PROLOG

215 62 18
                                    

"Semalam kamu kemana? Hotel mana lagi yang kamu datangi dengan lelaki bajingan itu ?!" Lagi-lagi Stevan bangkit dari duduknya dan mentap Amanda dengan mata elangnya yang seakan-akan ingin menerkam saat itu juga.

"Jangan menuduh sembarangan. Kamu tidak mengerti yang sebenarnya." Jawab Amanda dengan nada yang masih terbilang datar dan tenang.

"Jangan fikir aku tidak mengerti apa yang kamu lakukan selama ini dengan laki-laki itu." Pernyataan Stevan sukses membuat matanya terbelalak.

"Ba...bagaimana bisa?" Amanda tergagap-gagap menjawab pernyataan suaminya.
.

.

"Kita taruhan aja deh. Siapa yang kalah olympiade harus kabulin tiga permintaan. Ga ada penolakan."

"Oke. Siapin duit lo buat kabulin permintaan gue." Karen meng-iyakan taruhan Diza, dan berkata seakan-akan dia sudah memenangkan taruhan itu. Hey,ayolah olympiade masih dua hari lagi!

"Lihat aja nanti" Nada bicara Diza terdengar mengejek yang hanya mendapat dengusan oleh Karen.
.

.

Karen menelusuri koridor, berjalan menuju loker siswa perempuan berada. Koridor terlihat sepi karna bel jam pertama sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Dan hal itu bisa diartikan bahwa Karen terlambat.

Karen melihat seorang anak laki-laki berkacamata dengan jalannya yang bungkuk keluar dari ruangan dimana loker siswa perempuan berada. 'Hey,Untuk apa anak culun seperti dia masuk kesana? Stalker? Oh my god.' membayangkannya saja Karen sudah bergidik ngeri, bagaimana jika hal itu benar-benar terjadi? Tapi Karen segera menepis pemikiran itu karena mana mungkin sosok culun seperti dia menjadi seorang stalker?

Karen segera meletakkan tasnya di loker dan mengambil beberapa benda yang akan dibawanya ke kelas. Tapi mantanya terkunci pada sebuah amplop berwarna jingga. 'Oh,surat itu lagi. Setelah ini,apalagi yang akan dia lakukan?'

.

.

"Gaya banget lo, ngapain lo ganti model rambut kaya gitu? Kesambet jin dari mana dah. Ga pantes banget anjir."
"....."
"Ini gue juga serius."
"....."
"Makin alay lo ya. Gue ga kuat ini ngetawain lo mulu."
"....."
"Oh iya, gue lupa. Sorry,sorry. Salah siapa rese."

~~~

Baru prolog ya kawan. Tunggu votenya 10 akan update chapter 1 yaps. Jamin ga bakal molor, ga ada lagi yang namanya digantungin, karna gue tau digantungin itu sakit.

Saturday,May 28th. 9:37AM

Karen24Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang