scene 9

34.1K 2.4K 125
                                    

***Prilly POV***

Sejak pulang dari Inbox tadi. Aku rasa ada yang berbeda dari suamiku. Dia terlihat seperti memikirkan sesuatu. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Bahkan aku sama sekali tak bisa mengetahuinya.

Setelah aku membiarkan Alan dan Alin bermain di ruang tengah. Aku bergegas nenghampiri suamiku yang tengah sibuk dengan laptop di depannya. Senyumku mengembang saat aku lihat. Dia sama sekali tak menyadari keberadaanku.

Ekkhhemmm ! Aku sengaja mengeluarkan deheman merdu untuk menarik perhatiannya. Tapi sepertinya hal itu tak cukup. Perlahan aku duduk disampingnya sambil mengecup lembut pipinya.

"Nggak capek, hmm? Kamu belum istirahat lo, sayang." Ucapku sambil membelai lembut pipinya.

"Bentar lagi deh, sayang. Udah nanggung banget." Jawabnya sambil tetap serius dengan laptopnya.

Aku menggeleng pelan sambil beranjak meninggalkannya. Aku tak mau jika kedatanganku malah mengganggu konsentrasi suamiku. Namun, belum sempat aku melangkahkan kakiku. Tangan Ali malah menarikku kembali untuk duduk disampingnya.

"Mau kemana?" Tanyanya.

"Mau main sama anak2. Udah kamu lanjut aja ya, aku nggak mau ganggu kamu."

"Memang ada yang bilang kalau kamu ganggu aku?"

Aku menggeleng, dan sesaat kemudian aku rasa tangan Ali mencubit gemas hidungku.

"Ihh... sakit." Rintihku manja sambil memegangi hidungku.

"Manja banget sih, nggak malu kalau dilihat Alan sama Alin?"

"Kamu sih.. eh tapi, sayang. Ngomong2 kamu ada jadual apa hari ini?" Tanyaku sambil menatapnya yang tengah mencoba mengingat jadualnya sendiri.

"Emm.. nggak ada kayaknya. Kenapa?"

"Alin ingin ke rumah Mama dari kemarin."

"Terus?"

"Kamu nggak keberatan kan kalau siang ini kita kesana?"

Ali tersenyum sambil mengacak rambutku gemas.

"Kamu apaan deh, sayang. Mana ada kata keberatan untuk suami nganterin istri dan anaknya. Kamu ini ada2 aja."

"Bukan gitu, sayang. Kan aku tahu akhir2 ini jadual kamu gimana."

"Iya.. iya. Ngerti kok. Ya udah siap2 deh sayang. Satu jam lagi kita berangkat."

Sungguh, tak ada kebahagiaan yang jauh lebih indah selain melihat kasih lembut suamiku pada kedua anaknya.

"Aku mencintaimu." Ucapku.

***Ali POV***

Prilly, kenapa dia bisa begitu menghipnotis ku dengan segala tingkah lucunya. Terkadang aku masih tak percaya jika dia sudah memiliki 2 anak. Keimutan bahkan kelucuannya sama persis seperti Alin saat dia tengah bermanja padaku.

Aku lihat dia tersenyum lebar saat aku mengiyakan keinginan Alin. Lagian mana bisa aku membiarkan mereka berangkat tanpa diriku. Selagi aku bisa, aku akan berusaha jadi suami dan ayah yang terbaik dalam keluargaku.

Saat aku menatap mata indah istriku. Saat itu juga aku rasa tangan lembutnya menangkup wajahku.

"Aku mencintaimu." Ucapnya lembut sambil mendekatkan wajahnya padaku.

"Jika ada kata yang lebih dari itu. Maka kata itulah yang aku gunakan untuk membalas kata cintamu." Sahutku.

"Yak !!! Sok puitis banget lo, Li. Udah gue mau nyiapin barangnya anak2 dulu."

Sayang.. Kita Ini Artis Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang