Rin, Lu Han dan Kai pergi meninggalkan rumah. Jantung Rin berdebar kencang. Ia tidak sabar ingin bertemu dengan kakaknya. Bagaimana sosoknya sekarang? Apa ia telah berubah?
"Waktu kita tidak banyak. Pegang tanganku," kata Kai.
Rin memegang tangan kanan Kai, sedangkan Lu Han memegang tangan kiri Kai.
"Pegang tanganku dengan erat. Jangan sampai terlepas sebelum kita tiba di tempat tujuan,".
"Bagaimana jika terlepas?" tanya Rin.
"Maka kau akan tersesat di dunia antah-berantah dan aku tidak bisa menyelamatkanmu," jawab Kai.
"Kau tidak sedang bercanda kan?".
"Apa aku terlihat seperti orang yang sedang bercanda?".
Rin menggeleng. "Kau cukup menakutkan bagiku,".
"Kau masih bisa membatalkan niatmu untuk ikut dengan kami,".
"Aku tidak akan membatalkannya!".
"Terserah kau sajalah,".
"Bisakah kita pergi dari sini sekarang juga? Kita sedang berpacu dengan waktu," sela Lu Han.
"Ingat, pegang tanganku dengan erat," kata Kai.
Tak berapa lama mereka tiba di suatu tempat. Entah apa yang terjadi, Rin tidak mengerti. Ia hanya menggenggam tangan Kai dengan erat, lalu mereka telah berpindah tempat dengan sekejap mata. Rin ingat, beberapa saat yang lalu mereka berada di taman bermain yang tak jauh dari rumahnya pada malam hari. Namun sekarang ia berada di pantai pada siang hari.
"Kita sudah sampai di dunia paralel," ucap Kai.
Rin dan Lu Han memandang sekeliling.
"Sepertinya tidak ada yang berbeda dengan duniaku," kata Rin.
"Itu menurutmu," kata Kai dengan sinis.
Rin menatap Kai dengan sebal, tapi yang ditatap malah bersikap acuh tak acuh. Rin punya banyak alasan untuk tidak menyukai Kai. Pertama, Kai telah membuntutinya dalam waktu yang cukup lama dan hal itu membuat Rin merasa diteror. Kedua, Kai memiliki tatapan mata yang menakutkan. Ketiga, sikap Kai yang sangat menyebalkan.
"Kau harus menyerahkan kunci itu pada Kris hyong," kata Kai pada Lu Han.
Lu Han mengangguk. Ia tidak sabar ingin bertemu dengan Se Hun, tapi ia harus bertemu dengan Kris terlebih dahulu untuk menyerahkan kunci tersebut. Kris merupakan leader para legend yang ada di bagian dunia paralel yang disebut dengan Dragon. Lu Han merupakan salah satu legend Dragon, sedangkan Se Hun berada di bagian dunia paralel lainnya yang disebut dengan Phoenix. Ia hanya perlu bersabar sedikit.
"Aku harus segera pergi. Seseorang akan menjemput kalian di sini,". Setelah berkata begitu, Kai menghilang dari pandangan Rin dan Lu Han.
Rin terkejut melihatnya. Ia menggosok-gosok kedua matanya karena tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Ia menatap Lu Han yang bersikap biasa saja.
"Kau juga melihatnya kan? Kai menghilang," kata Rin.
Lu Han mengangguk sambil tersenyum. "Ia memiliki kemampuan teleportation. Ia bisa berpindah tempat sesuai keinginannya," katanya.
"Oh...," Rin mengangguk-angguk tanda mengerti. Tiba-tiba ia memukul lengan Lu Han. Wajahnya terlihat kesal.
"Aduh! Kau kenapa? Memangnya kau tidak puas menendang kerikil ke arahku?".
"Kemana saja kau selama tiga hari ini? Kau juga tidak menghubungiku. Aku mengkhawatirkanmu tahu!".
"Hwanaeji maseyo*. Aku demam selama dua hari. Mianhae, aku tidak menghubungimu karena aku tidak ingin merepotkanmu. Dua hari lalu Kai mengunjungiku. Ia menjelaskan semuanya padaku tentang dunia paralel. Ia juga memberitahuku tentang arti pesan yang dibisikkan kakakmu sebelum pergi,". Lu Han mendongak menatap langit. "Kedua belas kunci harus terkumpul sebelum terjadi gerhana. Jika pohon kehidupan tidak bisa bersatu, maka dunia paralel dan dunia yang kita tinggali akan berakhir dengan kehancuran,".

KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA, Mother Of Earth
FanfictionOleh: Runny Liesna Yulianti 2013® Lu Han - murid baru di kelas Rin yang datang dari China. Pria misterius yang jarang berbicara. Ia memiliki kemampuan telekinesis, kemampuan mengendalikan benda dengan kekuatan pikiran. Tujuannya pindah sekolah adala...