Bagian 16

35.8K 1.5K 12
                                    

Raka duduk dibagian pojok club, ia menyesap wine mahal yang di pesannya sambil menatap seluruh club. Ia sama sekali tidak peduli dengan para wanita yang mencoba flirting dengannya bahkan ada seorang wanita yang secara terang-terangan mengajaknya untuk menikmati malam bersama dengan memamerkan tubuh mereka, namun ia hanya cuek dan bersikap dingin keseluruh wanita didalam sana hingga wanita itu menyingkir dengan sendirinya.

Ia kembali menyesap winenya lalu mata tajamnya menyipit melihat seorang wanita memakai dress hitam yang membalut tubuh indahnya dengan sempurna sedang duduk sendirian di meja bar, tangannya mengepal mengetahui wanita itu adalah wanitanya, Niken. Saat mata mereka saling bertatapan ia bisa melihat wanita itu terkejut melihatnya.

Tangannya semakin mengepal dan rahangnya mengeras karena sekarang ada seorang laki-laki yang ikut duduk disamping wanitanya, ia bisa melihat tatapan kagum lelaki itu pada wanitanya lalu laki-laki itu mencoba untuk mendekati wanitanya. Saat wanita itu berdiri dan melangkah menuju toilet ia melangkah lebih cepat ke toilet, ya semoga saja didalam toilet tidak ada orang.

Ceklek

Mendengar pintu toilet di buka langsung saja ia menarik tubuh Niken hingga wanita itu terpekik. Mata indahnya membulat melihat siapa yang dengan kurang ajar memojokkankannya.

###

Niken POV

"Ka..kamu..." ucapku shock

Dia menatapku intens dengan mata tajamnya, bibirnya menyeringai membuatku bergidik. Wajahnya yang tampan semakin mendekati wajahku, refleks aku memundurkan wajahku. Dia terus mendekatkan wajahnya hingga kepalaku tidak bisa lagi menjauh karena terhalang tembok toilet.

"Jangan pernah datang ke tempat ini apalagi memakai baju kekurangan bahan seperti ini." bisiknya tepat didepan wajahku hingga aku bisa mencium aroma emmmb seperti wine yang menguar dari dalam mulutnya

Apa katanya tadi? Kekurangan bahan? Hey, gak lihat apa matanya, didalam sana tadi masih banyak wanita yang memakai baju lebih parah dari ini dan menurutku baju ini masih lebih sopan dari baju para wanita didalam club tadi.

"Bu-bukan urusanmu!" matanya menatapku tajam

"Segala sesuatu yang menyangkut kamu adalah urusanku."

Kemudian aku merasakan sesuatu mendarat tepat diatas bibirku, aku terbelalak setelah tahu itu apa. Dia kembali menciumku entah untuk keberapa kalinya, mulutnya melumat bibirku menggodanya hingga membuat kakiku lemas mungkin kalau dia tidak menahan tubuhku dengan tangannya yang kokoh melingkar erat dipinggangku, aku akan merosot ke lantai toilet.

Kedua tanganku disampirkannya di lehernya, aku terpekik saat merasakan belaian lembut disekitar dada kiriku. Kesempatan itu digunakan Raka untuk memasukkan lidahnya kedalam mulutku, menginvasinya. Lidahnya menggoda mulutku dengan lihai membuat mulutku mengeluarkan suara erangan yang menjijikkan.

"Enngghhh..." aku menutup mata karena malu, aku yakin wajahku kini sudah memerah seperti kepiting rebus

Entah mendapat keberanian dari mana aku mulai membalas pagutan Raka meskipun kuyakin ciumanku sangat parah, aku mendengar suara erangannya yang begitu seksi. Ciumannya yang tadi agak lembut kini semakin memanas, dadaku sesak karena posokan oksigen yang kian menipis.

"Lemmmpp..leppmmpass..." aku mencoba untuk menjauhkan kepalanya dengan memegangi kedua sisi kepalanya, namun dia langsung memegang tanganku menyatukannya di atas kepala dengan satu tangannya

Mulutnya terus melumat bibirku lapar seolah tidak ada hari esok dan hey aku merasakan sesuatu yang keras menusuk perutku dibawah sana. Dasar laki-laki mesum!! Dadaku semakin sesak karena kekurangan oksigen hingga mataku menutup dan semuanya menjadi gelap.

###

Raka masih memandang wajah cantik yang sedang terbaring di kasur king size warna hitamnya, baru kali ini ia menemukan wanita pingsan karena sebuah ciuman dan itu membuatnya tersenyum geli.

Setelah puas ia pergi ke kamar mandi untuk berendam air dingin, kalian pasti tahu alasannya apa. Disana ada seorang wanita yang sedang tidur diranjang kalian tapi kalian tidak bisa menyentuhnya, itu sungguh menyiksa. Sesuatu dibawah sana terasa nyeri karena tidak mendapat pelepasannya.

Raka menarik rambutnya frustasi lalu masuk ke dalam kamar mandi, malam ini ia harus berendam air dingin kalau tidak mau memperkosa wanita itu sekarang juga.

Beberapa saat seusai mandi ia langsung memakai celana piyamanya, ia sudah terbiasa tidur tanpa memakai baju alias bertelanjang dada. Ia kemudian naik ke tempat tidurnya, merebahkan diri disamping wanita itu. Menyusupkan wajahnya ke leher Niken dan menghirup aroma favoritnya sambil memeluk perutnya erat.

###


Sinar matahari menyusup dari balik gorden kamar membuat mata indah yang sedang terlelap mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya, setelah dirasah pas ia mencoba untuk bangun tapi ia merasakan sesuatu yang berat ada diatas perutnya.

Ia menatap horor sebuah lengan kokoh yang dengan manis memeluk perutnya, ia segera menoleh. Ia terbelalak melihat Raka sedang tidur menghadapnya apalagi laki-laki itu bertelanjang dada. Ia bisa melihat dadanya yang bidang dengan perut kotak-kotak, Niken menelan salivanya.

Matanya naik keatas menuju wajah lelaki itu, sangat tampan dengan rahang kokoh serta hidung yang mancung dan bibir seksinya. Tsk, apa tadi dia mengatakan bibir seksi? Tsk, bahkan bibir seksi itu yang dengan seenak udelnya mencium bibirnya.

"Menikmati pemandangan he?" Niken tersentak, ia segera bangun namun pelukan pada perutnya semakin erat

"Lepasih ih!!" mata Raka masih terpejam lalu menindih tubuh Niken

"Aku masih ngantuk." bisiknya didalam ceruk leher Niken

"Ugh, lepasiiiinn!! Aku nggak bisa nafas."

"Butuh nafas buatan?" sebelum Niken menjawab Raka telah menekan menekan bibirnya kembali ke bibir Niken yang telah menjadi candunya

Lidah mereka saling membelit dan bertukar salivah, menikmati satu sama lain. Niken langsung mendorong Raka sampai jatuh dari atas tempat tidur karena ia kembali merasakan sesuatu yang mengganjal di perutnya.

"PERVERT" teriaknya sambil berlari masuk kedalam kamar mandi dengan wajah memerah malu

Sedangkan Raka hanya terkekeh geli melihat tingkah wanitanya yang menurutnya sangat lucu, ia kemudian keluar menuju dapur untuk membuat menu sarapan yaaa meskipun yang bisa dibuatnya hanya roti bakar, teh serta kopi.

###

Niken POV

Aku masih diam didalam kamar mandi lalu menggaruk-garuk kepalaku, astaga kenapa aku malah membalas ciuman laki-laki pervert itu sih? Isshh, semuanya semakin kacau gara-gara dia.

Saat akan membuka bajuku, aku baru sadar tidak memakai dress hitam yang tadi malam kupakai melainkan kaos berwarna coklat yang kebesaran ditubuhku. Apa dia yang menggantikannya? Kalau dia berarti....

"Arrggghh.. Dasar laki-laki mesum menyebalkan!!!" teriakku kencang, aku tidak peduli dia mendengarnya malah bagus dia mendengarnya


Hai-hai-hai aku update TSN lagi ni, maaf ya baru bisa update bagian 16 ini karena kemarin aku baru selesai melaksakan UNBK. Minta doanya semoga lulus dan kompeten.
Dan please jangan katakan part ini masih pendek karena ini part terpanjang yang pernah kubuat, happy reading ya... Jangan lupa vote and commentnya.

The Sexy NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang