"HOIII! Larilah ada Jotun yang mendekat kesini!" Teriak seseorang yang entah berada dimana, Kuro yang mendengarkan teriakan seseorang, lebih tepatnya teriakan seorang gadis yang terdengar jelas karena nadanya yang melengking, segera mendongak ke atas. Ia terjejut karena ada sesosok gadis yang terlihat seumuran dengannya, sedang terbang dengan sepasang sayap abu-abu yang Indah.
"AYOLAH! Aku tak ingin ada bangsa Elf yang mati Konyol." Ucap gadis elf yang memiliki rambut berwarna Abu-abu sama seperti sayap yang ia miliki.
-------------------
OPENING
-------------------"Jotun? Ehh? Sepertinya itu raksaksa dari Jotunheim? Eee? JOTUN!" Kuro yang menyadari akan datangnya bahaya berupa Jotun atau raksaksa dari Mitologi Nordik, segera berlari ke arah hutan yang entah akan menuju ke arah mana.
Entah karena apa Kuro hanya berlari sekuat tenaga itu sepertinya masih kurang, karena terlihat dari jarak yang ia tempuh, tepi hutan yang ia tuju tidak terlihat semakin dekat.
"Oii ELF BODOH! GUNAKAN SAYAPMU!." Bentak gadis elf yang terbang di sampingnya, kuro yang bingung karena si gadis elf berteriak tentang Elf bodoh, padahal dirinya sendiri kan Elf. Tunggu sebentar, jika dia teriak kepadaku berarti aku? Aku elf? Pikir Kuro memegang telinganya sembari tetap berlari menuju hutan yang di tujunya.
"Berarti aku hanya perlu mimikirkan sayap kan? Seperti di Anime SAO?" Gumam kuro sangat pelan hingga tak dapat didengar orang, tapi sepertinya itu tidak berlaku bagi Elf karena pendengaran mereka sepuluh kali lebih tajam di bandingkan Kelinci.
"Apa maksudmu dengan anime? Dan apa itu SAO?" tanya gadis berambut abu-abu di yang terbang di sampingnya. Kuro mengabaikan sang gadis dan mencoba konsentrasi dengan sebuah sayap, ya sayap yang menjadi kebanggaan bagi para Elf atau peri alam.
Tiba tiba muncul sebuah sayap hitam dengan sedikit warna putih dari punggung kuro, sayap yang sangat indah dan lebih berkilau dibandingkan lautan yang berkilauan karena di terpa cahaya natahari.
"Baiklah! Ayo kita pergi!" Ucap Kuro semangat yang tanpa sadar menggenggam tangan gadis asing yang meneriakinya bodoh, sepertinya Kuro memang terlalu bodoh karena tingkat ingatannya rendah karena melupakan bahwa ia disebut sebagai Elf bodoh.
"..."
Muncul sebuah semburat merah dari gadis Elf asing yang berada di sampingnya, uhh ini memalukan! Kenapa elf bodoh ini menggenggam tanganku? Pikir sang gadis elfSebuah suara yang terdengar normal muncul dari arah belakang, ya itu adalah jotun yang di bicarakan gadis aneh yang berada di sebelah kuro saat ini.
"Sial! Kurasa kita perlu melawannya! Lagi pula dia hanya sendiri dan tangan Kosong." Celetuk Kuro tanpa pikir panjang, dan dengan segera berhenti melakukan aktivitas terbang atau bisa dibilang aktivitas kaburnya.
"Oh iya, Aku pinjam senjatamu, ya?" Lanjut Kuro dengan santai, Jika aku melawan Raksaksa itu, aku bisa mencoba teknik pedang yang aku mimpikan, Kuro hanya tersenyum sendiri sembari membayangkan kekuatan yang dimilikinya sebagai Elf.
"Kau punya senjata sendiri kan? seharusnya jika kau tak membawanya kau bisa mensummonnya kan?" Tanya gadis itu kepada Kuro.
Summon ya? Emm aku akan mencoba Excalibur versiku sendiri ah.. hehe..
"Novus Ordo Screlum Summon : Ex-Dark Demon." Kuro berteriak memanggil senjata yang dia mimpikan sejak kecil. Di genggaman Kuro muncul sebuah cahaya, cahaya hitam yang membentuk sebuah pedang.
yosh! Aku mempunyai pedang impianku
Jotun yang melihat sebuah cahaya hitam dari kejauhan, segera berlari menuju arah Cahaya tersebut. Kuro yang menyadari langkah kaki Jotun yang semakin cepat segera melakukan kuda kuda.
Kuro memegang pedang dengan tangan dua tangan dan di dekatkan ke arah bahu, kaki kirinya yang berada di depan sebagai titik tumpunya sedangkan kaki kanannya sedikit diarahkan kebelakang sebagai Titik kuasa sekaligus bebannya untuk melakukan dashing atau melakukan sebuah lesatan kearah lawan maupun menghindar. Sayap Kuro berkepak dengan lambat, saat mengatur nafasnya sayapnya terlihat seperti mengepak ke depan secara perlahan, Kuro melakukan Dashing dengan bantuan Sayapnya yang mengepak dengan cepat kebelakang sebagai dorongan, karena kecepatan lesatan darinya debu debu berterbangan setelah di laluinya, gadis elf berrambut abu abu itu hanya menatap aneh Kuro.
Jaman sekarang kok banyak sekali ras Elf yang bodoh sih? Pikir sang gadis elf.
-kembali ke pertarungan Kuro-
Jarak Kuro dengan si Jotun raksaksa berbentuk aneh dengan warna yang sedikit silver itu hanya tersisa 30 meter, saat itu pula Kuro mengerem Dashnya dengan menancapkan pedangnya ke tanah. Setelah, Kuro menancapkan tanah ia hanya berjalan pelan dengan tatapan yang bisa dibilang aneh, antara tatapan Menyeramkan dan tatapan Semangat.
Kuro sekali lagi melakukan dash ke arah Raksaksa Jototunheim, memegang pedang dengan tangan kanan, bersiap menebas si raksaksa.
TIIIINGGG
Suara dua buah besi ber hantaman, rupanya Si Raksaksa Jotunheim menggunakan sebuah Gauntlet di tangan kanannya yang menahan serangan Kuro.
sang raksaksa menarik tangan kiri yang dikepalkan guna untuk memukul lawan yang di incarnya.
Swuuussshhhh
---------------------
Ending
---------------------next Chapter : Cursed Excalibur Human Form.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yggdrasil Hero : the Begining (HIATUS)
FantasyCover By : @KuroHime-sama StoryLine : LuukieKaname Seorang pemuda berumur 17 tahun yang memiliki rambut berwarna hitam kelam dengan warna silver di ujungnya. Seorang maniak game yang cukup pintar dalam bidang strategi, pemuda itu bernama Amazaki Kur...