Wanita Itu

155 11 0
                                    

Setelah jam istirahat berakhir, Krystal dan kawan-kawan pun bergegas ke kelasnya masing-masing. Vanilla yang berjalan di sebelah kanan Krystal berhenti sejenak. Membuat Krystal, dan Alice yang berada di belakangnya berhenti dan menatap Vanilla kebingungan.

"Kenapa sih, Van?" Tanya Krystal heran. Krystal yakin sekali ada hal yang membuat pikiran Vanilla terganjal.

"Sebenernya yang di omongin Gwenn itu bener adanya. Memang ada wanita yang mengikutinya." Ucap Vanilla sambil menatap Krystal.

Alice berpindah posisi ke sebelah kanan Vanilla, ingin mengetahui lebih jelas apa maksud dari ucapannya.

"Maksudnya? Gwenn bener-bener di ikutin sesosok wanita gitu? Kamu ngeliat, Van?" Tanya Alice memastikan.

Vanilla hanya mengangguk menanggapi pertanyaan tersebut, "dan kalian tau, siapa wanita itu?"

Serentak Krystal dan Alice menggelengkan kepala.

"Wanita itu, Ms. Caly." Jelas Vanilla.

"K-kenapa? Kok kakak aku ngikutin Gwenn? Dia kan nggak kenal Gwenn." Suara Alice terdengar sedikit bergetar. Entah kenapa, setiap ia membicarakan tentang kakak pertamanya tersebut, dirinya tak kuasa membendung tangisannya.

"Nggak tau. Tapi ya, di antara semua hantu di Asrama Calysium ini, yang aura nya paling negatif itu dia. Wanita itu. Ms. Caly." Jelas Vanilla. Sebenarnya, penunggu di Asrama Calysium bukan hanya Bella, sahabat-sahabatnya dan Ms. Caly saja. Ada lagi hantu-hantu yang berkeliaran di Asrama tersebut. Hanya saja, hantu-hantu tersebut tidak mengganggu.

"Van, ada kemungkinan nggak, kalau Ms. Caly bakal mengganggu murid-murid di sini?" Tanya Krystal.

"Hmm, ka-"

"Krys, kamu nggak masuk kelas? Bentar lagi Ms. Wendy dateng, loh. Yuk bareng!" Potong Hara, teman sekelas Krystal secara tiba-tiba. Alhasil Krystal pun berpamitan kepada Vanilla dan Alice lalu segera menggenggam tangan Hara dan berlari menuju kelas mereka.

***

Vanilla terus memperhatikan tubuh Gwenn yang terlihat gelisah. Sangat gelisah. Kini dirinya dan Gwenn sedang berada di kamar. Hanya bertiga.

Ya, bertiga.

Dirinya, Gwenn, dan, Ms. Caly.

Entah apa yang membuat sosok Ms. Caly menghantui Gwenn. Yang jelas, saat ini Ms. Caly sedang berdiri di samping Gwenn, beliau mengelus lembut tubuh Gwenn. Mungkin itu yang membuat Gwenn gelisah.

Ms. Caly merapikan helaian rambut Gwenn yang menutupi wajah, menimbulkan sensasi tersendiri bagi Gwenn. Gwenn yang sedang berkutat di depan komputernya pun segera bergidik. Ia merasa ada yang mengikutinya. Ia merasa dihantui.

Vanilla memperhatikan sosok Ms. Caly dari jauh. Matanya hitam pekat. Seperti tidak ada bola mata di matanya. Wajahnya sangat pucat. Ia memakai jubah hitam, yang menurut Vanilla jubah itulah yang paling banyak memancarkan aura negatif. Kadang, Ms. Caly melirik Vanilla dengan mata hitamnya itu, mengisyaratkan Vanilla untuk diam. Dan tidak usah mengganggu aktifitasnya. Vanilla yang dilirik pun merasa terintimidasi dan memilih mengalihkan pandangannya dengan membaca novel.

Hari ini, entah mengapa Vanilla sangat kelelahan. Ia merasa sangat lemah. Biasanya, Vanilla akan kelelahan hanya jika dia terus-menerus olahraga hingga siang, jika dia sedang sakit, atau jika dia bertemu hantu yang memiliki aura negatif.

Dan, ya, memang benar Vanilla bertemu hantu yang memiliki aura negatif saat ini. Biasanya, aura negatif dari sang hantu itu menyerap energi dari tubuh seseorang yang dapat melihat sosoknya. Mungkin itulah yang menyebabkan Vanilla kelelahan hari ini.

Mystery Behind The DormitoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang