah Serial Stalker bakal terus lanjut dengan kasus stalker lain dengan main cast yang sama.

Author minta pendapat, menurut kalian untuk selanjutnya apa author harus melanjutkan kisah Suzy-Minho disini atau author harus buat cerita baru?

Saran dan kritik kalian akan sangat membantu author yang sedang kebingungan kesana kemari mencari ide (?)

Mianheyo, Typo bertebaran dimana-mana bikin sakit mata (?)

Okeh, ga usah banyak cakap lagi, ane persembahkan hasil imajinasi author yang gaje ini..

selamat membaca dan jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak Vomment !!!!

---- ELEVATOR ----

Myungsoo meregangkan otot-otot lehernya yang kaku. Ia cukup lelah setelah seharian harus melakukan laporan secara berkala ke kantor polisi, ditambah dengan interogasi yang menyudutkan dirinya. Lee Minho. Ia mengingat kuat nama laki-laki yang mengusik pikirannya. Bukan karena laki-laki itu sudah bersikap menyebalkan dengan interogasinya. Tapi karena ia merasa pernah melihat namja itu. Namja itu tampak tidak asing. Tapi ia tak mampu mengingat dimana dan kapan ia bertemu atau melihat namja itu.

Ah, benar. Ia melihat namja itu beberapa malam yang lalu di lobi apartemen saat ia setengah mabuk meminta kunci cadangan kamarnya - yang entah terjatuh dimana - pada petugas Choi. Ah, ia ingat. Itu namja yang ia lihat bersama gadis bermata hazelnya naik ke lantai apartemen gadis yang selama beberapa tahun sejak kepindahan gadis itu ke apartemen milik keluarganya itu telah menarik perhatiannya. Ia mungkin memang mabuk, tapi mata hazel gadis itu tak pernah ia lupakan. Gadis bermata hazel yang sampai saat ini tak ia tahu namanya.

Myungsoo masuk kedalam apartemennya. Sejak gadis itu tinggal, ia memutuskan untuk keluar dari rumahnya dan tinggal di apartemen tanpa sepengetahuan orangtuanya. Hanya kakaknya yang mengetahui jika dirinya tinggal di apartemen Yongsan. Hal itu ia lakukan demi melihat gadis bermata hazelnya itu. Myungsoo diam-diam memotret gadis itu. Beberapa kali mereka berbicara, atau lebih tepatnya gadis itu hanya sekedar menyapanya ramah kemudian berlalu. Tapi hal itu sudah membuatnya jantungnya berdegup kencang. Ada rasa aneh setiap ia menatap manic hazel gadis itu. Ia menyukai mata gadis itu yang tampak cantik dan berbeda dimatanya.

Apartemennya gelap. Ia menekan saklar dan menemukan kondisi apartemennya cukup berantakan setelah lampu menyala. Setengah terburu ia menuju kamarnya. Dari pintu kamar ia melihat seseorang yang tak lain adalah kakaknya terduduk di depan nakasnya dengan laci yang rusak karena dibuka secara paksa. Matanya menangkap sesuatu ditangan kakaknya itu.

," Apa yang kau lakukan dikamarku?" Tanya Myungsoo dingin. Ia tak suka orang lain masuk kedalam kamarnay termasuk kakaknya sendiri. Ia berjongkok dibelakang kakaknya, mengambil benda ditangan kakaknya yang terlihat mabuk itu.

," Dia milikku." Ujarnya datar dan dingin ," Kau mabuk lagi, hyung?"

Kakak laki satu-satunya itu hanya menatapnya dengan mata setengah terbuka lalu tertawa dengan suara kering ," Matanya... cantik.. aku .. suka, Myungsoo-ah." racaunya dengan mata yang memerah.

," Jangan berani-berani menyentuh dia, Kim Sunggyu. She's mine." Myungsoo mencengkram kerah baju laki-laki yang kacau itu ," Atau aku akan membunuhmu." Mata dingin Myungsoo mengilatkan amarah. Ia menyeret kakaknya itu keluar dari kamar kasar dan membanting pintu kamarnya lalu menguncinya.

Serial Stalker: ELEVATORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang