Kelas Awal Pertengkaran

59 6 2
                                    

Melia kecil kini telah tumbuh menjadi seorang remaja putri yang sangat cantik nan anggun. Melia kecil kini tumbuh menjadi Rea remaja.

Seorang Rea menjadi dambaan setiap lelaki disekolahnya, selain karena kecantikannya, dia juga sangat pintar hingga tak asing bila melihat Rea mengajar adik kelasnya yang ditinggal gurunya.

Selain cantik dan pintar Rea juga memiliki sifat kepemimpinan yang sangat disegani oleh semua warga Global International Junior School, hingga tak heran bila saat kelas 8 dia menjabat sebagai ketua OSIS yang sangat berwibawa dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya.

Setelah melewati masa SMP yang menyenangkan dan sangat nyaman akhirnya saat ini dia sudah memasuki Global International Senior School, masih dalam satu lingkup dengan SMP-nya tetapi beda dengan tingkatan dan aturannya.

Jika di SMP dia diperlakukan bagaikan seorang putri raja berbeda dengan saat dia di SMA. Bully-an dan cinta bercampur menjadi satu.

Berawal saat MOS hari pertama karena di GIJS dan GISS dia sangat terkenal para senior OSIS yang bertanggung jawab saat MOS penasaran dengan yang bernama Rea, mereka memanggil Rea dan disuruhnya maju ke depan semua siswa baru dan para senior.

"Oke... Sekarang karena saya dan teman-teman OSIS yang sangat penasaran dengan OSIS junior kita saat SMP saya ingin memanggil mantan ketos GIJS... Emh.... Amelia Andrea Brendania...." Panggil Reno selaku ketua OSIS.

Lalu seorang gadis cantik maju ke depan dan menghadap langsung pada Reno.

"Jadi... Kamu yang namanya Amelia?" Tanyanya.

"Iya kak" Jawab Rea dengan lembut.

"Amelia... Emh... Atau siapa nih gue manggilnya?" Tanyanya seraya menghadap ke semua murid yang ada di lapangan itu.

"Rea aja kak"

"Oh... Ok, Rea gue mau nge-test mantan Ketos bolehkan?"

"Iya kak, silahkan"

"Ok, sekarang lo coba siapin nih semua OSIS"

"Ok kak"

Lalu Rea memposisikan dirinya tegak tangan di samping kiri dan kanan dikepalkan dan mulai menarik napas dalam-dalam. Dan.....

"Untuk seluruh barisan didepan saya, pimpinan saya ambil alih..." katanya pelan namu tegas.

"Siaaaappppp...... Graaakkkkk......" Keras nan tegas itulah yang dapat kalian rasakan saat menjadi pasukan barisan itu. Reno, selaku ketos menatap Rea dengan takjub.

"Setengah.... Lengan..... Lencang...... Kanaannnnnn...... Graaaaakkkkk......" Lanjut Rea.

Setelah melihat seluruh barisan sudah rapi Rea mengakhiri PBB-nya dengan menegakkan barisannya.

"Udah kak, makasih" katanya pada Reno yang masih menatapnya takjub dan tak kunjung sadar dari lamunanya.

"Kak??" Tanya Rea yang merasa diabaikan pertanyaannya oleh Reno.

"Eh... Iya... Apa?" Balas Reno tergagap.

"Udah kak"

Lalu seorang lelaki mengenakan jas OSIS datang dari belakang barisan siswa MOS dengan sedikit berlari dan tidak sengaja tersandung lalu menabrak Rea hingga hampir saja Rea terjatuh dibuatnya.

"Aww..." Kata Rea karena kaget.

"Eh.. Sorry-sorry"

Semua anggota OSIS menatapnya dengan tatapan seakan berkata "Malu-maluin lo OSIS nge-MOS udah dari tadi baru dateng"

"Ren, sorry Ren gue telat..." Katanya.

"Lo emang selalu telat Fa" Jawab reno yang langsung mendapat gelak tawa dari seluruh orang yang ada di lapangan karena memang Reno membicarakannya menggunakan Mic.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang