Bunga
Aku duduk di kursi navigator menikmati musik dengan vol yang sudah masuk ambang batas.
Bang Mika dan Tata turun untuk mencari Dennis di lapangan belakang yang ada di sekolah ini.
Mesin mobil ini masih menyala,kubuka halaman demi halaman komik Anime dengan asyik tanpa gangguan.
Hari ini memang malam minggu kami berniat untuk pergi menghabiskan akjir pekan sendiri di luar tanpa mama papa.
" Ya Nin,, (menerima panggilan masuk dengan cepat) napa napa ada apa sore sore uda nelpon ?" Sahutku sedikit sibuk membagi tanganku.
" Lempeng banget nada loe ? Lagi keluar yak ?? Ciyeeee ama doi mana lagi ni ??" Sahutnya bertubi tubi
" nyindirr..nyindirr..(melirik sinis ke ujung ponsel) mentang mentang punyak pacar loe ? " Sahutku mulai ketus.
" jiiaah... Marah si eneng,, jangan marah marah neng ntar kagak laku - laku loh." Sahutnya kian meyudutkanku.
" Diih.. Bodoh, gue yang jomblo napa situ yang heboh ?" Sahutku sinis.
" eeh cumi, kalo niat loe nelvon cuman mau katain gue mending udahan aa.. Bikin bete aja sih loe ?" Tambahku mengerutkan keningku.
" cuiyy, hahaha PMS ya mbak ? Bdw, besok loe bisa ngga main ke rumah Chika kita bikin kue yuk.. Kan nyokap,bokapnya kagak ada di rumah,, jadi kita free.." sahutnya dengan sangat sumeringah.
" yehh.. Besok jam 10 kan ?? Ampek kelar acara arisan mak mak rempong yang ngga jelas kelar jam berapa. Oke gue hubungin lagi yah,, Byee" sahutku singkat saat seseorang mulai membuka pintu belakang.
"Kok tumben ngga ikut turun si mbak ?" Tanya Dennis yang kini masuk dan duduk di belakangku.
" habis rame banget males ah turun jaga mobil aja nis." Sahutku sambil tersenyum ke arahnya ia pun hanya tersenyum gemas membalasku.
" mau sepi ? Tuh kuburan sepi." sahutnya gemas.
" iya maap maap ya ninis,, besok mbak ikut turun deh." Sahutku membujuknya.
" duh,,(menghapus keringat yang masih tergenang di keningnya) gerah banget yah ? Udah minum ??" Sahutku.
" udah kok.. ( Tersenyum hangat) Pulang dulu ya Dennis mau mandi mas." Sahut Dennis pada bang Mika yang baru masuk yang di ikutti Tata.
"Siap boss,," sahut bang Mika yang kini mulai sibuk memasang sabuk pengaman dan sudah mulai menginjak pedal gas.
Kini mobil yang disetirri bang Mika pun melesat keluar dari tempat parkir yang ada di halaman sekolah Dennis.
Sesaat ponselku pun bergetar
"Besok nitip beliin tepung ya sama, beberapa buah ntar gue hubungi lagi.. Makasih unga :-D " chat yang masuk ke ponselku.
"oke oke,, cepet yah biar bisa gue bikin list." Send, kukirim balasan chat Chika.
"Bang besok Bunga mau main." Sahutku menghentikan sejenak aktivitasku.
"Mau kemana nga ? " sahut bang Mika tetap fokus dengan jalanan.
"Biasa ke rumah Chika,, ama yang lain juga kok." Sahutku kini ikut fokus dengan kondisi jalan.
"Mau bang Mika anterin ? Ngga kamunya ?" Sahutnya santai.
"Ngga perlu bang,besok biar Bunga bawak mobil sendiri." Sahutku santai.
"(Menghelaikan nafas panjang) iyaa deh.. Serah" sahut bang Mika pasrah.
"Giliran mbak Bunga main aja slalu di ijinin,, napa giliran aku yang main ke rumah temen pasti di anterin sih ?" Sahut Tata sedikit cemburu padaku.
"Eeh bocah,, kalo loe berangkat sendiri terus ilang gue sih lega kagak punya adek yang super bawel kayak loe !! kalopun loe diculik orang ,Gue cuma kasian aja tuh orang ntar bangkrut nuruttin nafsu makan loe yang kayak kuli panggul beras. Makanya mendingan nggak usah neko-neko deh" sahut bang Mika dengan nada bahagia.
Tata pun mengerutkan keningnya sambil berteriak tak trima.
Aku dan Dennis pun hanya tertawa melihat aksi mereka.
#####
Kini aku sudah berada di salah satu swalayan, aku pun kini sudah masuk di deretan buah-buahan. Kini pandanganku mulai mencari mencari Rasberry dan Blackberry. Aku tersenyum saat ku temukan beberapa kotak terisi buah yang kucari.
Kusentuh buah itu yang masih terlihat sangat Fresh di lemari pendingin. Aku bergegas mengambil kantung plastik yang tersedia lalu mulai ku scrop sambil ku pilah pilah buah Rasberry yang siap ku beli ini. Tak lama setelah semua barang pesanan Chika lengkap aku langsung bergegas menuju ke meja kasir.
Sesaat kutahan langkah kakiku saat ada langkah lain yang lebih dulu sampai di meja kasir yang kupilih. Kutarik pandanganku saat sosok tersebut juga menahan langkahnya.
" Ladies first " sahutnya sambil tersenyum rama padaku yang berdiri sama dengannya di ambang antrian kasir.
" serius ?" Sahutku datar.
" iya serius,, kan kamu yang datang duluan. Aku bisa di kasir sebelah kok." Sahutnya kini menarik langkanya sambil mendorong trolinya ke meja kasir yang lain.
Aku hanya mematung, setengah salting melihat aksinya yang kurasa sudah punah dilakukan oleh tipe cowok masakini.
Setelah beberapa detik langsung ku dorong troliku masuk di meja kasir yang kini mulai di hitung. Kini aku masih bisa melihat pria itu. Pria yang mengalah dan memberikan tempat kasir piliannya. Hello jelas jelas langkah panjangnya yang sampai lebih dulu di ambang antrian,dari pada aku.
Bisa aja kan dia membiarkan aku buat cari kasir yang lain. Tapi dia memberikan tempat ini untukku. "Wow.." gumamku masih mengingat kejadian jarang terjadi padaku.
Aku tersenyum tipis sambil membuang pandanganku dan segera fokus pada belanjaanku yang hampir selesai dihitung.
"Semuanya, 176ribu mbak " sahut kasir sambil selesai menata belanjaanku.
Segera ku bayar semuannya. Dan aku masih menunggu kasir ini menyelesaikan " ini kembeliannya, Terima kasih mbak." sahutnya rama.
" iya sama-sama." Sahutku rama kini kuambil bungkusan berisi belanjaanku. Masih terlihat pria tadi belum selesai di meja kasir.
Aku pun berjalan meninggalkan tempat itu dan untuk sekali lagi ku liat paras pria itu dari samping untuk yang terakhir kali.
"Semoga lain kali kita bisa ketemu ya mas" gumamku sambil tersenyum tipis.
Ini Bagian keduanya, makasih yah uda di baca bagian pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Stay With Me ?
Romance"Ini adalah awal aku mengenal Cinta, yah kupastikan ini adalah kali pertamanya aku merasakan CINTA dengan orang yang memang dari dulu sudah kuidolakan sejak masih kecil.Kini sudah saatnya kubuka mataku melihatnya dari Kacamata yang seharusnya kukena...
