Ini hidupku yang baru

846 42 0
                                    

Penantianku sudah berakhir. Aku memutuskan untuk melupakan Arka dan meninggalkan apartemen yang disewakannya untukku.

Aku menempuh hidup baru dengan meninggalkan kota dimana aku tinggal sekarang. Aku tinggalkan pekerjaan lama dan menggantinya dengan yang baru. Aku sekarang bebas.

Sudah tiga bulan lebih Arka tak muncul, tak menghubungi dan sama sekali tak ada kabar berita. Aku rasa aku tak salah meninggalkan semua kenanganku tentangnya. Apa lagi yang ditunggu? Apa lagi yang diharapkan? Pernikahan kami siri, aku berhak menentukan hidupku sekarang.

"Cilla, besok kamu temui bagian umum di perusahaan Sinatra, kontaknya Andre nanti saya kirim nomor telponnya ke nomor hape kamu!"

Bu Dini manager marketing diperusahaan periklanan tempat aku bekerja sekarang memberi perintah agar aku menemui klien untuk memberikan surat proposal kerjasama. Itulah pekerjaanku sekarang. Masuk dari satu kantor ke kantor lainnya untuk mengantar surat proposal atau bernegosiasi langsung menawarkan jasa periklanan pada perusahaan-perusahaan yang kira-kira membutuhkan. Dari perusahaan yang memproduksi makanan ataupun perusahaan yang memproduksi barang-barang yang membutuhkan promosi agar penjualannya melonjak.

Aku menikmati pekerjaanku. Bertemu dengan banyak orang. Melupakan cinta untuk sementara. Melupakan Arka untuk selamanya. Tak berniat segera mencari yang baru karna rasanya berat untuk membuka hati. Aku akui cintaku pada Arka membuat serasa aku tak bisa mencintai yang lain.

Terkadang aku merasakan tubuhku memanas mengingat peluk hangatnya. Masih terasa lembut bibirnya memanjakan bibirku. Aku mengingat Setiap inci tubuhnya yang memasuki tubuhku. Rasanya geliat gairah jadi menegangkan urat syarafku, terlebih ketika kudengar dari sebelah rumah kontrakanku suara-suara tetangga baru yang baru pindah setelah menikah begitu panas.

"Ahhhhh, lebih kuat lagi sayang, lebih keras lagi ohhh ya begituuu, ahhhhh aahhh..."

"Aku sudah mau keluar sayang, sshhhhh."

Dan suara hentakan cepatpun terdengar diiringi lenguhan panjang keduanya karna mencapai klimaks.
Bulu kudukku meremang mendengarnya. Rumah kontrakanku memang hanya dibatasi dinding dengan rumah sebelahku. Hingga aktifitas bercinta mereka dimalam yang sepi terdengar meskipun sayup. Dan gilanya aku menempelkan telingaku ke dinding, memejamkan mata dan meresapi seakan ikut dalam permainan mereka sambil menggigiti bibirku. Oh Arka, aku jadi rindu.

%%%%%%%%%%%%%%%%%

3/7/16

KeliruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang