THE DAY BEGINS

28 3 0
                                        


Ya, sama seperti kemarin. Mami membangunkanku pagi sekali, menyuruhku mandi dan sarapan.

Saat sarapan, nampaknya Mami gak sibuk. Biasanya Mami gak menemaniku sarapan. Iseng-iseng aku mengobrol sedikit.

"Mi..."

"Hm?" jawabnya sambil menonton TV.

"Ih mami noleh kesini dong. "

"Bah kamu sama aja kayak bapak ka.." ucapan Mami terhenti. "Ah, nevermind what I've said before. Mau tanya apa, Lil?" lanjutnya.

"Mau tanya mi, kisah Peter Pan dari Disney kan?"

Mami menjatuhkan rotinya dari tangannya.

"Aku penasaran sama Peter Pan itu, Mi. Boleh ya, aku nonton itu sekali saja..."

Mami terdiam dan tidak menjawab satu kalimat pun.

"Mi, jawab dong."

Masih diam.

"Mi! denger gak sih!"

Mami langsung menolehku dengan tatapan maut. Lalu dia berdiri. "Cerita itu penuh dengan bullshit, kau gak pantas menyaksikannya. " Mami langsung pergi dari meja makan.

Lagi-lagi, pasti kalau soal Disney, selalu berakhir begini. Apa salahnya sih kalau suka Disney. Aku terus menahan diri, kapan aku senengnya?

Lalu, Mami datang kembali dengan muka cuek sambil menyerahkan handphone-ku yang sudah lama disita dari umur 11 tahun. Aku hanya bisa menerimanya tanpa mengatakan apa-apa.

"Telpon mami ya nanti, kemungkinan hari ini kamu sama supir pulangnya. Mami gak bisa jemput kayaknya. "

Aku mengangguk saja. Mau bilang apa lagi.

Aku pun berangkat.

Setiba di sekolah, seperti biasa, aku berlajan menuju ruang kelas yang bertuliskan '7-3'.

Saat masuk ke dalam ruangan, Aku takut menoleh ke Carol dan gengnya. Jadi aku terus berjalan menuju tempat dudukku. Aku hanya terdiam sambil mematikan notifikasi handphone-ku.

"Nah! Apa tuh yang disembunyiin" Karen mengagetkanku.

"Osh! Karen! Ah gue kaget, Ren!" aku marah. Karena sudah badmood pagi-pagi, terus dikagetin lagi.

"Jangan ngambek doong, eh apatuh? Handphone ya?" Karen langsung melihat dalam tasku.

"Oh my my, Lil? Ini Iphone 6 gold? Lil? Ini kan mahal parah.." bisik Karen.

Aku cuma tertawa kecil dan menjawab, "Mana kutahu! Aku cuma menerima pemberian Mami!"

Lalu, Peter datang menuju arahku. Meletakkan tasnya di mejanya.

"Wah hape baru!" kata Peter sambil mengambil handphone-ku.

"Pet, jangan dimainin plis. Gua cuma bawa atas permintaan Mami gue doang" aku memohon-mohon.

"O-oh iyadeh hehe. Kalo bukan permintaan nyokap lo sih, bakal gue mainin HAHAHA. " Peter tertawa keras.

"Nyokap itu apaan?" aku menoleh kebingungan ke arah Karen. Karen dan Peter hanya tertawa.

Maklum, aku anak baru disini. Jadi maafin aku kalau aku masih gak ngerti banyak istilah disini.

Bel pun berbunyi, Karen pun kembali ke posisi duduknya di pojok tengah kanan. Tentu Peter kembali duduk tepat di sebelahku.

Saat guru sedang menjelaskan, Peter melempar-lempar kertas kecil kepadaku. Karena kesal, aku langsung menoleh dengan muka judes. "Apa?"

"Astaga, jutek banget sih"

MY PETERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang