First Time

600 56 1
                                    

"Justin bangun." Aku mengguncang tubuhnya yang tidak memakai baju. Badannya kecil sekali. Sama seperti aku.

"Okay i'm up." Dengan malas Justin beranjak dari kasurnya yang empuk ini lalu pergi ke kamar mandi.

"Hari ini kau ada pemotretan untuk majalan Seventeen. Aku akan siapkan bajumu." Aku berteriak padanya yang sedang di dalam kamar mandi. Entah dia mendengarnya atau tidak. Aku hanya menyiapkan baju kemeja biru langit, celana dan sepatunya. Tidak dengan pakaian dalamnya karena aku merasa aneh apabila menyiapkannya.

Aku berjalan keluar kamar Justin dan melihat Pattie sedang menyiapkan sarapan. Lalu kulihat Scooter sedang berduduk santai di sofa berwarna coklat.

Aku menghampiri Scooter dan duduk disebelahnya. "Justin itu suka apa?" Kulihay Scooter melihatku sekilas lalu fokus lagi ke handphonenya.

"It's absolutely you. No ... no ... i mean he likes everything." Scooter terlihat salah tingkah. Namun aku tidak memikirkannya lalu beranjak ke kamarku.

Mungkin aku akan membelikannya ... um ... Snapback sebagai tanda perkenalan kami. Aku meminta ijin keluar untuk pergi ke toko dan Pattie mengijinkan.

Aku berjalan menyusuri toko-toko. Akhirnya aku berhenti di sebuah toko karena aku melihat Snapback lucu berwarna ungu yang bertuliskan 'NY' aku langsung membelinya dan kembali lagi ke apartemen Justin.

Beberapa gadis mendekatiku dan mengajakku berfoto. Dengan senang dan tegang aku menerima ajakannya. Setelah itu aku langsung berlari menuju apartemen karena takut ada yang mengejarku.

"Kau dari mana saja? Aku pikir kau menghilang." Suara Justin menyambutku ketika aku baru sampai.

"Aku membelikanmu ini." Aku menyodorkan bungkusan plastik yang berisi snapback yang aku beli tadi. Justin membukanya dan dia terlihay kaget.

"Wow, ini bagus sekali, Anna. Terima kasih." Justin memakai snapback pemberianku dan dia berlalu entah kemana.

Aku masuk kedalam kamar dan duduk di ujung kasur. Hidupku sangat berubah sekarang. Semua orang didunia akan mengenalku. Dan nanti secepatnya aku akan mempunyai butik milikku sendiri.

Aku senyum-senyum sendiri membayangkan hal ini. Lalu pintu kamarku terbuka dan Justin masuk.

"Terima kasih atas pemberianmu. Aku suka sekali. Ini untukmu." Sekarang gantian Justin yang memberikan sesuatu untukku. Ketika aku buka kotak yang Justin berikan, terdapat gelang lucu berwarna ungu yang terdapat inisial 'JA'.

Aku langsung memakai gelang ini dan memeluknya. Aku melepas pelukan lalu Justin keluar dari kamarku.

Aku memperhatikan gelang yang diberikannya tadi. Apa arti dari 'JA'? Just Anna? Apa itu? Ah Justin dan Anna! Bagus sekali. Aku semakin suka dengan gelang pemberiannya.

******

Hari ini hari dimana Justin akan memulai konsernya. Kami semua berkumpul untuk berdoa sebelum konser dimulai. Setelah selesai mereka-termasuk aku, menyebutkan yel-yel yang tidak aku ketahui. Namun aku ikut-ikutan merentangkan tanganku.

"Ducks ducks ducks ducks, quack quack quack quack, Zoom." Semua langsung bubar dan Justin bersama dancer naik ke atas panggung.

Aku berjalan ke arah pinggir panggung untuk melihatnya bernyanyi untuk pertama kali. Wah dia keren sekali. Beberapa orang memanggil-manggil namaku dan aku menoleh. Mereka mengajakku berfoto dan aku mengiyakan ajakan mereka. Setelah itu aku kembali ke belakang panggung karena aku merasa pusing mendengar teriakan para penggemar Justin yang sangat kencang.

Aku duduk disalah satu kursi lalu mengambik buku gambarku. Aku mulai menggambar rancangan baju yang akan kubuat untuk Justin kelak.

"Gambaranmu bagus juga." Scooter menghampiriku dan melihat gambaran yang aku buat tadi. Aku tersenyum lalu melanjutkan gambaranku.

"Suatu saat nanti, kau harus membuka butik milikkmu sendiri." Scooter beranjak dari kursi dan meninggalkanku.

"I will."

-----

Hurt 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang