Menuju Tokyo

133 41 4
                                    

Hari ini adalah hari keberangkatanku menuju Tokyo, Jepang. Aku sudah mempersiapkan semua yang dibutuhkan selama disana. Mulai dari pakaian sampai perlengkapan mandi. Tidak lupa kamera, handphone dan chargernya. Mengingat ini bulan Maret, berarti disana sedang mengalami musim semi. Itu artinya aku tidak boleh lupa untuk berfoto disana. Mengabadikan momenku bersama sang pembawa kegembiraan ini. Ya, benar! Bunga Sakura. Rasanya aku sudah tidak sabar, selalu kubayangi bunga-bunga sakura bermekaran disepanjang jalan di Tokyo. Orang-orang yang berpiknik ria di bawah pohon sakura. Sungguh indahnya.

***

Sudah pukul 22.00 WIB. Alisa belum juga datang kerumah ku. Padahal keberangkatan kami dimulai pada pukul 23.30 WIB.
Ku ambil telepon didalam tas, ku panggil Alisa.
"Alisa, dimana? Udah jam 10 malam nih? Nanti kita telat loh" Tanyaku pada Alisa melalui telepon.
"Iya iya, aku sebentar lagi sampai dirumahmu. Tunggu aku" jawab Alisa dengan semangat, namun sedikit tergesa-gesa.

Tak lama Alisa datang. Aku dan Alisa memeriksa kembali persiapan yang kami bawa. Semua sudah lengkap, saatnya kami pergi ke Soekarno Hatta International Airport.
Dengan keberangkatan pukul 23.30 WIB menggunakan Garuda Indonesia GA-874. Kami pun akhirnya sampai dibandara. Setengah jam lagi pesawat yang kami tumpangi akan segera terbang.

***

Sampai didalam pesawat, aku dan Alisa duduk bersampingan. Mesin pesawat masih dipanaskan. Tak lupa aku dan Alisa berdo'a agar sampai ke Tokyo dengan selamat. Kira-kira aku akan sampai di Haneda International Airport pukul 08.50 WIB atau sekitar pukul 10.50 di Jepang. Dan kami akan menempuh perjalanan selama 7 jam 20 menit. Lumayan lama dan aku sudah tak sabar untuk menginjakkan kaki ke Tokyo.
Aku sangat excited bahkan saat dalam pesawat, rasanya ingin terus tersenyum.
"Apa saja ya yang akan ku lakukan besok disana? Wah aku sudah tak sabar" gumamku sambil tersenyum membayangkan kota Tokyo yang dipenuhi Sakura itu.

Di dalam pesawat, ku habiskan waktuku untuk beristirahat. Mengumpulkan tenaga ekstra untuk besok. Menjelajahi tokyo dan sakura. Ah rasanya aku sudah tak sabar.

Ku lirik kesamping, Alisa yang tertidur terlihat sedang bermimpi. Bibir yang mungil itu sedikit tersenyum-senyum. Sepertinya dia sedang memimpikan hal indah di Tokyo. Sungguh, sahabatku yang satu ini sangat lucu. Jujur, aku sayang padanya. Rasanya seperti aku tidak bisa menemukan orang seperti dia. Hanya Alisa lah sahabatku, ya meski aku punya banyak teman.

SAKURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang