11. SEHARUSNYA

47 2 0
                                    

"Bahkan setelah kamu ada di Singapura, apa kamu pernah pergi ke pemakaman Mama Karen?",                                          
"Aku benar-benar tidak bisa memaafkanmu" Sekali lagi Robert menghela nafas panjang.  

Kata MAAF tidak akan cukup untuk menebus kesalahan ini. Batin Robert setelah mengingat kembali kata-kata yang terlontar dari mulut Karen.

Robert memperlambat laju kecepatan, menghentikan mobil yang dikemudikannya dan menepi.

"Karen..." Panggil Robert pelan dengan suara gemetar sambil menggenggam erat stir mobilnya. Robert menggertakkan giginya berusaha menahan perasaan yang bergejolak dalam hatinya.

"Arrgh..." Teriak Robert sambil memukul stir mobilnya.

                                                                       ***********************************

Robert langsung merogoh handphone di saku celananya, mencari kontak Paman Daniel dan menghubunginya.

ROBERT              :"Paman! Apa paman tahu dimana tempat pemakaman mama Karen?", 

PAMAN DANIEL :"Ya, Paman tahu. Kenapa kamu tiba-tiba bertanya di mana tempat pemakaman mama Karen?"

ROBERT               :"Tidak ada apa-apa, bisa paman beritahukan alamatnya sekarang juga?",

PAMAN DANIEL : "Paman tidak ingat jelas alamatnya jadi paman harus mengeceknya dulu?"

ROBERT                :"Baiklah. Kalau paman sudah mendapatkan alamatnya tolong kirimkan melalui pesan. Aku tunggu sekarang!"

Sesaat setelah membaca alamat pemakaman yang dikirimkan Paman Daniel melalui pesan singkat, Robert langsung memasukkan handphone milikknya ke dalam saku celana, menyalakan mobil, dan mengegas mobilnya dengan kecepatan penuh menuju pemakaman mama Karen. 

Aku yakin Karen sekarang ada di pemakaman itu.... Batin Robert sambil mempercepat laju mobil yang dikemudikannya. 

Setengah jam berlalu, Robert pun tiba di lokasi pemakaman. Melihat banyaknya penjual bunga yang berjualan di depan pemakaman, Robert memutuskan untuk membeli keranjang berisi bunga untuk ditaburkan di makam mama Karen. 

Kata mama laki-laki yang hebat gak boleh nangis, jadi robert jangan menangis lagi ya...

Karen janji, mulai sekarang kalau Robert merasa kesepian Karen akan selalu ada untuk Robert

Jadi mulai dari sekarang Robert harus kuat ya...

Robert menggenggam erat keranjang berisi bunga yang baru saja di belinya, ketika kata-kata yang pernah dilontarkan Karen semasa kecil kembali terngiang dalam ingatannya. Rasa penyesalan kembali memenuhi relung hati Robert. 

Robert melangkahkan kaki menuju pintu masuk pemakaman yang menjulang tinggi sambil menghirup nafas dalam-dalam. Sambil melangkah masuk, sesekali Robert melirik ke kanan dan kekiri untuk mencari sosok Karen yang kemungkinan besar ada di pemakaman itu.   

Karen.... Batin Robert ketika mendapati sosok perempuan yang di carinya tengah menjatuhkan diri tepat di depan makam mama Karen sambil sesekali mengusap air mata yang menodai pipinya. 

Rasa bersalah kembali muncul dalam diri Robert, Robert menggempalkan salah satu telapak tangannya sambil menahan rasa bersalah yang kian menjalari tubuhnya. Robert memberanikan diri melangkahkan kaki menuju Karen, namun langkah Robert terhenti...

Mama, Karen minta maaf.... Kata Karen sambil menatap batu nisan di depannya.

Karen benar-benar minta maaf,.. Gerak bibir Karen terhenti. 

PENA DIATAS KERTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang