Jiyeon POV
Baekhyun memang tidak bisa ditebak. Aku tak tau mengapa ia bisa marah? sedangkan aku hanya pergi sebentar, itupun di seberang gedung ini. Yatuhan, aku ingin segera bertemu ibu. Menceritakan kejadian sesungguhnya tentang rumah tanggaku. Sial, mengapa aku bisa menikahi namja sepertinya? ah! ini membuatku yang sedang menangis menjadi pusing.
Kriing..kriing..
Aku segera berlari ke arah sofa untuk mengangkat telepon.
"Yeoboseyo?"
"......"
"Mianhae eomma, sepertinya tidak hari ini. Baekhyun sedang pergi. Mungkin lain waktu Jiyeon akan kesana" ucapku pada eomma yang kini tengah menelponku.
"...."
"Aku tidak bisa hari ini eomma. Baekhyun tidak bisa diganggu juga"
"....."
"Sangat eomma. Aku sangat merindukan eomma. Aku juga ingin pulang, tapi tidak sekarang. Baekhyun akan marah jika tau aku pergi sendiri." Aku menghela napas panjang, mana mungkin Baekhyun akan seperti itu? maaf eomma aku berbohong. Aku takut Baekhyun akan marah padaku seperti tadi.
"....."
"Ne eomma. Mungkin aku akan kesana hari Minggu."
"...."
"Ne eomma. Annyeong." kututup telepon yang berada ditanganku.
Sungguh, aku sangat merindukan eomma. Yatuhan, bisakah Baekhyun mengijinkanku untuk pergi? aku sudah tak tahan dengan keoverannya untuk mengurungku di rumah. Pokoknya, aku harus segera ke kantornya untuk meminta ijin!
Author's POV
Disisi lain, seorang namja sedang berkutik dengan laptopnya. Ia memfokuskan matanya hanya kelaptop yang berada di depannya. Tiba-tiba saja...
Tok tok
Terbukalah pintu, dan muncullah sosok Jiyeon dan seorang satpam.
"Maaf tuan, dia susah sekali untuk dibawa pergi. Dia memaksa untuk..." belum saja sang satpam menyelesaikan omongannya, Baekhyun memotongnya,
"Silahkan pergi." ucap Baekhyun tanpa memandang Jiyeon dan satpam tersebut.
"Baik tuan." setelah satpam tersebut pergi, kini Jiyeon berjalan menuju kursi yang berada di depan tempat duduk Baekhyun.
"Baekhyun, aku mau minta ijin untuk..."
"Tidak boleh." ucap Baekhyun dingin.
"Aku belum selesai...."
"Kau pikir aku tidak tau?" tanya Baekhyun.
"Memangnya kau sudah tau? apakah eomma sudah berbicara padamu?"
"Menurutmu?"
"Belum." ucap Jiyeon polos. Sangat polos sehingga Baekhyun menatapnya dingin.
"Ah mianhae. Mungkin kau sudah tau. Memangnya kenapa? toh, hanya kerumah eomma saja tidak kemana-mana lagi."
"KUBILANG TIDAK YA TIDAK. APA KAU TIDAK MENGERTI BAHASA MANUSIA? ATAU KAU HANYA MENGERTI BAHASA BINATANG?" Baekhyun terbawa emosi. Tentu saja Jiyeon sangat terkejut. Jiyeon hanya menatap Baekhyun.
Sungguh, ia sangat terkejut dengan reaksi Baekhyun. Apakah sebegitu bencinya Baekhyun pada Jiyeon? tak terasa, air mata Jiyeon sudah terjatuh. Mungkin kau bisa berkata kalau Jiyeon terlalu dramatis, tapi inilah reaksi Jiyeon.
"Kalau kau tidak setuju, tak usah marah-marah bisa?" Ucap Jiyeon seraya berdiri dan berjalan menuju pintu dan keluar dengan membanting pintu. Membuat suara bantingannya terdengar jelas sehingga banyak staff dan karyawan disana menegok ke arah suara pintu tersebut dan kebingungan melihat Jiyeon yang menangis.
Baekhyun POV
Gila! Yeoja itu menangis? Haha yeoja lebay. Begitu saja nangis. Ah! sangat menyebalkan melihat tampang menjijikannya. Kenapa sih, dia selalu mengganggu ku. Dia pikir dia siapa ngotot mau masuk sini sedangkan satpam tak becus itu sudah melarangnya? Kayaknya, ngerjain dia enak juga.
YOU ARE READING
My Marriage Story || b.b
RandomBagaimana Jiyeon melalui kisah pernikahannya dengan seorang namja dingin berpoles tampan, Byun Baekhyun? Apakah ia tetap akan berjuang untuk menggapai apa yang ia inginkan selama ini? atau ia akan menyerah ditengah perjalanan cintanya?