Arloji yang melingkar di lenganku telah menunjukan pukul 06.54 Am ,WIB . Kiranya sebelas menit lagi gerbang sekolah akan ditutup oleh mang Atta(penjaga sekolah).
Detik demi Detik terus berlalu,sudah tiga menit aku menunggu di dalam angkutan umum,karna keadaan yang begitu macet,jadi angkot yangku tumpangi hanya diam tidak bergerak.
Daripada aku hanya menunggu,jadi ku putuskan untuk memilih lari kesekolah,hitung hitung olahraga.Pagi Ini mungkin saja Dewi Fortuna sedang berpihak padaku,gerbang sekolah belum tertutup rapat sempurna,jadi aku bisa masuk.
Aku berlarian menuju kelasku yang berada dilantai dua, kulemparkan tasku kesembarang tempat karna pak Alif sudah menyuruh murid murid untuk melakukan upacara hari senin.
Aku berbaris di barisan belakang,karna lupa membawa topi dan dasi. Sekarang saatnya amanat pembina upacara,Tetapi aku enggan untuk mendengarnya,aku lebih memilih fokus merasakan sinar matahari yang menyinari tubuhku.
Selesai upacara aku memutuskan untuk menyempatkan diriku untuk membeli sebotol minuman.
"Eh ellu Shen, sendiri aja. " Tegur Winda yang notabennya teman sekelasku.
"Iyaa,tadi langsung kesini"
"Oalah"
"Iyaa,gue duluan ya. " ucapku sambil menepuk punggung Winda.Koridor kelas 12 sangat ramai,mungkin guru belum pada memasuki kelas untuk melakukan kbm.
Langkahku sedikit cepat,dan sesekali aku menunduk.
'Nunduk aja dek,nyari duit?' Celetuk kakak kelas cowok yang hanya aku anggap angin lalu."Shenaa!!!" Pekik seseorang yang membuat semua murid terganggu. Aku menoleh untuk melihat siapa yang memanggilku.
Ternyata dia mbak Dara,kakak kelas sekaligus tetanggaku.
"Ada apa mbak?" Tanyaku langsung to the point.
"Ada yang nanyain lo"
"Siapa?" Tanyaku penasaran.
"Itu si Dzaky, temen sekelas gue. Dia minta Idline lo , kasih gak nih?"
Aku masih mencerna apa yang mbak Dara bilang. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk memberi tahu idline ku,mungkin saja ka Dzaky ada hal penting yang ingin dia tanyakan.Aku mengangguk kepada mbak Dara sebagai jawaban 'iya'.Aku melanjutkan kakiku untuk melangkah menuju kelasku. Sesampainya dikelas,keadaan kelas sedang ricuh,selalu begitu ada saja biang kerok yang membuat kelas tidak pernah kalem.
"Shen,tas lo nih" teriak Riska.
Aku pun mendekatinya untuk mengambil tasku yang tadi aku taruh sembarangan. Setelah mengambil tas aku langsung kembali ketempat dudukku,tempat duduk strategis untuk tidur dan mengobrol seperti tukang jamu.Disana sudah ada Wulan,Devi dan Nurdiana.
"Abis darimana ajalo?" Tanya Devi
"Biasa,mangkal dulu dikantin" jawabku sambil bercanda.
"Dapet apalo mangkal?" Tanya Wulan gantian.
"Dapet sebotol air mineral"kataku sambil memperlihatkan botol minuman yang tadi ku beli dikantin.Pelajaran pertama sudah dimulai, murid murid segera ambil posisi,ya posisi untuk tidur,main hp,dan bahkan menggosip.
Karna bosan, aku memilih untuk kekantin dengan alibi ingin ketoilet. Baru saja aku duduk dikantin bersama ketiga temanku sidah ada yang memberitahuku lewat Line.
-Selution-
Windasss : Eh anak emskaii buruan masuk, pak Madani mau kekantin
WulanBel : Dia ngapain kekantin?
Riskandara: Katanya mau ngupi cantik.
AfshenaG: Join ahh sama Pak Madani hehe.
Devv: Shena oon.
AldiNur: Udah buruan lu kekelas
Riskyiky: Tau nih si Emskaii bukannya belajar .
Galihpp: Tas lu mau gue sangkutin ?
Andri's : Tas Shena gue masukin tape basi lagi ya? 😁😁😁
AfshenaG : OTW BALIK .Akhirnya aku dan ketiga temanku kembali kekelas karna tidak mau banyak masalah lagi.
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts
Teen FictionSakit secara bersamaan. Bukan hanya soal percintaan, soal keluarga, soal persahabatan terjadi secara bersamaan. Merasa takdir tak berpihak kepadaku. Karna Ini begitu menyakitkan