*Author's Note:
Hai semuanyaa!! Ada cerita baru setelah Complicated Love (yang gaje-abal-ancur-mainstream-garing itu loh) yeeaayy :D semoga suka yaa :) Yang udah baca Complicated Love pasti tau ini ceritanya siapa.
Happy readiiinggg!!! :D
**********
Pagi ini, gue menuruni tangga perlahan sambil menguap pelan. Gue lihat ada Mama dan Papa di ruang tamu. Kok tumben mereka belum berangkat ya?
"Ma? Pa? Kok tumben belum berangkat?" tanya gue pada Mama dan Papa.
"Kania.. ada yang Papa sama Mama mau omongin," kata Mama. Kok feeling gue nggak enak ya?
"Ada apa?" tanya gue ragu.
Papa berdehem. "Begini, kamu.. akan dijodohkan dengan anak teman Papa," kata Papa yang membuat gue kaget.
"Hah? Apa? Kania nggak mau!" seru gue.
"Kania.." Mama mencoba membujuk.
"Nggak mau!" kata gue.
"Udahlah, coba aja dulu ketemu sama dia, Kak," kata Vesa, adek gue, yang tiba-tiba nongol.
Gue menoleh ke Vesa. "Apaan lu nyuruh-nyuruh?" Lalu berbalik menghadap Papa. "Mending Vesa aja tuh biar nggak jadi berandal."
"Lah kok jadi gue?" tanya Vesa bingung.
"Heh, sudah. Kania, Vesa itu kan laki-laki, masa mau dijodohkan dengan laki-laki? Pokoknya kamu yang akan dijodohkan!" kata Papa mutlak.
"KANIA NGGAK MAU!" bentak gue. Gue tau ini nggak sopan, tapi mau gimana lagi? Masa gue harus nerima perjodohan ini?
"ARLITA KANIA HANGGORO! KAMU TIDAK BOLEH MEMBENTAK ORANGTUAMU SEPERTI ITU!" bentak Papa tak kalah keras.
"Terus Kania harus gimana? Harus terima perjodohan ini?"
"KANIA!"
"Pokoknya Kania nggak mau!"
Duh.. gimana ya caranya biar Papa sama Mama ngebatalin perjodohan ini..
Aha! Gue tau!
"Kalo Mama sama Papa masih maksa Kania, Mama sama Papa nggak akan ngeliat Kania di rumah ini lagi!" kata gue.
"Kania, kamu nggak akan.." sebelum Papa menyelesaikan kalimatnya, gue udah kabur ke kamar gue di lantai atas.
"Kania! KANIA!" teriak Papa.
Gue tau siapa yang bakal dijodohin sama siapa. Pokoknya pasti si cowok playboy yang sok kecakepan itu. Iiihh.. ogah deh sama dia.
Gue pun membereskan barang-barang gue dalam sebuah ransel. Ntar malem, gue akan kabur dari rumah. Masalah sekolah, gue kan homeschooling, jadi aman.
Pokoknya gue nggak akan pulang sebelum Papa dan Mama membatalkan perjodohan konyol ini!
**********
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is True
Teen Fiction'Cinta bisa terjadi kapan saja, dan dimana saja.' Sepertinya itulah yang dirasakan mereka. Mungkin awalnya pertemuan mereka diawali dengan kebohongan, tapi seiring berjalannya waktu, kebenaran pun terungkap. Takdir pun menghadirkan cinta untuk meram...