Chapter 18

3K 322 7
                                    

Author POV

Yura menutup dengan lemas lokernya, ia terus menghebuskan napasnya, Yura mengunci lokernya dan mulai melangkah pergi tapi seseorang menabraknya.

Bruk!

Yura mendongkakkan kepalanya lalu kembali menundukkan kepalanya setelah tahu siapa orang yang menabraknya.

"Jwesunghamnida" Ucap Yura lalu kembali berjalan tanpa melihat lagi siapa orang yang menabraknya.

Baekhyun hanya menatap punggung yang mulai menjauh, bahkan Yura hanya melihatnya sebentar, mungkin dua detik lalu kembali memalingkan pandangannya.

"Aku harus bisa melupakannya," Gumam Baekhyun, ia kembali berjalan tapi seseorang menghentikan langkahnya. "Minggir" Ucap Baekhyun dingin.

"Apa kau sudah tidak mencintainya lagi?" Tanya Taeyeon, Baekhyun menatap datar yeoja yang berdiri dihadapannya ini.

"Kalau iya kenapa dan kalau tidak kenapa? Bukan urusanmu juga," Jawab Baekhyun acuh.

"Ini urusanku. Aku sudah mengenalkanmu kepada orang tuaku dan mereka ingin bertemu denganmu," Ucap Taeyeon, Baekhyun menghebuskan napasnya.

"Bilang kepada mereka jika aku tidak ingin bertemu dan juga aku tidak ingin ada hubungan lagi denganmu. Kita juga tidak ada hubungan lagi. Maaf, aku tadi bilang jika masih ada hubungan denganmu," Jelas Baekhyun panjang lebar.

"Benarkah? Kau tidak mau datang? Padahal Taehyung ingin memperkenalkan Yura pada orang tua kami nanti malam. Apa kau tidak ingin menjadi saksi jika hubungan Yura dan Taehyung semakin serius?" Tanya Taeyeon, Baekhyun menundukkan kepalanya.

-Menjadi saksi untuk membuat rasa sakit. Apa artinya?- batin Baekhyun.

Mereka berdua sama-sama diam, Taeyeon yang sangat ingin Baekhyun datang sedangkan Baekhyun yang masih ragu untuk datang.

"Apa kau tahu jika Yura mencintaimu atau tidak?" Tanya Taeyeon.

"Ia tidak mencintaiku," Jawab Baekhyun lemah.

"Dari mana kau tahu jika ia tidak mencintaimu? Sebaiknya kau datang dan lihat, apa Yura cemburu atau tidak," Setelah mengucapkan itu, Taeyeon pergi meninggalkan Baekhyun.

"Jika itu yang akan membuatku tahu. Aku akan melakukannya,"

.

Baekhyun membuka pintu kamarnya lalu berjalan menuju ranjang tidurnya, ia kemudian mengambil handphonenya dan mulai menghidupkan rekaman suara, ia mulai bernyayi, Baekhyun menyanyikan lagu yang berdurasi empat menit dengan lancar, setelah menyelesaikan nyanyiannya, Baekhyun kemudian mengambil selembar kertas dan pena, ia mulai menulis, tulisannya yang biasanya berantakan, kini ia tulis serapi-rapi mungkin, kemudian Baekhyun melipat kertasnya nya.

Baekhyun merenung, entah kenapa hatinya menjadi tidak tenang sekarang. Makin banyak hal yang ia khawatirkan, hatinya berkata untuk tidak pergi ke rumah Taeyeon tapi egonya berkata lain, ia harus pergi kerumah Taeyeon.

"Kenapa perasaanku tidak enak begini?" Gumam Baekhyun.

Baekhyun mendapat pikiran buruk yang mengganggu perasaannya, ia berpikir jika sesuatu yang buruk akan terjadi padanya dan itu membuatnya tambah khawatir. Baekhyun kembali merenung, ia harus berpikir lagi dan lagi untuk menyakinkan perasaannya. Baekhyun sebenarnya sudah siap untuk menerima rasa sakit saat berada di rumah Taeyeon dan Taehyung, tapi sesuatu menyanggal di hatinya yang membuatnya harus berpikir lagi dan lagi.

Tell Me What Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang