Chapter 01

8.7K 677 10
                                    

Author POV

Yura berlari dengan sekuat tenaganya, ia takut jika gerbang sekolah sudah ditutup padahal ini masih pukul 06.45 gerbang sekolah di tutup pukul 07.15 tapi bagi Yura ia sudah sangat terlambat karena biasanya ia berangkat sekolah pukul 06.00 dan saat itu sekolah masih sepi. Yura membuang nafasnya terus, ia membungkukkan badannya dan memegang lututnya di depan pintu gerbang sekolah yang sudah terbuka dengan sangat lebarnya. Ia melihat sekeliling penjuru sekolah yang masih sepi padahal sekarang sudah pukul 06.50 tentu tamat'lah sudah. Yura sudah berlari seperti di kejar anjing rabies ke sekolah dan ternyata sekolah masih sepi?.

"Ada apa ini? Kenapa sekolah masih sepi? Atau aku berpikir kalau aku memang sudah terlambat? Bahkan ini membuatku sampai berkeringat di pagi hari" Keluh Yura lalu menghapus keringat yang mengalir di keningnya.

Tin!Tin!Tin!

Suara klakson mobil membuyarkan Yura, ia yang sedang berdiri di depan pintu gerbang lalu menoleh kebelakang. Dilihatnya sebuah mobil putih pekat dengan pengemudinya yang memberi isyarat pada Yura untuk minggir karena menghalangi jalannya. Yura kemudian menyingkirkan dirinya untuk membiarkan mobil itu lewat tapi mobil itu berhenti lalu kaca jendela terbuka yang memperlihatkan seorang namja yang menatap Yura kesal.

"Kau kira ini sekolah milikmu apa? Untuk apa kau berdiri di depan pintu gerbang? Dan untung aku masih baik jika tidak sudah aku tabrak kau!" Ucap Baekhyun kemudian kembali menutup kaca jendela mobilnya dan melajukan mobilnya.

Yura memandang mobil Baekhyun dengan kesal,"Jika aku tadi tidak baik sudah aku tendang wajah namja itu!"

.

Baekhyun berjalan ke arah lokernya, ia membuka lokernya dengan kasar tapi saat ia menbuka lokernya, setumpuk surat dan coklat jatuh di kakinya, Baekhyun hanya menatap surat dan coklat itu tanpa ingin mengambilnya. Ia kemudian kembali menutup lokernya dan tidak memperdulikan kalau ada surat dan coklat yang berserakan di lantai.

Seorang yeoja berlari dengan kencang dan tanpa sadar ia menabrak tubuh Baekhyun. Yeoja itu terjatuh sedangkan Baekhyun hanya mundur beberapa langkah saat di tabrak.

Bruk!

Baekhyun menatap yeoja yang jatuh di depannya tanpa niat untuk menolongnya. "Kau pikir kalau kau sedang lomba lari estafet? Kenapa kau berlari sangat kencang?" Tanya Baekhyun dengan wajah datarnya.

Yura bangkit dari duduknya. Ia menatap Baekhyun kesal sudah dua kali dalam beberapa menit ia kembali bertemu dengan namja yang sama.

"Iya. Aku memang sedang lomba lari estafet. Minggir!" Ucap Yura kemudian kembali berlari ke arah kelasnya.

Baekhyun menatap Yura dengan tatapan aneh. "Berani sekali ia bicara seperti itu padaku?" Gumam Baekhyun kemudian tersenyum licik. "Tunggu saja yeoja ceroboh. Pembalasan ku menantimu" Baekhyun kembali melanjutkan jalannya. Tapi kemudian seseorang merangkul pundaknya dengan senyuman lebar.

"Siapa yeoja itu?" Tanya Chanyeol yang tetap merangkul pundak Baekhyun.

"Entahlah. Sudah dua kali aku bertemunya dalam beberapa menit. Ia menyebalkan" Jawab Baekhyun dengan cuek. "Dimana yang lain?" Tanya Baekhyun sambil melihat kanan-kiri yang kosong tanpa ada sahabatnya yang lain.

Tell Me What Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang