Saat sebuah kebahagiaan menjadi alasan dalam hidup. Disitu seolah banyak rintangan yang harus dilalui.
Keegoisan, ambisi dan juga kecemburuan seolah mewarnai jalan cerita di rumah tangga Ali dan Prilly.Kisah masa lalu yang berhasil mereka sirnakan. Kini nampaknya sudah mengikat mereka pada kebahagiaan yang memang seharusnya mereka rasakan.
Usia pernikahan yang hampir menginjak 5 tahun. Membuat Ali dan Prilly semakin sibuk untuk menata masa depan karier dan juga keluarga kecil mereka. Terutama bagi tumbuh kembang Alan dan juga Alin yang setiap waktu membutuhkan perhatian ekstra dari mereka.
Seperti saat ini, Prilly terlihat tengah bersantai dengan kedua buah hatinya di ruang keluarga. Si cantik Alin yang memang selalu terlihat manja. Kini tengah bergelayut dipangkuan sang mama sambil menggigit dot nya. Sedangkan Alan, entah apa yang tengah dia lakukan. Karena dari tadi dia sibuk sendiri dengan mainannya.
"Mama.. ntu apa? Boneh nihat?" Tanya Alin sambil menunjuk album foto yang tergeletak di meja.
Prilly yang tahu apa keinginan puteri kecilnya. Tersenyum dan sejenak memindahkan Alin dari pangkuannya untuk mengambil album foto yang ada di meja.
"Adee, mau lihat foto?" Tanya Prilly sambil kembali duduk disamping Alin.
"Nihat ma, tapi entak ata poto bang Nalan kan ma?" Tanya Alin dengan muka menggemaskannya.
"Memangnya kalau ada foto abang. Kenapa sayang?"
"Entak mau, Nalin malah tama bang Nalan."
"Malah kenapa? Nalan entak napa2n." Sahut Alan dengan wajah tak berdosanya sambil naik ke sofa untuk ikut melihat album foto. "Nalan nihat, ma."
"Entak boleh. Mama.." Rengek Alin sambil menarik album foto yang ada di tangan Prilly.
"Nalin !! Mau atu silam nagi nakai sayul soup?"
"Mama.." Rengek Alin semakin menjadi.
Jelas saja Alin menangis. Mengingat kejadian kemarin saat Alan dengan sengaja menyiram Alin dengan sayur soup gara" dia tak menyukai sayur. Untung sayurnya tak panas.
Prilly menggeleng pelan saat mengingat kenakalan Alan pada adiknya. Prilly mencoba untuk menenangkan kedua anaknya. Sambil membuka satu persatu halaman album foto yang tengah menampilkan beberapa foto masa kecil Alan dan Alin.
Alan dan Alin yang tadinya tengah berantem. Rupanya sudah melupakan lihat saja sekarang. Mereka malah asyik saling mengobrol dengan bahasa bayi yang terkadang Prilly pun tak mengetahuinya.
"Wiihh.. Dee, nihat pipimu." Ucap Alan sambil menunjuk Foto Alin.
"Pipi abang duga, nihat !" Sahut Alin tak mau kalah.
Alan kembali membalik halaman selanjutnya dan menampilkan foto dimana dia tengah duduk bersama Alin dengan tawa ceria mereka. Prilly yang melihat kedua anaknya sangat antusias. Mencoba menerangkan satu persatu foto yang tengah anaknya lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayang.. Kita Ini Artis Season 2
Romance"Saat kesempurnaan cinta menjadikan aku, kamu dan anak kita menjadi satu kebahagiaan." Prilly. Berlanjutnya kisah dari rumah tangga Alpril. Dengan bayi kembar mereka. Membuat Ali dan Prilly harus lebih ekstra dalam memperhatikan buah hatinya. Belum...