Bagian 22

35.7K 1.5K 29
                                    

Raka POV

Aku menariknya masuk kedalam mobil, setelah memastikannya memakai sabuk pengaman aku menjalankan mobilku mengikuti arahannya menuju pasar. Sesekali aku meliriknya yang duduk diam disampingku, matanya menatap kearah depan.

Mataku dengan nakalnya menelusuri tubuhnya, darahku berdesir melihat tubuhnya yang semakin berisi mungkin karena pengaruh kehamilannya. Menurutku dia semakin terlihat seksi dan menggoda membuat sesuatu dibawah sana mulai bergeliat nyeri.

Sekitar sepuluh menit kami sudah sampai didepan pasar, aku meringis melihat keadaan pasar didepanku, becek dan kotor. Aku tidak yakin apakah sesuatu yang dijual disini akan terjamin kebersihannya. Aku menawarkannya untuk belanja di super market saja tapi dia dengan tegas menolaknya malah menyuruhku untuk pergi.

Namun aku tetap bertahan. Sebelum dia masuk kedalam pasar aku lebih dulu mencegahnya, aku tidak rela pengunjung pasar yang pastinya berdesakan itu menyentuh tubuh wanitaku yang memakai dress sialan yang sialnya juga membuat laki-laki manapun tergoda.

Ku lepas kemejaku kemudian memakaikan ke tubuhnya, aku menghirup aroma tubuhnya yang masih sama seperti tiga bulan yang lalu yang menjadi canduku. Shit!! Dia terlihat semakin seksi saja memakai kemejaku, aku meletakkan tanganku dipinggangnya lalu menarik tubuhnya mendekat.

"Ayo!!"

"Kamu apa-apaan sih?" dia meronta "Lepasin! Kamu nggak malu dilihat orang?" aku mengedikkan bahu acuh

"Ngapain aku harus malu, aku kan pakai baju gak telanjang." matanya seketika melotot

"Tsk, dasar mesum."

"Kan mesumnya sama kamu." aku tersenyum menggoda kearahnya dan dibalasnya dengan hadiah yang....istimewa "Ouch..."

"Rasain. Wlekkk.." setelah menginjak kakiku dia langsung melangkah kedalam pasar

Sambil tertatih-tatih aku melangkah menyusulnya, aku melihatnya sedang memilih sayur kedai pedagang sayur. Aku melihat ada seorang lelaki yang memandang wanitaku intens, segera aku melangkah mendekati wanitaku dan meletakkan tanganku dipinggangnya.

"Isssshh,, kamu apaan sih?" matanya menatapku tajam dengan bibir cemberut membuatku gemas saja, gemas ingin melumat bibir itu

"Jangan cemberut gitu, kamu membuatku ingin melumat bibir itu sekarang juga."

"Pervert" gumamnya kemudian kembali memilih sayuran

Ditanganku sekarang sudah ada beberapa kantong belanjaan yang lumayan berat jadi aku tidak memperbolehkannya untuk membawa kantong-kantong ini.

Aku menaruh belanjaan didalam mobil lalu menyuruhnya untuk masuk kedalam mobil.

"Ayo masuk aku anterin pulang." dia menggelengkan kepalanya

"Nggak, aku mau naik angkutan umum aja." aku menggeram dengan penolakannya, dikira aku akan membiarkannya naik angkutan umum dan berdesak-desakan sambil membawa belanjaan yang berat itu? NO

"Masuk!" aku menatapnya tajam

"Nggak, aku nggak mau pulang sama kamu." dia balas menatapku

"Tsk.." aku berdecak kesal atas kekerasan kepalanya "Masuk atau aku cium kamu sampai lemas disini." mata indahnya seketika melotot

"Kamu nggak bakalan berani." dia bersedekap sembari menatapku remeh, aku menyeringai

"Kamu nantang?" aku melangkah mendekatinya lalu mengurung tubuh seksinya ke badan mobil

"Oke, aku pulang sama kamu, awas!!" aku tersenyum penuh kemenangan dan menyusulnya masuk kedalam mobil

###

The Sexy NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang