Aku Arka

1.9K 61 5
                                    

Aku Arka. Pria beristeri yang berani membelakangi isteriku untuk menjalin lagi asmaraku bersama mantan pacar.

Aku akui aku salah. Tapi aku bisa apa? Aku dibutakan cinta. Aku tak mencintai isteriku saat menikahinya. Malam pertamapun kulalui karna aku sempat melihat tubuh telanjangnya. Dia sexy dan menggodaku dengan memakai Lingerie.

"Mas Arka." Pangilannya malam itu sebenarnya tak kuhiraukan. Tapi dia memeluk tubuhku yang terlentang. Menciumiku dengan kelembutan. Pria mana yang tahan diberikan sentuhan halus begitu?

Payudaranya yang membulat ada didepan mataku ketika dia menaiki perutku untuk diduduki. Dia menundukan punggungnya hingga puting payudaranya menyentuh bibirku. Dia menurunkan badannya menggesekkan payudaranya ketubuhku yang sudah polos karna dilepas olehnya. Aku menahan nafasku. Darahku bergejolak. Pinggulnya menekan bagian bawahku yang masih tertutup dan menggeseknya dengan wajah penuh gairah. Akhirnya kejantananku mengeras dan melesak didalam celana dalamku. Dia dengan wajah nikmat menggesekkan vaginanya dipenisku yang masih tertutup.

"Akhhhhh......" dia mendesah membuat aku merinding. Aku tak tahan untuk tidak melumat puting payudaranya yang bergerak gerak didepanku. Aku membalik tubuhnya dan kutindih dia dengan nafsu. Aku menjilat payudaranya yang sintal berisi. Aku isap putingnya seperti bayi yang menyusui.

"Akhhh...Masssss..." Dia menekan kepalaku dan aku semakin ganas melahap payudaranya. Pinggulnya sudah bergerak menggesekkan vaginanya yang masih tertutup kepenisku yang juga masih tertutup. Aku merobek celananya itu dan dia menurunkan celana dalamku dengan kakinya. Tangannya meraba penisku yang mengacung tegak keluar dari sangkarnya. Dia mengangkat punggungnya dan menggeser tubuh kebawah penisku lalu menjilatinya. Lihai sekali Lona mempermainkan penisku.

"Ahhhhhh...." Aku mengeram nikmat.
Tangannya mulai mengarahkan penisku kevaginanya. Dan terbenamlah penisku disana, meskipun dia menjerit kesakitan karna masih perawan.

"Ahhhhh, masssss, aku ingin dipompaaa..." suaranya mendesah ditelingaku.

"Kamu gak sakit?"

"Aku tahan mass..."

Aku mulai memompa penisku ke vaginanya.

"Ahhhhhh, terus masss, enakkkkk..."
Isteriku mendesah nikmat membuat aku bersemangat menggenjotnya. Aku memompa tubuhnya dengan kuat.

"Akhhhh masss, akuuuu hampir meledak..." Lona mencari-cari bibirku untuk dilahap. Lidah kami saling membelit. Sementara aku terus menurun naikkan pantatku menekan miliknya.

"Ahhhhhh....Masss...enakkkk, terusss...cepatttt ahhkkkkkk......" Lona mengerang nikmat dan aku mempercepat sodokanku kevaginanya. Lona mengangkat Pantatnya menahan penisku lebih dalam.

"Ahhhhhh......" Akupun akhirnya mengerang dan terguling disampingnya.

Aku memandang wajah Lona yang terpejam dismpingku. Aku belum bisa mencintainya, tapi aku menyetubuhinya. Awalnya dia kesakitan. Tapi kenapa dia tak mengeluarkan darah? Benarkah dia masih perawan. Tapi dari permainannya aku merasa dia sudah biasa melakukannya. Dia sangat agresif walaupun dia masih terasa sempit dan sedotannya pun kuat sampai aku menyemburkan spermaku dengan kencang kerahimnya.

Seketika aku terbayang wajah Cilla kekasihku yang memutuskan meninggalkanku. Dia memutuskan berkorban tak ingin mengganggu pernikahanku meskipun itu menyakitkan baginya. Aku ingin melarikab diri bersamanya tapi tak berdaya. Aku menjaga nama baik keluargaku dan Cillapun menolak.
"Ini sudah menjadi takdir kita, Arka, kita tak berjodoh..."
Waktu itu Cilla hanya menangis dan akupun menjadi lelaki yang cengeng kurasa malam itu.

Aku menghapus airmatanya sementara airmataku sendiri mengalir. Aku bahkan menghirup airmata itu dengan bibirku. Mengecupi bibirnya yang basah. Dia membalasku dengan lebih dulu menelusupkan lidahnya didalam mulutku yang terbuka. Aku sempat mengusap puting payudaranya yang mengeras.
"Ahhhhh, Arkaaaa...." suara halusnya membangunkan hasratku saat itu.
Aku melumat payudaranya yang sekal dan berisi. Membasahi seputar daerah putingnya yang semakin menegang dan dia meremas rambutku dengan tubuh kejang sambil mengeluarkan suara mendesah yang membangkitkan hasrat. Aku menekan pinggulku menggesek vaginanya yang terasa lembab walaupun masih tertutup. Cilla mengangkat pinggulnya ikut menggesek vaginanya ke penisku yang mengeras didalam celanaku.

"Ahhhhhh, Arkaaaaa...akuu mencintamu Sayang, ambil saja milikkuuuu, akhhhhh....sshhhh..." Cilla meracau di bawahku seketika aku sadar dia sudah terlalu banyak berkorban. Aku tak pantas mengambil sesuatu yang paling berharga darinya. Dia sudah berkorban meningggalkanku, akupun harus meninggalkannya, karena keadaan yang memaksa.
"Shhh....Cillaaaa...aku ingin memilikimu, tapi kau sudah terlalu banyak berkorban sayang, aku tak pantas..." Aku mengecup keningnya.

"Maafkan aku sayang..."

Airmata Cilla menderas menciumi bibirku untuk terakhir kalinya. Dialah satu-satunya wanita yang kucintai selain ibuku.

&&&&&&&&&&&&&&&&&
10/01/16 (pnlsn)
12/01/16 (publish)

KeliruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang