Rencana - Part 2

322 26 12
                                    

Author's POV

Rencana Dylan dan Randy
[Target: Guru Calysium Academy]

Dylan menatap tubuh Krystal yang memasuki kelasnya. Dengan wajah kusut, ia duduk di kursinya, tepat di sebelah kiri kursi Dylan. Dylan menautkan alisnya bingung, "gimana, Krys? Sukses?"

Krystal menatap wajah Dylan, lalu mengangkat bahunya dengan lemah. "Jill keras kepala banget, Dy. Aku capek bujukin dia terus."

Dylan menggerakkan tangannya untuk mengelus pundak Krystal, "sabar, Krys."

Krystal hanya menganggukan kepalanya dengan lemah.

Beberapa lama kemudian, Ms. Lav datang untuk mengajar pelajaran sejarah.

"Kerjakan halaman 35, dikumpulkan sekarang." Ucap Ms. Lav dengan tegas.

"Sudah selesai, Miss." Dylan bersuara. Sontak seluruh pandangan yang ada di kelas tertuju pada Dylan, termasuk Krystal.

Krystal tidak habis pikir, bagaimana Dylan bisa jadi serajin itu? Apa mungkin itu adalah salah satu bagian dari rencananya?

"Kalau begitu kumpulkan." Jawab Ms. Lav dengan senyum mengembang di wajahnya.

Dylan berjalan menuju meja guru dengan membawa buku sejarah dalam genggamannya. Setelah sampai, ia menaruh buku tersebut di meja guru lalu kembali duduk di kursinya. Ia tidak mengetahui kalau dirinya sedang diperhatikan oleh Krystal.

"Ms. Lav, saya bosan. Gimana kalau Ms. Lav cerita sejarah aja, biar saya nggak bosan." Celetuk Dylan dengan santainya. Lagi-lagi, semua mata di kelaspun tertuju pada satu tujuan, yaitu Dylan. Tapi, Dylan tidak menghiraukan semua tatapan itu.

"Baiklah, sejarah apa yang ingin kamu ketahui, Dylan Foster?" Ms. Lav atau Ms. Lavender memang terkenal dengan kebaikannya juga kesabarannya dalam mengajar. Tak heran, dia masih bersikap lembut kepada Dylan.

"Sejarah Asrama Calysium mungkin menarik, Miss." Terlihat jelas, Ms. Lav sedikit kelabakan setelah mendengar jawaban dari Dylan. Dan Dylan semakin yakin, bahwa Ms. Lav mengetahui sesuatu tentang Asrama Calysium ini.

Ms. Lav menghela nafasnya dengan berat, "baiklah, jika kamu sangat ingin tahu. Hari ini, sepulang sekolah temui saya di ruangan saya."

"Yes!!" Dylan memekik girang dalam hatinya. Dylan sudah menduga bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dibalik megahnya Asrama Calysium ini. Karena, tidak mungkin Ms. Lav membicarakan sejarah Asrama Calysium di ruangannya -yang berarti hanya Dylan yang dapat mengetahui hal tersebut- jika bukan karena itu adalah rahasia yang harus di jaga.

Dylan mengangguk menanggapi ucapan Ms. Lav, lalu ia memainkan pulpennya karena bosan.

***

Dylan dan Randy berjalan mengikuti Ms. Lav menuju ruangannya. Ya, Dylan sengaja mengajak Randy dan sudah diizinkan pula oleh Ms. Lav karena dari awal, Randy memang ingin membantu Dylan untuk mencari informasi lewat guru di Asrama Calysium tersebut.

Setelah sampai di ruangan Ms. Lav, mereka menatap penjuru ruangan tersebut dengan teliti. Ruangan yang di dominasi oleh warna broken white itu terlihat sangat rapi. Mereka berdua duduk di kursi tamu yang berhadapan dengan kursi Ms. Lav.

Di Asrama Calysium ini semua guru memang diberikan ruangan masing-masing tanpa terkecuali.

"Jadi, kalian penasaran dengan sejarah Asrama Calysium ini?" Tanya Ms. Lav berusaha tenang.

Dylan dan Randy yang sedang menatap Ms. Lav segera menganggukan kepalanya dengan cepat.

"Saya ingin tahu, kenapa kalian begitu penasaran dengan Asrama ini?" Tanya Ms. Lav, lagi.

Mystery Behind The DormitoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang