Menuju Sakura

110 41 6
                                    

Setelah terbang selama kurang lebih 7 jam 20 menit. Aku dan Alisa sampai di Haneda Intl Airport. Aku dan Alisa turun dari pesawat dan segera mengambil koper-koper kami.
Kami langsung keluar dari bandara kemudian mencari taksi untuk segera mengantarkan kami ke Park Hotel Tokyo. Hotel yang akan kami tinggali selama di Tokyo.
Alisa melambaikan tangan mencari taksi. Akhirnya satu taksi berhenti, dan mengantar kami ke hotel.
Untung saja sebelum pergi ke Jepang, aku sudah menukarkan beberapa uang Rupiah dengan uang Yen. Maksudku sih, agar bisa menghemat waktu juga. Karena pikirku, setelah sampai dihotel kami akan bersiap-siap merapikan semua bawaan kemudian beristirahat sambil menikmati sore-nya Tokyo.
Lagi-lagi didalam taksi aku memikirkan Sakura. Memikirkan keindahannya, pesonanya, memikirkan segalanya. Lamunan ini membuatku tersenyum kecil.
"Hustttt! Ngelamun terus! Ntar kesambet berabe kan gada Ustadz disini" kata Alisa sambil memukul pelan pundakku. Aku pun sontak terkejut dan menyudahi lamunan ini. Ku pandangi jalan, sepanjang jalan sudah dipenuhi Sakura, indahnya.

***

Taksi pun berhenti.
Ternyata kami sudah sampai di hotel. Kami langsung masuk ke lobby hotel dan langsung menuju receptionist.
"Good day miss, I want to book a room for 2 weeks, for two people." kataku kepada receptionist.
" Okay. Wait a minute. I'll check the room availability." jawab si receptionist menyarankan kami untuk menunggu sebentar karena dia sedang mengecek kamar mana yang kosong.

Setelah beberapa lama melakukan negosiasi, akhirnya kami mendapat kamar dengan nomor 53 di lantai 4. Kamar yang tidak begitu mewah, tapi cukup untuk kami berdua.
Kami langsung menyusun pakaian kedalam lemari.
Kebetulan kamar kami menghadap kearah barat kolam berenang hotel. Tepat sekali untuk menikmati sunset musim semi. Dan sepertinya kamar ini memang di rancang untuk menikmatinya. Jendela yang dirancang condong, dengan dua sofa empuk didekatnya menambah kenyamanan kami berada di hotel ini.

***

Sekitar pukul 4 sore, Aku dan Alisa sudah mandi. Kami sudah menggunakan baju santai dan siap untuk menikmati sunset pertama di hari ini.

***

Aku duduk di sofa sambil memegang novel favoritku. Ku buka dan ku baca perhalamannya sambil sesekali melihat ke arah langit. Lumayan cerah dan membuatku sedikit tenang. Tak lupa ku pasang headset ditelingaku dan kuputar lagu favoritku. Ah sungguh seperti sedang di Surga rasanya.
Alunan lagu dan langit sangat begitu sinkron, aku sangat menikmatinya. Hingga tak sadar, aku mulai terpejam.

***

"Hey Aisyah, bangun! Katanya mau lihat sunset tuh bentar lagi mataharinya tenggelam. Bangun ih" gugah Alisa kepadaku yang sedang tertidur. Ya aku begitu menikmati suasana hangat di Tokyo.
"Mana mana! Duh pake ketiduran. Lagian enak banget sih disini Sa. Jadi aku ketiduran" sahutku terkejut sambil mengucek mata.

Aku dan Alisa mendekatkan tubuh ke kaca. Melihat matahari yang sebentar lagi akan tenggelam. Sungguh indahnya.
"YaAllah, begitu kuasanya Engkau. Menciptakan bumi yang indah seperti ini" gumamku kagum pada Sang Pencipta.

Kami sangat menikmati sunset yang indah itu.
Hingga mataharinya benar-benar tenggelam.

SAKURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang