4-Rahasia dan Pangeran

1K 46 1
                                    

Hari ini hari pertama gue sebagai anak SMA. Jalan sana-sini pamerin kalo gue udah Putih Abu-Abu. Berasa dewasa banget.

Iya, akhirnya UN selesai dan gue lulus. Gue udah terbebas dari siksaan neraka tahap 2. Dan, siksaan tahap 3 masih setia bersama gue selama 3 tahun lagi. Gue mesti lanjutin siksaan SMA1, SMA2, SMA3. Fine, doain aja otak gue gak makin miring dari yang sekarang.

Gue, Dista, Caroline dan Hellin masuk jurusan IPS. Yah, walaupun gue sebenarnya masuk jurusan IPS karena  ditolak buat masuk jurusan IPA. Sedih sih, tapi yah, jalanin aja.

Gue masuk kelas dan lihat satu-satu muka murid yang ada dikelas.

Dan gue shock pas tau kalau setengah murid dari kelas itu murid dari kelas nya Pangeran dulu. Wah!

Tapi, gimana dengan Pangeran yah? Dia masuk jurusan apa yah? Semoga dia juga masuk jurusan IPS! Karena penasaran, gue cek dari website sekolah. Bingung kenapa cek dari website sekolah? Zaman sekarang udah canggih bro. Apa-apa initernet. Di sekolah gue, lo tau masuk jurusan apa? tinggal masuk ke website sekolah, terus masukin nomor induk lo, setelah itu bakalan muncul, lo masuk jurusan apa. 

Yang jadi masalah sekarang, gue gak tau nomor induk Pangeran berapa. -_-

 Um.. Gimana yah? Gue minta tolong sama Girlband -nama grup line gue, caroline, Hellin,Dista- aja kali yah?

-Girlband-

Athena : Wei bro, boleh tolong?

1menit kemudian Hellin balas.

Hellin : Bantu apa?

Athena : Tolong bantuin cari nomor induk Pangeran dong.

Hellin : Yaudah bentar yah.

Belom sempat gue balas,

Dista : Aku tau nomor induk teman yang sekelas sama dia, kalo kamu mau tau nomor induk dia, masukkin satu-satu aja mulai dari nomor induk temannya, nih, 00045.

Athena : Sep, thanks Dis!

Dista : Okay.

Sesuai perkataan Dista, gue masukkin satu-satu nomor induk.

Dan akhirnya! Gue berhasil! Nomor induk Pangeran gue 00105. Tapi sayangnya.. PANGERAN GUE MASUK IPA!!

***

Akhirnya bel pulang sekolah, setelah 5 jam gue di kelas ini. Murid-muridnya cukup baik. Selama ini gue kira, kelas Pangeran itu kelas yang semuanya sama cueknya dengan Pangeran, dan pemilih dalam berteman. Ternyata gue salah, mereka friendly banget malah.

Kayak sekarang, gue masih berada di kelas sama 3 sohib gue dan 2 teman Pangeran yang belum pulang.

"Haii!!" Gue noleh ke asal suara. Rupanya teman Pangeran yang nyapa kita berempat -Gue dan 3 sohib gue-.

3 sohib gue balas sapaan mereka dengan sama hebohnya, sedangkan gue, cuma anggukin kepala sambil tersenyum.

Kita berkenalan,

Cewek yang didepan gue ini bisa dibilang cukup manis, tinggi, langsing, putih, dan pintar. Yazmine Oz.

Dan cewek yang disebelahnya, tidak jauh beda dari Yazmine, hanya lebih pendek. Varlincya Pale.

Setelah berkenalan, kita saling tukar cerita ini itu, mulai dari cerita kelas, usia, keluarga, dan akhirnya topik paling sensitif..

"Jadi Ren, ada gak cowok yang lo suka?" Pertanyaan itu berputar beulang kali di kepala gue bagaikan kaset rusak.

Gue ragu buat jawab pertanyaan itu, walaupun mereka juga udah cerita kalau salah satu dari mereka juga suka sama salah satu temen gue. Dan mengatakan kalau ini bakalan jadi rahasia.
Tapi.. Gue ragu.

"Dis.. ini gimana? Gue mesti bilang?" Gue berbisik ke Rena, meminta jawaban.

"Bilang aja Ren, mereka juga udah jujur sama kita. Mereka juga bilang bakalan jaga rahasia." Dista berbisik, meyakinkan gue dengan tatapannya.

Akhirnya gue setuju.

"Ya, gue suka sama temen sekelas kalian yang dulu." Suara gue gak bakal kedengaran kalau suasananya gak setenang ini.

"Oh ya? Siapa?" Varlin nanya gue dengan muka penasaran.

"Teman kalian. Darrel Reynold." Lidah gue terasa kaku saat menyebut nama Pangeran.

"What?! Ternyata lo suka dia. Astaga Ren, kok bisa sih?" Okay, fine. Gue mulai risih sekarang. Menurut gue, nih orang udah terlalu kepo. Mengingat bahwa kita baru saja berteman hari ini.

"Apa maksud lo 'kok bisa?'. Yah pasti bisa-bisa saja lah. Emang ada larangan buat suka sama dia? Gue suka dia and it's all.", Balas gue agak ketus tapi masih dengan senyuman yang gue buat-buat.

"Yah gak ada larangan sih. Cuma gue gak nyangka aja. Maaf kalau lo tersinggung."

"Ya, gpp. Tapi, janji yah, jangan kasih tau siapapun." Gue memohon dengan perasaan ragu.

"Ya, kita janji."

Gue lihat jam sudah jam 13:00. Udah waktunya buat pulang.

Akhirnya gue permisi pulang sama mereka. Semoga mereka bisa menyimpan rahasia.
_________________________________________________

Part4-done.
Tbc.

Pangeran? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang