***Author POV***
Disaat Ali dan Prilly tenggelam dalam alam mimpinya. Si kembar malah terbangun. Lebih tepatnya Alin yang membangunkan Alan. Suara petir yang menyambar rupanya menjadi alasan Alin terbangun dari tidurnya. Sambil menggigit dot kesayangannya. Alin turun dari boxnya dan menghampiri Alan yang tengah terlelap. Sambil terus berusaha membangunkan Alan. Alin nampak menyembunyikan ketakutannya.
"Bang Nalan.. banun. Atu takut.." Ucap Alin sambil menggoyang2 kan tubuh Alan. "Bang Nalan.."
Alan yang mendengar suara adiknya memanggil. Langsung terbangun dan mendapati Alin tengah berdiri disamping box nya. Sejahil"nya Alan pada Alin, tapi ketika melihat Alin ketakutan. Jiwa ke abang an Alan seolah langsung bereaksi.
"Tini.. tini..naik, dee. Ati2." Ucap Alan sambil menarik tangan Alin agar lebih mudah menaiki boxnya.
Dengan begitu perhatian Alan kecil menyelimuti Alin agar mereka bisa terlelap bersama. Si Alin yang memang tak pernah bisa terlepas dari dotnya. Mencoba untuk terlelap kembali bersamaan Alan yang juga ikut terlelap.
Namun, lagi dan lagi suara gemuruh petir kembali terdengar yang membuat Alin terbangun. Sambil mengucek matanya imut Alin kembali membangunkan Alan.
"Bang. Pidah ke kamal mama yuk ! Nalin takut."
"Ya utah, ayo.. Tapi tangan belicik ya."
Alin mengangguk dan mengikuti langkah Alan keluar kamar. Kamar yang memang berdekatan memudahkan Alan dan Alin untuk berpindah kamar seenaknya.
Setelah sampai didepan kamar Ali dan Prilly. Alan berusaha untuk menggapai knop pintu dan mendorongnya.
"Tangan belicik !" Titah Alan sambil meletakkan jarinya dibibir.
"Iya."
Alan dan Alin pun tak bersuara dan langsung menaiki ranjang Ali dan Prilly. Prilly yang merasa ada gerakan kecil disampingnya. Langsung membuka matanya dan mendapati Alin yang tengah menyusup diantara dia dan juga suaminya. Sedangkan Alan, dia sudah berada di atas dada Ali sambil tengkurap dan menggigit dotnya.
Prilly yang sadar kedua buah hatinya tengah pindah kamar. Sejenak menggeser tubuhnya agar Alin lebih luas mendapatkan tempat untuk tidur. Saat Prilly mengelus wajah Alin, saat itu juga tangan mungil Alin mengalung di leher Prilly.
"Kenapa malam2 bangun, sayang?" Tanya Prilly pelan.
"Ata petil mama Nalin takut." Sahut Alin sambil menyusupkan kepalanya di dada Prilly.
"Udah sama mama jangan takut ya."
Prilly tersenyum mendapati Alin yang semakin hari semakin terlihat manja padanya. Kali ini pandangan Prilly beralih pada Alan yang sudah kembali masuk ke alam mimpinya bersama sang papa. Senyum Prilly kembali mengembang sambil menepok" pantat Alan penuh sayang.
***
Setelah semalam suntuk Prilly tak bisa tidur nyenyak. Akhirnya dia memutuskan untuk bangun lebih pagi. Agar dia lebih punya banyak waktu untuk menyiapkan sarapan bagi keluarga kecilnya.
Perlahan Prilly menuruni ranjang sambil membenahi selimut pada tubuh mungil Alin yang masih terlelap dengan boneka jerapah dipelukannya. Tak lupa ia menyematkan kecupan di kepala Alin. Setelah itu Prilly mengalihkan pandangannya pada suami dan juga jagoan kecilnya yang masih terlelap dengan posisi Alan masih berada diatas dada Ali.
Prilly menggelengkan kepalanya sejenak. Kemudian mendaratkan kecupan bergantian di pipi Alan dan juga kening Ali.
"Anak sama papa biarpun lagi tidur, tetep ganteng.." Ucap Prilly sebelum beranjak menuju dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayang.. Kita Ini Artis Season 2
Romance"Saat kesempurnaan cinta menjadikan aku, kamu dan anak kita menjadi satu kebahagiaan." Prilly. Berlanjutnya kisah dari rumah tangga Alpril. Dengan bayi kembar mereka. Membuat Ali dan Prilly harus lebih ekstra dalam memperhatikan buah hatinya. Belum...