Motor Pandhu perlahan berhenti di sebuah bangunan yang mirip dengan sebuah rumah. Bangunannya peninggalan masa kolonial, tepat ditengah kota.
Pandhu menuntun Senja masuk kedalam bangunan itu. Asrama yang Pandhu tinggali.
Tubuh Senja kaku, pandangannya kosong. Ia serendah itu, rendah karena ia sudah tidak perawan lagi.
"Bajingan itu, brengsek. Senja kamu engga apa-apa? Oh bodohnya aku. Jelas kamu kenapa-napa."
"Aku pantas mendapatkannya. Apa lagi yang perlu dipertahankan?"
Pandhu terpaku. Benaknya menelusuri segala yang telah terjadi.
"sekarang yang mereka bilang benar ya kan Ndhu? Semua bisikan di belakang punggung ku?" suaranya tercekat kali ini, tatapannya kosong."--wanita rendahan"
Berat Pandhu menelan ludahnya, akankah ini buah dari luka yang ia buat.
• • •
Tak ada yang pernah menyadari malam dapat berlalu begitu cepatnya saat deru kota menyelimuti Pandhu, Adam dan Senja di malam penting satu tahun sekali. Di atas konstruksi hotel yang belum jadi, mereka mengamat-amati kembang api dinyalakan.
"Tau gak, yang buat serbuk-serbuk peledak itu cantik apa?" Tanya Senja berteriak ditengah gaduh suara sekitarnya. Pemuda-pemuda itu diam tak menjawab entah karena tak tau atau tak mendengar suara Senja.
" . . . 3 . . . 2 . . . Happy New Year!" Riuh terompet, kembang api, kian surut diganti terisinya detik-detik tahun 2017.
"Karena, hadir mereka singkat, di momentum paling penting bagi kebanyakan orang" ucap Senja. Pada kedua orang yang dianggapnya segalanya itu. ". . . happy new years buddies"
"Bukan! Karena sepanjang tahun yang melelahkan orang-orang menantikan mereka jadi sekelumit harapan di tahun yang baru" sahut Adam lalu senyumnya menjadi hangat hingga terasa di pipi Senja yang bertahan menembus angin malam.
Seharusnya ia menahan dingin malam dengan kekuatannya sendiri. Sedang ia terhanyut dalam dekapan temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Short StorySenja memejamkan matanya. Menahan rasa sakitnya selama ini. Sakit yang bahkan dirinya tak mengerti mengapa. Mentari adik kembar Senja tak beruntung memiliki jantung yang lemah. Tapi kebahagiannya tak terbendung melihat senyum Senja yang sudah langka...