*Satria's POV*
"Main ini aja yuk, Kak."
"Kalo yang ini?"
"Itu kasetnya udah rusak."
"Nggak ada yang lain lagi?"
"Adanya Barbie."
"Ya udah deh, Barbie aja."
"Okee. Kupasang dulu ya."
Ck. Berisik amat dah. Pagi-pagi udah ribut gini. Nayra ngajak temennya ke rumah ye? Hari Minggu coba.
Gue pun bangun dari kasur dan ke luar kamar. Gue jalan ke ruang TV, dan menemukan Nayra sama temennya di sana.
"Woy. Ribut banget sih lu. Masih pa.." ternyata, temennya itu Kania dan gue kaget, "..gi juga."
Nayra berbalik dan langsung nyengir. "Eh ada Bang Sat. Aku ngajak main Kak Kania, nggak papa kan?"
Kania melambaikan tangan. "Hai, Sat. Sori, gue dateng nggak bilang-bilang. Kemaren Nayra ngajak gue main ke sini. Nggak papa kan ya?"
Dasar Nayra. Ada-ada aja.
Gue menggaruk kepala bagian belakang. "Ya.. nggak papa sih."
Nayra kembali berbalik ke Kania. "Ayo, Kak, main. Sebenernya aku kurang ngerti cara mainnya soalnya Bang Sat yang biasa main."
Gue ngeliat apa yang dimainin. Et gila, Barbie and the 12 Dancing Princesses! Mainan cewek woy! Harga diri gue.. hilang sudah.
Kania ketawa. "Seriusan dia main ini?"
Nayra mengangguk yakin. "Iya. Aku cuma nontonin. Bang Sat yang udah namatin ini."
Kania tepuk tangan. "Kok dia jago dah?"
"Tau tuh. Aneh," ucap Nayra.
"Heh heh. Terus aja ngomongin gue kayak nggak ada orangnya," cibir gue.
"Marah tuh, Kak. Hayolo," kata Nayra ke Kania.
"Biarin aja. Kita keluarin dari rumah kalo dia masih berisik," kata Kania.
Ngaca dong, Mbak. Ini rumah siapa ya? Kenapa lo yang main keluar-keluarin?
"Oh iya, bener tuh, Kak," tambah Nayra.
"Terserah kalian dah." Kata gue.
"Masa gitu aja ngambek sih? Ikut main aja yuk," ajak Nayra.
"Gue maunya main PES," ucap gue.
"Nggak mau. Bosen ah bola mulu," tolak Nayra.
"Atau gini aja, main dulu sampe tamat, baru kita main PES deh. Gimana?" tawar Kania.
"Ya udah deh, ngalah aja gue," ucap gue.
Dan kedua cewek ini langsung memekik girang sambil tos. Sabar, sabar.
~~~~~~~~~~
"Udah tamat. Nah sekarang main PES," kata gue.
"Eh, eh. Ntar dulu. Makan dulu. Udah jam 12 nih, laper," tahan Nayra.
"Ah dasar gentong. Makan mulu lu," ejek gue.
"Gue juga laper nih, Sat. Makan dulu yak," kata Kania.
"Tapi gue.."
kruyuuk
Perut, lain kali lo kalo mau bunyi bilang-bilang dulu ngapa.
"Tuh kan Bang Sat juga laper. Ayo makaan," Nayra narik gue sama Kania ke meja makan.
Di meja makan ada ayam, cumi, ikan, sama kangkung. Nasi di rice cooker yang ada di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is True
Teen Fiction'Cinta bisa terjadi kapan saja, dan dimana saja.' Sepertinya itulah yang dirasakan mereka. Mungkin awalnya pertemuan mereka diawali dengan kebohongan, tapi seiring berjalannya waktu, kebenaran pun terungkap. Takdir pun menghadirkan cinta untuk meram...