Chapter 15

3K 329 5
                                    

Author POV

Yura menjambak rambutnya dengan keras, ia menghapus air matanya kasar. Ia menyesal. Sangat menyesal. Ia benar-benar sangat menyesal.

Yura menangis disudut kamarnya, ia berteriak, berteriak, dan berteriak. Ia terus berteriak tidak jelas, tapi di hatinya ia terus berteriak 'Baekhyun mianhae', kata-kata yang Baekhyun ucapan saat di UKS membuat Yura benar-benar menyesal karena mengatakan jika ia membenci Baekhyun. Ia salah besar.

Kata-kata Baekhyun seolah menusuk lubuk hatinya yang paling dalam,

"Jika kau membenciku, tidak apa. Tapi kita harus saling berjanji, mulai saat ini, kita seolah tidak saling mengenal. Dan aku ingin bukti jika kau bahagia bersama Taehyung. Jika iya, aku akan merelakanmu pergi dari hidup dan hatiku, Kim Yura"

Kalimat panjang yang Baekhyun ucapankan sangat terdengar nyaring bagi Yura hingga Yura masih mengingatnya sampai sekarang.

Di tengah-tengah tangisannya, Yura bernyanyi sambil menghapus air matanya kasar,

"Karena ini begitu berat, karena aku merasa buruk jika aku menahanmu kembali"

Di bait pertama, Yura berusaha menahan tangisannya, ia ingin bernyayi untuk menyalurkan isi hatinya,

"Karena aku menyesal membiarkanmu pergi, aku hanya bisa mendesah, karena aku sangat terkejut, aku tidak bisa berkata-kata"

Yura membekap mulutnya sendiri, tangisannya hampir pecah,

"Ketika air mata jatuh, bahkan kenangan terdalam yang tersimpang didalam hatiku tak tahu harus apa,"

Kali ini Yura mengigit bibir bawahnya, ia berusaha untuk tidak menangis,

"Karena ini sangat menyakitkan, kita berjanji untuk melepas satu sama lain, tapi setiap saat aku tidak yakin bisa melakukannya, setidaknya biarkan aku mendengar napasmu"

Yura menutup wajahnya, bahunya bergetar, ia menangis, tapi ia ingin melanjutkan lagu ini,

"Bernapas, membuka mataku setiap hari, hampir tak bisa kulakukan setiap hari,"

Yura sudah membayangkan bagaimana ia bisa membuka matanya jika bernapas saja rasanya sulit baginya,

"Aku tidak bisa memberitahu mu, hal-hal itu justru lebih sulit dari pada mati karena aku akan khawatir seperti orang bodoh, aku hanya bisa merintih"

Dada Yura naik turun, napasnya tidak beraturan, dadanya mulai sesak karena ini, ia menutup matanya sambil berusaha mengatur napas dan mulai melanjutkan nyanyiannya,

"Ketika aku terus berpikir tentangmu, ketika ini begitu berat dan aku tak bisa menerimanya, tolong biarkan aku mendengar setidaknya napas mu"

Tangis Yura pecah saat itu, ia berhasil menyelesaikan lagunya, napasnya masih saja tidak beraturan, dada Yura masih naik turun, semakin hatinya sakit, semakin napasnya tidak beraturan. Yura hancur.

"Baekhyun mianhae... Jeongmal mianhae..." Tangis Yura pecah saat itu juga, kini yang ia inginkan adalah Baekhyun, walau hanya merasakan napasnya tanpa melihat wajahnya, Yura tidak keberatan. Karena ia ingin merasakan hembusan napas Baekhyun. Hanya itu.

Diseberang balkon kamar Yura, seseorang namja mendengar dengan jelas tangisan, teriakan dan nyanyian Yura, sedangkan namja itu hanya bisa menghebuskan napasnya.

Namja itu Baekhyun, ia bergumam, "Aku disini, masih bernapas jika kau masih bernapas. Aku bisa membuka mataku jika kau juga bisa membuka matamu, Yura" Baekhyun melihat seorang yeoja yang masih menangis di sudut kamarnya, walau tidak jelas, tapi telinga Baekhyun yang tajam dapat mendengar tangisan Yura.

Tell Me What Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang