Raffa, Reno, dan Dia

31 4 0
                                    

"Raffaaaaaa........." Bentak Rea saat lelaki itu menciumnya tepat didahinya.

Mereka terdiam sesaat, saling pandang. Pandangan pertama antara rival dengan seseorang yang dicintai. Jauh tepat di persimpangan koridor terdapat seorang gadis terdiam menatap kearah Rea dan Raffa.

Gadis itu menatap nanar kearah sahabatnya. Dia adalah Fani. Fani menyukai Raffa sejak pertama melihat lelaki itu. Dibelakang Fani kini berdiri sosok yang paling disegani dari para murid GISS, Reno.

"Hei!!" sapa Reno sambil menepuk pundak Fani.

"Ya!?" Tanya Fani kaget.

"Lo kenapa? Bukannya lo sahabatnya Rea? Kenapa disini?"

Fani tidak menjawab Reno, lalu sedetik kemudian tangisnya pecah.

"Eh--eh lo kenapa nangis? Gue gak apa-apain lo kan?"

"Huwaaaa...... Bukan kakak, tapi ituuu..... Huwaaaa..... Hiks...hiks..."

"Lo suka Raffa? Lo cemburu?"

"Hiks..... Iya.... Hiks!!"

"Ayo ikut gue, ntar lo bisa ceritain apapun ke gue!"

Lalu Reno mengajak Fani menuju taman dekat danau sekolah, dan menuntut segala sesuatu yang dilihat Fani, dan apa yang Fani rasakan.

Fani menceritakan semua perasaannya terhadap Raffa pada Reno, dan Reno hanya menatap Fani tak percaya. Gimana bisa cewek sebaik dan secakep Fani bisa jatuh cinta sama orang kaya Raffa?. Pikir Reno.

"Jadi lo suka sama Raffa?" Tanya Reno, Fani hanya mengangguk.

"Iya kak!! Hiks... Hiks..."

"Nggak usah nangis, emang apa yang lo lihat tadi?"

"Kakak nggak lihat tadi!!?? HAH!? KAKAK NGGAK LIHAT KAK RAFFA NYIUM REA!!??" Bentak Fani yang merasa kesabarannya habis.

Deg!! Seperti ada palu yang memukul kuat hati Reno, hingga membuat Reno merasa perih dimatanya, tapi ia tahan. Jadi yang gue lihat bukan halusinasi, itu beneran tadi?, pikirnya.

"A--apa maksud lo? Raffa nyium Rea? Maksud lo first kiss-Nya Rea dicuri sama Raffa??"

"Bukaannn, ya nggak separah itu kali kak!" kali ini kesedihan Fani telah diganti dengan kekesalannya pada kakak kelasnya satu ini, yang otaknya mesum.

"Lha terus?"

"Kan tadi ceritanya Fani lagi digodain sama Rea, lha terus Fani ngejar Rea, eh... Pas di persimpangan koridor Rea kesandung kakinya kak Raffa ya akhirnya jadi gitu deh...."

"Yah... Elu sih! Ngapain kejar si  Rea, kekanak-kanakan banget, udah SMA masih maen kejar-kejaran!"

"Huwaaaa.......... Kok Fani yang dimarahin?! Huwaaaaa.... Hiks... Hiks..."

Ini anak, bocah banget, baru digituin aja udah nangis lagi!, batin Reno.

"Jangan nangis lagi lah, eh iya udah mau masuk gue kekelas dulu ya Fan!"

Lalu Reno melangkahkan kakinya kembali menuju kelasnya, XI MIA 1. Pikirannya melayang jauh entah kemana. Pikiran yang membuatnya mengingat kembali masa lalu hampa itu, masa lalu yang bahagia tetapi berujung kesedihan.

Masa yang dulu hanya ada Raffa dan perempuan itu, tetapi setelahnya Reno datang ke kehidupan Mereka dan merusak segalanya, kini dia hanya menyesal kenapa dia datang? Kenapa dia harus merebut perempuan itu dari Raffa, sahabatnya sendiri?

"Lo orang paling brengsek di dunia ini Ren!!!" umpatnya pada diri sendiri.

"Lo udah ngerusak segalanya, lo pengecut!!"

Hanya penyesalan mendalam yang tersisa saat ini, bahkan ia tidak tau kalau gadisnya pergi meninggalkannya dengan sahabatnya.

"Apa bisa gue jagain Rea? Apa bisa gue bahagiain Rea? Apa gue bisa nggak nyakitin dia, kaya gue nyakitin Rasha?"

Hal yang dia takutkan selama ini entah akan terjadi atau tidak. Dia selalu takut untuk mencintai, dia selalu takut untuk memulai, dia selalu takut akan kebersamaan. Lalu bagaimana bisa dia bersahabat dengan Raffa?

Raffa yang notabennya cowok keren, badboy kelas kakap, most wanted, waketos dengan sifat coolboy, dan pewaris dari pemilik saham terbesar di Asia bersahabat dengan Reno yang takut akan segala konsekuensi dalam suatu hal.

Mereka berbanding terbalik. Namun, itulah yang membuat mereka melengkapi satu sama lain.

Reno tidak benar-benar kembali ke kelasnya. Dia berjanji untuk bermain basket dengan Raffa dan membolos di pelajaran kimia.

---000---

Siluet seorang laki-laki sedang memantulkan bola basket, dan dengan satu kali percobaan bola masuk ke dalam ring dengan sempurna.

"FA!!!!" sapa seseorang.

"Woy! Darimana aja sih lo? Dari tadi juga gue Tungguin!"

"Sorry bro, biasa abis dari karman"

"Apaan itu karman?"

"Kamar mandi bego!"

"Kaya cewek lu, alay Ren!"

"Ngalay dikit gapapa lagi!",

"Btw, lo ngapain ngajakin gue kesini? Kok nggak dilapangan sekolah aja?" lanjutnya.

"Mau mati sama Pak Basuki lo??!

"Oh iya-ya, tumben lo berani bolos jamnya Pak Basuki? "

"Males  Kimia gue"

"Biasanya lo paling rajin kalo kimia?"

"Males kali ini...." rengek Raffa seperti anak kecil.

"Udah gede masih aja ngerengek sama gue, eh iya gue denger lo habis ciuman sama si Rea ya?"

"Nggak ih, cuma nggak sengaja nyium dahinya aja nggak lebih!"

"Yeee.. Siapa bilang lebih, lu nya aja yang pengen lebih!"

"Canda, gue kan cuma cinta sama lo..."

"Najis!! Udah ayo one of one ok, yang kalah neraktir makan siang"

"Ok siapa takut!"

×××

Aku balikkk......

Saat ini aku lagi sakit, jadi maaf kali ada yang typo, maaf juga EYD belum bener.

Semangat UN buat semua kakak kelas, kelas 9 yang lagi UN hari ini sampai Kamis. Aku juga bakal hiatus *kalo jadi sih* selama beberapa hari, soalnya mau fokus sama UKK. Kalo Author nilainya jelek kan malu.

Do'ain kalian semua, semoga semuanya bisa sukses sampai akhir.

9 Mei 2016

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang